Chapter 32 ~ Aku merindukanmu

711 110 31
                                    

Myungsoo memandang kamar kosong itu dengan perasaan hampa, belum juga 24 jam gadis itu meninggalkannya rasanya Myungsoo sudah merinduhkannya saja. Myungsoo melemparkan tubuhnya ketempat tidur Jiyeon, aroma Vanilla bahkan jelas masih tertinggal disana. Seolah gadis itu masih ada disekitar sana, seolah gadis itu hanya meninggalkannya kedapur untuk sesaat seperti yang biasa dilakukan Jiyeon selama ini.

Myungsoo masih bisa menikmati aroma vanilla Jiyeon, tapi gadis itu tidak ada disisinya lagi. Bermil-mil jauhnya dari gengamannya, ada sesuatu dalam hati Myungsoo yang membuatnya begitu tak tenang. Gadis itu pergi tanpa pamit setelah meninggalkannya dengan gadis lain. Myungsoo takut ada ketakutan dalam hatinya, walaupun kakaknya bilang Jiyeon akan segera kembali tapi hati kecilnya justru berbisik sebaliknya.

"Jiyeon" panggil Myungsoo begitu lirih dalam keremangan kamar yang ditinggal pengguninya itu.

Malam ini saat dengan seenaknya sendiri Jiyeon mempertemukan Myungsoo dan Sandara, Myungsoo sudah memikirkan banyak skenario untuk meluapkan amarahnya pada Jiyeon. Tapi saat Myungsoo tak bisa menemukan Jiyeon dimanapun amarahnya menguap digantikan rasa khawatir yang hebat. Myungsoo tak peduli apapun saat itu, Myungsoo hanya ingin menemukan Jiyeon tidak peduli lagi dengan segala kemarahannya atau hal bodoh lainnya.

Myungsoo menarik telephone genggam dari kantong celana jeansnya membuka aplikasi percakapan, Myungsoo mengirim beberapa pesan kemarahan sebelum ini saat tidak bisa menghubungi gadis itu. Kenapa kau tidak memberitahuku? Kenapa pergi tanpa pamit? tanya Myungsoo pada foto profile tunangannya itu. Kau bahkan sempat menghubungi Sooyoung Noona? Kenapa tidak sempat menghubungiku juga???

"Aku bahkan tak memiliki satupun fotomu" bisik Myungsoo ditengah kegelapan kamarJiyeon. "Bogoshipo Jiyeonie"

Tatapan mata elang Myungsoo masih menatap foto profile Jiyeon dilayar ponselnya. Bahkan hari ini saat Jiyeon mengambil beberapa foto selfie mereka Myungsoo sama sekali tak tertarik untuk meminta gadis itu membaginya, yang sekarang justru amat disesalkan Myungsoo sekarang.

"Bagaimana bisa dia memasang foto bodoh seperti ini?" tanya Myungsoo dengan senyum kecil diwajahnya. Jiyeon dengan rambut berantakan dan seragam orange khas penjara difilm-film Hollywood. Gadisnya itu terlihat begitu menggemaskan ditambah dengan bibir majunya yang bahkan lebih panjang dari hidungnya sendiri.

"Gadis bodoh" ledek Myungsoo tanpa mengalihkan pandangnya, Myungsoo menghela nafas dalam.

Setiap sudut ruangan ini mengingatkan Myungsoo pada sosok semanis vanilla ice cream yang selalu ceria itu, gadis yang sama yang melelehkan hatinya. Kemanapun Myungsoo memandang ada kenangannya dengan Jiyeon disini. Saat Myungsoo menyusup malam-malam dan tidur diatas tempat tidur ini. Yang berakir dengan mengganggu tidur Jiyeon dengan kegiatan panasnya. Saat dirinya terbangun setelah pelepasan dan gadis itu tidak ada dimanapun, sama seperti saat ini.

Semakin Myungsoo mengingat semakin sedih rasanya, ternyata seperti ini rasanya ditinggalkan. Lebih memilukan dari pada saat dirinya meninggalkan Sandara waktu itu. Rasanya hatinya hampa dan sakit disaat bersamaan, bayangan Jiyeon yang ada disetiap sudut ruangan ini hanya semakin menyiksa batin Myungsoo.

Myungsoo meraih bantal Jiyeon memeluknya erat seolah sedang memeluk Jiyeon dalam dekapannya saat ini.

Myungsoo teringat malam itu, saat Jiyeon menunjukan foto-fotonya dan Zac diatas tempat tidur ini. Betapa bahagianya mereka saat itu, betapa nyamannya ada disisi Jiyeon saat itu. Myungsoo berjalan mendekati ruang wardrobe Jiyeon dan mulai mencari-cari keberadaan album foto yang kapan lalu ditunjukan tunangannya padanya itu.

"Gotcha" seru Myungsoo begitu menemukan apa yang dicarinya.

Remaja 18 tahun ini kembali duduk diatas tempat tidur, meletakan bantal Jiyeon diatas pangkuannya. Seolah memangku gadis itu disana, aroma vanilla yang tertinggal dibantal begitu hangat mengingatkan Myungsoo akan kehangatan seorang Jiyeon.

VANILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang