15- Tentang Hana dan Ricky

24 10 0
                                    

"Lo mau ngomong apa, Nan?" Tanya Vita.

"Gak jadi." Jawab nya datar.

"Lah, lo gimana sih? Oh iya, tau dari mana kalo gue suka-" Belum sempat menyelesaikan perkataan nya, tiba-tiba ada orang yang membuka pintu ruangan tersebut.

"Oh, ternyata kalian disini, bener dong dugaan gue." Ternyata Rey yang membuka pintu.

"Wah! Bagus banget tempat nya. Setau gue ini bekas gudang, kok jadi bagus gini?" Tanya Hana.

"Ya iya dong! Secara, yang ngerubah gue gitu loh!" Ujar Rey dengan sombong nya.

"Sombong amat!"

Lalu mereka duduk santai di sofa itu sambil meminum minuman dingin yang ada disana.

***

Ini saat nya pulang, saat nya mengistirahatkan pikiran dan badan di rumah. Namun cuaca tidak mendukung mereka semua. Awan hitam yang menutupi matahari membuat siswa siswi SMA Nusa Bangsa cepat-cepat meninggalkan sekolah nya.

Rintik-rintik hujan mulai turun, semakin lama semakin deras. Hana lupa dengan payung kecil nya yang selalu tersedia di tas nya, mungkin hari ini bukan hari keberuntungan nya. "Kenapa gue gak bawa payung sih!" Umpat nya kesal.

"Butuh bantuan?" Tanya seseorang di samping nya. Hana mendongkak melihat wajah tampan nya. Iris mata berwarna coklat, hidung mancung, kulit putih, serta bibir merah alami nya tampak sempurna melekat di badan nya.

Saat orang yang di pandang memperhatikan nya juga, Hana langsung menunduk salah tingkah.

Ricky melepas jaket nya, lalu dl iangkat nya di atas kepala nya memayungi kedua nya. Mereka menolak deras nya hujan, berjalan menelusuri trotoar jalan raya, walaupun badan mereka sedikit basah.

"Makasih, Ric." Ucap Hana sambil memperlihatkan senyum nya. Ricky mengangguk.

"Lo nanti sore ada acara?" Tanya Ricky. Hana melihat ke atas, seolah-olah sedang berfikir. Lalu menggeleng kecil.

"Gue jemput kalau hujan nya udah reda."

"Kemana?" Tanya Hana. Ricky mengedikkan bahu nya, lalu kembali ke sekolahan mengambil motor nya. Hana juga ikut mengedikkan bahu nya, lalu masuk ke rumah, tak lupa mengunci pintu nya.

***

"Sekarang kita sama-sama jomblo, haha ...."

"Paling bentaran lagi gue dapet ganti nya." Kata Hana di seberang sana. Mereka sedang vidcall, karena hujan.

"Emang nya ada yang mau sama lo?" Tanya Vita meremehkan perkataan sahabat nya.

"Ya ... secara kan gue cantik gitu loh!"

"Idih GR."

"Lo mau liat kucing gue gak?" Tanya Hana dengan menaikkan kedua alis lnya.

"Mau, mau, mau!!"

Hana memanggil manis dengan kencang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hana memanggil manis dengan kencang. "Maniss!!" Tak lama kemudian, seekor kucing berlari kearah nya. Manis adalah nama kucing nya. Hana mendekatkan ponsel nya pada kucing tersebut, sehingga Vita melihat kucing di ponsel nya juga.

"Ihh, lucu banget sih! Cute banget, kek gue." Kata Vita dengan senyum lebar nya.

"Hoekkk!!" Kata Hana berpura-pura muntah. "Lo main sama kucing gue dulu ya! Gue mau siap-siap, hujan nya mau reda."

"Mau kemana?" Tanya Vita membuat langkah Hana terhenti.

"Gak tau, Ricky ngajakin gue jalan."

"Serius?! Dia cuek gitu." Kata Vita takjub.

"Kayak si Anan enggak aja!" Bantah nya.

"Bahkan dia lebih parah lagi, haha" Vita terkekeh kecil. "Yaudah, buruan sana!" Hana mengangguk, lalu membiarkan kucing nya berbicara pada sahabat nya.

"Heii Manis! Lama gak ketemu."

"Meoww." Kucing itu menggaruk-garuk ponsel Hana.

"Heh, lo apain handphone Hana? Gue aduin ke dia lohh!!" Vita berkacak pinggang seperti memarahi Manis.

"Meowww!!!" Manis berteriak. Lalu berlari meninggalkan ponsel Hana.

"Di bercandain malah di tinggal kabur." Vita menghela nafas, lalu mematikan sambungan nya.

Vita mengecek aplikasi whatsapp nya. Ada notif dari grup kelas nya.

Pak ketua: woii guys! Ada tugas nih dari guru bahasa Indonesia

Rita: tugas apaan?

Putri: 2-in

Hana: 3-in

Rere: 4-in

Pak ketua: besok aja deh gue kasih tahu

Rita: gue ada tahu nih dirumah, tinggal ambil

Nino: tau geblek, bukan tahu, eh, gue mau tahu dong! Dirumah gue abis nih

Rita: tinggal ambil dirumah geblek!

Nino: rumah lo dimana geblek?

Rita: disamping rumah lo bege!

Vita tertawa kecil menutup ponsel nya karena mereka malah membahas tahu, bukan nya tugas yang di berikan guru.

TOK, TOK, TOK!

"Dek, gue pinjem laptop dong! Memo gue udah penuh." Teriak Rio di luar sana.

"Masuk aja, ambil sendiri."

"Kamar lo pintunya lo kunci, njir!"

"Woo! Santuy mas!"

"Emas, emas! Emang gue emas-inten apa?!"

"Ho'oh" Canda nya, lalu membukakan pintu kamar nya. Setelah pintu nya terbuka, Vita kembali ke kasur nya.

"Bisa gak sih, sehari gak tiduran mulu!"

"Gak bisa, kenapa? Iri lo ya karena tugas lo banyak."

"Ngapain gue iri!"

"Terserah." Vita memeluk guling nya, lalu tidur membelakangi posisi Rio. "Jangan lupa tutup pintu kalo mau keluar." Rio hanya diam mendengar.

"Eh, ntar ikut gue yuk!" Saat Rio mengintip Vita, dia memutar malas bola matanya. "Tidorr terosss!!"

***

Ricky menekan bel yang ada di rumah Hana.

Ting, tong, ting, tong.

Syakira berlari membuka pintu besar yang ada di rumah nya. "Kak Ricky!!" Teriak nya sambil memeluk Ricky. Mereka sudah lumayan akrab karena Hana dan Ricky berteman dari kecil.

Ricky mengusap rambut Syakira lembut. "Kak Hana ada?" Tanya nya.

Syakira mengangguk cepat. "Aku panggilin dulu ya." Lalu Syakira segera berlari menuju kamar kakak nya.

Syakira membuka pintu nya. "Kak, kamu di cari kak Ricky." Hana mengangguk.

"Oke, kakak mau pergi sebentar ya, kamu di rumah dulu sama pak Teo, paling sebentar lagi mama pulang." Syakira mengangguk mengerti perkataan kakak nya.

Hana dan Ricky berjalan menuju mobil nya, lalu Ricky melajukan mobil nya dengan kecepatan normal. Saat melewati gerbang, Hana membuka kaca nya. "Saya titip Syakira sebentar ya Pak, palingan Mama bentar lagi pulang, nanti kalo Mama nyari, bilang aja pergi sama Ricky."

"Siap, Non!" Kata pak Teo mengangguk. Lalu Ricky kembali melajukan mobil nya.


see u next time!✨

Menaklukkan Si Beku |revisi| [End]Where stories live. Discover now