S i x t e e n

10 3 0
                                    

Kini, So Hyun jatuh terduduk dengan air mata yang sudah jatuh berderai. "Apa maksudmu! Apa kau gila?! Apa-apaan semua ini? Kalian pasti sudah benar-benar tidak waras!" Teriak So Hyun lagi sambil menatap wajah ketiga namja yang menatapnya iba di depannya.

"Bangunlah!" Kyungsoo mengulurkan tangannya ke arah So Hyun yang terduduk frustasi di tanah.

So Hyun menatap tangan dan wajah Kyungsoo bergantian. "Diamlah! Tidak usah sok peduli padaku. Aku, aku membencimu. Aku membenci kalian semua!" Teriaknya lagi lalu menepis uluran tangan Kyungsoo padanya.

Dan tanpa berlama-lama duduk di bawah situ, So Hyun akhirnya berdiri dan berlari meninggalkan tiga orang namja yang ikut berlari sambil berteriak memanggil namanya.


🦁


Beberapa hari kemudian.

So Hyun yang biasanya ceria, kini menjadi sangat pemurung. Di saat teman-temannya pergi beristirahat di kantin pun ia tidak ikut makan seperti mereka.

Hingga hari ini, terhitung satu minggu setelah Jisung mengungkapkan jika dirinya bukanlah manusia. Dan selama itu juga, So Hyun masih belum bisa menerima kenyataan itu.

Mulai sejak itu juga, Jisung tidak pernah datang ke sekolah lagi. Ia tidak pernah terlihat lagi. Dan, setiap kali Kyungsoo menghampiri So Hyun, So Hyun tidak pernah meladeninya dan selalu berlari meninggalkannya.

Bel pulang berbunyi.

Setelah seluruh teman-teman dalam kelasnya keluar, So Hyun mulai merapihkan merapihkan tasnya dan beranjak keluar dari kelasnya.

Hari ini, dia berniat mengunjungi cafe tempatnya bekerja dahulu. Cafe milik teman baiknya, Lee Taeyong.

So Hyun naik ke dalam bis dan duduk di kursi kedua. Bis kemudian kembali melaju, membawa semua penumpangnya melewati rute yang seharusnya.

So Hyun menekan bel dalam bis itu, dan bis mulai memelankan jalannya. Setelah bis telah berhenti sempurna, So Hyun pun turun dan berjalan lurus. Memasuki pintu cafe yang dituju.

So Hyun disambut oleh seorang pelayan perempuan di cafe itu.

So Hyun tersenyum, "Apakah Taeyong oppa ada?" Tanyanya.

Si pelayan membalas senyuman So Hyun sambil menjawab, "Dia sedang tidak ada, dia bilang ingin ke luar sebentar. Jika kau ingin menunggunya, aku akan mengantarkanmu ke ruangannya. Dan kau bisa menunggunya di sana." Tawar si pelayan.

So Hyun mengangguk, "Baiklah, aku akan menunggunya." Kemudian, dia dan si pelayan berjalan menuju ruangan khusus milik Taeyong.

So Hyun duduk di sofa yang memang sudah disediakan untuk tamu-tamu yang datang untuk menemui Taeyong sebagai pemilik cafe.

"Gamsahamnida." Ucap So Hyun pada pelayan yang telah mengantarkannya ke situ.

Si pelayan mengangguk, "Tunggulah sebentar di sini, aku akan segera menghubunginya." Jelasnya sebelum akhirnya ia keluar dari ruangan itu. Menyisakan So Hyun sendiran di dalam ruangan itu.

So Hyun menatap seluruh ruangan dengan kesan SWAG yang sangat cocok dengan Taeyong itu.

Lima menit berlalu.

So Hyun masih saja duduk dan menunggu kedatangan Suga. Dia ke situ dengan niat ingin menceritakan semua yang telah ia alami akhir-akhir ini. Tentang Kyungsoo, juga Jisung.

Tiba-tiba, ada seseorang yang mengetuk pintu dengan tergesa-gesa. So Hyun menatap pintu itu dengan kening berkerutnya. Dan tidak lama, knop pintu di bukan oleh orang yang sama dengan yang tadi mengetuknya.
































































































































Nose bleeding •|• 도경수Where stories live. Discover now