Bagian 10 (Wish)

1.8K 296 31
                                    

"Pernahkan kalian merasa begitu nyaman dan takut kehilangan untuk pertama kalinya?"

**************

Mobil milik Yoongi berhenti tepat di halaman rumah Taehyung. Tujuannya tentu saja mengantarkan Yeonjun untuk pulang setelah bermain basket bersama sepanjang sore hari.

Taehyun dan Yoongi sudah keluar dari mobil, sementara seseorang yang tinggal di rumah ini justru masih berdiam di dalam mobil tanpa tanda-tanda akan segera keluar.

Kernyitan muncul di dahi Yoongi seiring dengan netranya yang menatap ke arah Taehyun. "Ada apa? Kenapa Yeonjun belum keluar?"

Putra tunggalnya itu mengangkat bahu tanda tak mengerti alasan dari Yeonjun. Yoongi menghela nafas kemudian membuka pintu jok belakang dan mendapati remaja bersurai biru itu hanya diam. Meremat ponsel yang ada dalam genggamannya dengan pandangan kesal.

"Yeonjun?"

Bahu anak itu tersentak, pertanda bahwa ia baru saja melamun dan terkejut karena panggilan Yoongi. Yeonjun tersenyum kaku kemudian melangkah keluar dari dalam mobil.

"Sesuatu terjadi?" Yeonjun menggeleng kecil kemudian mengajak keduanya untuk masuk ke dalam rumah.

Yeonjun benar-benar baru membuka pintu saat suara Taehyung menegur dirinya dengan nada yang ditinggikan.

"Sejak kapan kau bersikap semakin kurang ajar!"

Yeonjun jelas menghela nafas lelah, netranya beradu tatap dengan iris kembar Taehyung yang tampak begitu tajam.

Sementara itu, Yoongi membeku di ambang pintu masuk. Lengan kanannya menahan Taehyun untuk masuk ataupun melihat pertengkaran antara Ayah dan anak itu.

"Taehyun, kembali ke mobil." bocah SMP itu menurut tanpa satupun pertanyaan.

Yoongi kembali menatap keduanya, ia hanya diam bukan berarti tak akan melakukan apapun. Saat ini ia hanya ingin mendengar dan tau, apa yang menjadi permasalahan dari keduanya.

"Kurang ajar seperti apa?"

"Siapa yang mengizinkanmu membawa sembarang orang masuk ke dalam rumah! Siapa yang mengizinkanmu pergi begitu saja saat Ayah memintamu untuk masuk ke dalam kamar!"

Yeonjun tak bisa menahan dirinya untuk tersenyum sinis. Bersamaan dengan langkah Taehyung yang mendekat ke arahnya, Yeonjun juga melakukan hal yang sama. Melangkah ke arah Taehyung dan berhenti kala jarak keduanya tak lebih dari satu setengah meter.

"Kenapa? Kenapa Ayah membenci Bibi Joohyun? Kenapa Ayah terlihat begitu tidak menyukainya?"

"Kenapa? Sampai Kapan kau akan terus menanyakan alasan dari semua hal yang Ayah lakukan untuk kebaikanmu Yeonjun!"

"Kebaikan? Bibi Joohyun adalah orang yang baik. Dia memberikan banyak hal yang belum pernah aku rasakan sebelumnya Ayah."

Taehyung meraih kedua bahu putranya. "Yeonjun, dengar. Kau baru bertemu dengannya beberapa kali. Bagaimana mungkin kau sudah bisa mengatakan kalau dia adalah orang yang baik!"

Yeonjun mencoba melepaskan tangan Taehyung dari bahunya. Tapi gagal, karena cengkraman Ayahnya benar-benar kuat.

"Justru karena aku baru bertemu dengannya beberapa kali. Bibi Joohyun jauh lebih mengerti diriku daripada Ayah. Bibi Joohyun tau bagaimana membuatku tertawa, bagaimana cara membuatku merasa nyaman saat bersamanya."

Someday [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang