4•

3 1 0
                                    

Gue duluan ya.." zelline berlari sambil menenteng tasnya mengelilingi koridor hingga sampai ditujuan,yaitu kelasnya.

Hari ini zelline berangkat sekolah sendiri karna dion harus ijin tidak sekolah karna urusan keluarganya.Zelline tak masalah ia berangkat sendiri,toh dia sudah biasa ini.

Kemarin setelah pulang dari taman hiburan zelline tidak kembali lagi kesekolah,dia langsung pulang.Awalnya semua baik baik saja hingga saat ia sampai dirumah ia disambut tatapan hangat dari pria yang berdiri didepan pintu rumah.Ia diintogerasi, mau tak mau zelline menceritakan semuanya karna tak ada gunanya juga ia berbohong.Sedangkan dion setelah mengantarnya pulang pria itu langsung pergi katanya kedua orangtuanya baru pulang dari luar negri.Zelline dim dia mengutuk pria itu karna pergi meningalkanya disaat masa masa sulit,tapi ia tak bisa marah juga karna wajar dion sangat merindukan kedua orangtuanya yang jarang pulang kerumah.

Zelline menghela nafas.Ia kembali sendirian,meski ada reval dan salsa yang menemaninya tapi ia merasa kosong.Malahan zelline menjadi penonton gratis kemesraan reval dan salsa.Gadis itu berdecih sesekali melirik pasangan bahagia disampingnya.Katanya mereka akan menemani zelline selama dion tidak ada tapi nyatanya ia malah ditemani dengan adegan adegan romance yang membuatnya muak.

"Val,gue kebelakang dulu ya.." zelline berdiri lalu pergi tanpa mendengar balasan reval.

Zelline membawa kakinya melangkah kearah belakang sekolah yang selalu sepi karna tidak selalu dikunjungi.Konon katanya tempat itu adalah tempat kumpul kelompok griffin.Namun gadis itu hiraukan,karna saat ini griffin sedang di skors karna sebuah kesalahan dan itu artinya belakang sekolah kosong.

Zelline duduk disalah satu bangku panjang bercat putih.Gadis itu menyandarkan punggungnya perlahan lahan sambil menutup mata.

Angin berhembus kencang menerpa tubuh zelline yang hanya dibalut seragam.Gadis itu tetap menutup matanya tak peduli akan bisikan angin yang memberi efek dingin pada tubuhnya.Zelline lelah dan mengantuk,ia lupa semalam an ia belum tidur meski sudah disuruh.

Semalam zelline pergi ikut bersama anggota hydra lain menuju wilayah kelompok wolfrin.Katanya kelompok itu menantang hybrida tawuran,ya tentu hydra tidak menolak.Akhirnya semua pergi,yah tidak semua sih hanya sebagian karna sebagian lagi harus menjaga rumah.

Zelline memutuskan ikut karna mati kebosanan didalam rumah.Ia mati matian berusaha membujuk rafan agar bisa ikut, berulang ulang juga rafan menolak dengan alasan zelline akan bangun telat sekolah besok.Zelline tak habis akal,ia berjanji ia akan tetap bangun pagi dan takan terlambat.Akhirnya rafan setuju asalkan zelline hati hati,gadis itu mengangguk lalu pergi dengan motor sport biru nya.

Zelline ikut bertarung dengan semangat,ia menjadi agresif dan menyerang siapapun brutal hingga hampir melupakan jika dirinya pun terluka parah dibagian bahunya yang tergores benda tajam.
Rafan yang melihat hal itu langsung menghampiri zelline dan membawa gadis itu pulang bersama anggotanya setelah mengalahkan wolfrin.Rafan lupa jika zelline sedang ada masalah lalu berkelahi maka zelline akan melupakan semuanya,bahkan dulu zelline hampir membunuh seseorang jika tidak rafan hentikan.

Diperjalanan zelline dibonceng rafan dan motornya dibawa oleh anggotanya yang lain. Zelline dari tadi terus diam bahkan saat ia tengah diobati,zelline tidak meringis ataupun kesakitan,gadis itu hanya memandang kosong kedepan.Zelline bagaikan raga tak bernyawa saat itu.

Zelline sendiri tidak tau kenapa ia menjadi seperti ini.Biasanya ia akan bersikap biasa.Lagipula zelline sudah terbiasa ditinggalkan dan hidup mandiri,tapi untuk kali ini zelline merasa belum siap ditinggalkan siapapun.Ia berpikir apakah semua yang terjadi padanya karna dion?tapi ia tidak memiliki perasaan apapun pada pria itu,zelline menganggapnya sebagai kakak.Zelline kembali berpikir apakah Ia belum rela reval bersama wanita lain?Tapi ia merasa biasa saja bahkan saat reval bermesraan disampingnya.

Zelline masih menutup matanya di kursi taman. Ia sangat menikmati waktunya,bahkan karna sangat menikmati ia sampai tak menyadari sekumpulan pria yang duduk disampingnya.
Zelline merasa ada sesuatu disampingnya menoleh,membuka matanya menyesuaikan cahaya dan pantulan siluet seseorang yang tiba tiba masuk keindra matanya.Zelline membelalak.

"Siapa kalian?!!" teriak gadis itu.Zelline segara berdiri mengambil ancang ancang perlawanan dengan kedua tangan mengepal siap meninju siapapun.

Kelima pemuda itu terkejut mendengar teriakan zelline yang keras.Kemudian salah satu dari mereka berdiri mendekati zelline yang sangat waspada dengan tatapan tajamnya mengikuti setiap gerakan pemuda yang mendekatinya.

"Tenang,gue gak jahat kok.." ujar pemuda itu,kedua sudit bibirnya tertarik keatas membuat lenkungan mania dibibir.

Zelline diam saja,masih dengan posisi yang sama.Ia tak mudah percaya pada siapa yang belum ia kenal,takutnya itu adalah musuh.
Diam diam zelline meneliti leher kanan pemuda itu.Gadis itu serius mengamati hingga tak sadar ada lagi pemuda yang berdiri dibelakangnya.

"Aakhh.." kedua tangan zelline diputar kebelakang,kedua lututnya bertekuk dirumput.Gadis itu meringis kecil.Ia baru saja lengah.

"Cewek mesum,berani banget lo liatin leher gue.Ngapa hah,terpesona?" pemuda tadi mendekatinya,mengangkat dagu zelline ketas hingga gadis itu mendongak.

Zelline tersenyum sinis,gadis mesum katanya?Zelline kan hanya ingin memastikan apakah pria didepanya ini anggota griffin atau bukan,kenapa ia malah dicap gadis mesum?Oh ya kelompok griffin menandai anggotanya dengan tattoo dileher kanan.Itu sebabnya zelline fokus meneliti leher pria tadi.

"Yehh malah senyum,gue tau lo cantik tapi gue gak akan terpesona sama senyum lo!" zelline berdecih.

"Lepasin gue!" ujar zelline penuh penekanan.Ia mencoba menarik kedua tanganya yang disekap oleh pria lain,namun usahanya sia sia mengingat tenaga pria lebih besar daripada wanita.

"Gas,lo lepasin aja.Kasian gue liat mukanya" pria itu berdiri, menatap pria yang menyekap zelline membuat pria itu mengangguk lalu melepas cengkramanya.

Zelline segera berdiri,menepuk nepuk roknya yang kotor akibat berlutut diatas tanah.Zelline menatap lima pria diatas kursi taman itu dengan bengis.Saat tatapanya menelisik lima pria itu,mata zelline tanpa sengaja melihat objek dileher seorang pria.Itu tattoo bergambar singa berkepala rajawali.Zelline menatap kelimanya dengan raut datar.

"Kalian...griffin?" tanyanya.

Lima pria itu saling melirik kemudian menatap balik zelline sinis.
"Kalo iya emang kenapa?"

Zelline terdiam sebentar,otaknya berputar keras memikirkan kenapa griffin ada di sekolah padahal kata dion mereka di skors dan baru akan pulang minggu besok?

"Heh,ngelamun mulu lo!"

Zelline mengerjap,segera tersadar dari lamunanya.
Zelline berbalik pergi meninggalkan sekelompok pria tampan bertato yang tengah menatapnya bingung.

"Gue belom pernah liat dia deh,lo tau dia siapa?" tanya salah satu pria.Sedang pria disampingnya mengangguk.

"Dia murid baru,dari sma venus kalo gak salah"

***

Melnas RozesWhere stories live. Discover now