F o u r

15 8 2
                                    





























































"Ya! Dengar ya! Aku itu memang tidak pernah takut denganmu! Aku hanya takut dengan Tuhanku. Ingat itu,







































































































Han Jisung!" Kesalku.

'Ck, ternyata dia tidak pernah berubah. Sifat sombongnya itu memang tidak akan pernah bisa dia rubah. Ya Tuhan! Hidupku sudah tenang sekarang. Tapi, kenapa dia tiba-tiba datang lagi?' Dengusku. Aku benar-benar jengkel dengan Jisung.

"Sudahlah, Jisung. Lebih baik kau tidak menggangguku! Jadi, pergilah!" Aku memutar kembali badanku dan berjalan menjauh dari Jisung.

Ketika aku sudah berada cukup jauh dari halte tempat di mana Jisung berada tadi, aku menengok perlahan ke belakang. Namun, ia sudah tidak ada di tempat itu lagi.

"Untunglah dia tidak mengikutiku." Gumamku tenang. Aku kembali lagi ke halte bis tadi. Tak lama bis datang, aku pun naik.


🦁


Aku berjalan menelusuri setiap kelas di lantai dua ini. Mataku sibuk mencari keberadaan Jaehyun sunbae.

Yap! Hari ini aku akan memberikan jawabanku kepada Jaehyun sunbae. Dan jawabanku adalah tidak.

Sungguh, sebenarnya aku sangat tidak tega dan takut kepadanya, aku takut kalau dia akan marah kepadaku.

Sekitar sepuluh menit mencari, akhirnya aku melihat Jaehyun sunbae. Dia sedang berada di dalam kelas 12-3. Kulihat ia sedang asik membaca komik.

Karena kebetulan kelas itu kosong dan Jaehyun sunbae hanya duduk sendiri di dalam kelasnya, aku pun memberanikan diri untuk masuk ke dalam kelas itu.

Aku mengetuk pintu kelasnya. "Hmm, sunbae. Bolehkah aku masuk?" Kulihat ia mengadah ke arahku lalu tersenyum.

"Masuklah So Hyun-a!" Titahnya. Aku pun berjalan masuk dan duduk di kursi yang berada tak jauh darinya. Kini kami berhadapan.

"Ada apa kau kemari? Tumben sekali kau datang mencariku, apa kau merindukanku?" Goda Jaehyun sunbae sambil menaikkan-turunkan alisnya.

"Oh itu. Begini sunbae, ada hal yang ingin aku sampaikan kepadamu. Ini mengenai-" Aku menggantungkan kalimatku. Jantungku berdebar dua kali lebih cepat sekarang. "Mengenai jawabanku untukmu."

"Ok ok, aku akan mendengarkannya." Dia membenarkan posisi duduknya dan memperhatikanku dengan serius.

Aku mengambil nafas dalam-dalam. "Maafkan aku sunbae, aku tidak bisa menerimamu." Aku menundukkan kepalaku dan memejamkan mataku. Aku benar-benar takut kalau Jaehyun sunbae akan memarahiku.

"Mwo?" Kudengar nada suaranya meninggi. Itu artinya ia marah. "Kenapa kau menolakku? Kau tahu? Kau adalah orang pertama yang aku sukai. Tapi, mengapa kau tega menolakku?" Kini nada bicaranya menurun.

Ada apa dengannya? Akhirnya, kuberanikan diri untuk mengadahkan kepalaku.

Alangkah terkejutnya aku saat kulihat Jaehyun sunbae duduk sambil memijat pelipisnya. Matanya terpejam, dan dari matanya pula, mengalir cairan bening yang kini membasahi kedua pipinya itu.

Nose bleeding •|• 도경수Where stories live. Discover now