5- Rio Khawatir

45 8 0
                                    

Mentari baru saja bersinar, pagi-pagi sekali Arif menjemput Vita ke rumah nya. Dia ingin mengantar nya ke sekolah. Ia pun memberikan chat kepada Vita.

Arif: Vit, gue ada di depan rumah lo sekarang

Vita membelalak ketika melihat pesan Arif. Dia membuka jendela kamar nya dan melihat Arif sedang berdiri di dekat mobil nya dengan memegang handphone. Dia ngapain ke sini? Tanya nya dalam hati. Tak lama kemudian, Vita menjawab pesan Arif.


ngapain ke sini kak?

Arif: ya mau jemput lo lah! yakali gue ke rumah lo mau nikahin lo, lagi proses sih ta, sabar aja, hehe

dih, apaan sih? ya udah tunggu bentar, gue mau siap-siap

Vita menuju ruang makan, di sana terdapat keluarga nya yang sedang makan bersama. "Ma, Pa, Vita berangkat dulu ya." Pamit Vita.

"Nggak sarapan dulu sayang? Kakak kamu kan masih disini, kamu berangkat sama siapa?" Tanya Mama nya.

"Vita di jemput temen Vita Ma, dia udah nunggu di luar." Jawab Vita.

"Ya udah, hati-hati ya!" Perintah nya.

Vita berpamitan kepada Mama, Papa, dan kakak nya yang menyebalkan. "Vita berangkat ya, assalamu'alaikum." Kata Vita semangat.

"Wa'alaikumsalam." Jawab seisi rumah.

"Aneh" Gumam Rio.

"Aneh kenapa?" Tanya Radit.

"Akhir-akhir ini dia sering di anter-jemput temen nya. Jangan-jangn cowo nya."

"Ya ... Biarin aja lah, dia juga udah gede, jadi jangan di kekang lagi."

"Tapi Pa, makin kesini dia makin ga baik, dia sekarang ga nurut sama Rio, dia juga kadang ngebantah omongan aku. Rio takut dia buat hal yang engga-engga." Ujar Rio sambil memakan makanan nya.

"Tenang sayang, adik kamu bisa jaga diri kok, Mama yakin." Talita menengahi.

"Udah-udah, sarapan aja, nanti kamu telat ke kantor bisa bahaya." Tutut Radit yang di angguki oleh Rio.

***

"Kok lama?" Tanya Arif dalam mobil.

"Siapa suruh lo jemput pagi-pagi gini? Lagian gue juga nggak minta di jemput." Vita memasang wajah jutek nya.

Lo kalo gini tambah lucu tau gak sih Vit? Makin cinta gue sama lo. Batin Arif dalam hati. "Ya ... gue pagi-pagi ke rumah lo mau ngajakin lo makan bareng, lo pasti belum makan kan?" Vita menganggukkan kepala nya. Dan Arif kembali melajukan mobil nya menuju warung bakso yang lumayan dekat dengan sekolah.

"Nggak papa kan, kalo gue bawa lo ke sini? Tapi di sini enak lho! Kamu harus nyoba bakso nya pak Aci." Kata Arif.

"Iya, nggak papa kok Kak, gue seneng malah." Jawab Vita. Mereka pun makan dengan nikmat. Selesai makan, mereka mengobrol sebentar.

"Vit." Panggil Arif.

Vita menaikkan alisnya. "Gimana jawaban kemarin?"

Deg.

"Emm ... itu ... nanti aja ya Kak? Gue masih butuh waktu."

"Oke deh, gue tunggu." Jawab nya dengan mengedipkan sebelah mata nya.

Menaklukkan Si Beku |revisi| [End]Where stories live. Discover now