"Jika seseorang diam saja saat disakiti, itu berarti dia sudah benar-benar lelah, meskipun hanya untuk mengucap satu kata. Yaitu kecewa"
Malam sudah larut semenjak Taehyung mengendarai mobilnya kesana kemari. Mencari dimana keberadaan putranya yang pergi dari seolah begitu saja.
Taehyung bahkan sempat marah kepada Namjoon dan juga Yoona yang membiarkan Yeonjun pergi sendirian. Iris kembar sang Aktor menatap sepatu dan juga blazer Yeonjun yang kini ada di atas jok mobilnya. Ya, Taehyung khawatir, teramat khawatir kalau putranya itu tak baik-baik saja.
Tapi kemudian sang penjaga rumah menghubunginya dan mengatakan kalau Yeonjun sudah berada di rumah. Itulah alasan kenapa taehyung mengendarai mobilnya dengan sedikit gila saat ini.
Ditekannya klakson dua kali sebagai isyarat agar sang penjaga rumah membukakan gerbang untuknya. Seteh berakhir masuk, Taehyung dapat melihat putranya itu tengah duduk diam di teras rumah dengan jaket kebesaran yang entah milik siapa melingkupi tubuhnya.
Taehyung sedikit membanting pintu mobilnya, kemudian berjalan dengan pasti ke arah Yeonjun.
Anak itu mendengarnya, ia mendengar setiap langkah kaki tegas Taehyung dan memilih mengangkat kepalanya. Menatap netra Taehyung yang syarat akan kekhawatiran dengan netranya yang dipenuhi oleh rasa kecewa. Sayang, Taehyung tak bisa membacanya dengan baik.
Bibir Taehyung bahkan belum sempat terbuka, tapi Yeonjun sudah bangkit sampai membuat jaket yang terpasang di pundaknya itu jatuh ke tanah.
Kaca retak yang sedari tadi melingkupi netra Yeonjun akhirnya hancur. Anak itu menangis sembari melangkah cepat dan memeluk tubuh Taehyung. Jemarinya mencengkram erat jaket yang Taehyung kenakan, membuat sang Ayah dapat merasakan sakit yang putranya itu rasakan.
Taehyung balas memeluknya, memeluk Yeonjun dengan tak kalah erat bersamaan dengan setetes air mata yang ikut meluruh entah karena apa. Taehyung ingin bertanya, apa yang membuat Yeonjun hancur? Apa yang membuat putranya ini menghilangkan ego dan berlari ke arahnya untuk sebuah pelukan.
Tapi Taehyung tahu, satu saja pertanyaan keluar dari mulutnya akan melukai Yeonjun lebih dalam lagi. Jadi Taehyung memilih bungkam, menenggelamkan putra tunggalnya itu dalam sebuah hangat yang entah sudah berapa lama hilang.
Yeonjun perlahan melepaskan pelukannya pada Taehyung dan mundur dua langkah. Kepalanya tertunduk seperti menghindari netra elang Taehyung untuk masuk ke dalamnya.
Taehyung ikut menunduk dan mendapati bagaimana kaos kaki yang Yeonjun kenakan tampak begitu kotor dan berlubang. Menandakan seberapa jauh putranyanitu berjalan tanpa menggunakan alas kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday [Complete]
FanfictionSummary : Karena sebuah kesalahan yang kau buat sedari awal, tidak bisa dilimpahkan pada siapapun.