ʙᴀʙʏ ʜᴡᴀɴɢ 🍒 ᴘᴇʀғᴇᴄᴛ ʏᴀɴɢ

🍑

Baby Hwang 🍒 Perfect Yang

•
•
•

🍑

Berdua

_~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•_

"Khem!" Deheman hyunjin mengalihkan atensi jeongin

"K-kenapa?" Tanya jeongin

"Engga" Hyunjin memilih diam

"Hm.. Kakak gak inget aku?" Tanya jeongin

"Gak"

"Bener bener gak inget semuanya?"

"Ya"

"T-tapi jeongin punya dede dari kakak"

"Ya terus"

"Kakak-" Jeongin memilih diam, dadanya terlalu sesak bahkan hanya sekedar bernafas

Menyadari jeongin yang terdiam membuat hyunjin menoleh dan mendapati jeongin sedang merenung, entah apa yang dipikirin bocah itu, hyunjin hanya melihat tangan lentiknya yang membelai perutnya, juga bibir yang mencebik ke bawah diiringi air mata yang menggenang.

Hyunjin menghela nafas, tangannya mengepal tak suka namun juga merasa gemas, kini hyunjin mencoba menghadap jeongin dan menurunkan kakinya, berdiri di hadapan jeongin

Tanpa aba aba dirinya memeluk jeongin, Tentu hal itu membuat jeongin kaget, namun dia membalas pelukan hyunjin, sementara hyunjin bingung dengan apa yang dilakukannya, tubuhnya seperti bergerak spontan

"Hiks.. Hwueee jahat-! Hiks.. I-ini kan dede yang kakak buat masa gak inget!" Jeongin menangis meraung di pelukan hyunjin, membuat hyunjin sedikit gemas dan mengerat kan pelukannya tanpa sadar

"Uhuk! Uhuk! S-sakit kak" Jeongin menepuk punggung hyunjin

"Kakak niat mau bunuh aku ya.. Hiks.. Aku sampe hiks.. Gak bisa nafas" Jeongin menatap hyunjin dengan air mata yang beruntaian

"Gak! Cuma jangan nangis" Kata hyunjin

"Kenapa?"

"Gue- gaksuka" Setelah itu hyunjin memilih untuk berbaring tidur di brangkar memunggungi jeongin yang terdiam

"Shhh.." Jeongin mendesis saat merasa kanan perutnya yang mengeras, rasanya seperti di remat kuat

"Kenapa?" Tanya hyunjin yang masih bertahan dalam posisinya

"S-sakit perut" Jawab jeongin seadanya

Kandungannya yang masih dalam fase muda membuat janin yang ada di rahimnya sedikit terkejut hanya karena hal kecil, seperti perasaan yang dirasakan ibunya

Hyunjin berbalik menghadap jeongin yang duduk meriuk, selang infusnya sudah bercampur darah milik jeongin

"Coba buat tiduran" Saran hyunjin

"Gak bisa, sakit"

Helaan nafas terdengar lagi dari hyunjin "coba dulu" Jawabnya tegas

Jeongin hanya mengikutinya mencoba tiduran walau janinnya kini semakin membuatnya merasakan sakit