3 - AWAL PENDEKATAN

10.4K 968 283
                                    

Chaca menyentak kasar lengan cowok di hadapannya. Membuat lelaki itu mundur beberapa langkah. "Lo tuh kenapa nyebelin banget si!" gerutu Chaca.

"Kasar banget si lo," kata Alres sembari mengusap kerah baju yang sempat Chaca tarik tadi.

"Lo yang mulai!" kesal Chaca.

"Lah kok gue?"

"Tadi lo kenapa ngagetin gue, hah?!"

"Terus tadi lo kenapa ngumpet-ngumpet gitu, hah?!" tanya Alres mengikuti gaya bicara Chaca.

Chaca mencubit lengan Alres membuat Alres mengaduh kesakitan. "Mending lo istighfar deh, banyak jin nya pasti," kata Alres mengusap lengannya yang bekas di cubit tadi.

"Lo yang harusnya di ruqiyah, banyak jin sinting di badan lo," hardik Chaca.

"Heh ngadi-ngadi! Iman gue mah kuat, mana berani ngedeketin gue," ucap Alres.

Chaca bergidik ngeri. "Dih," katanya.

"Lo kenapa ngumpet-ngumpet gitu? Mau eksperimen pemberantasan korupsi?" tanya Alres ngawur.

"Apaan si?! Ga jelas."

"Lo diem ya disini, jangan kemana-mana," pinta Alres.

"Ogah!"

"Kemana-mana burut!" Alres melangkahkan kakinya mendekat kearah dimana ia menemui Chaca yang sedang bersembunyi tadi. Ia ingin tahu apa yang membuat perempuan itu bersembunyi.

Chaca melotot dan menghentakkan kakinya. "Ngeselin!" gerutunya. "Eh eh ngapain lo?!" tanya Chaca gusar saat melihat Alres berjalan kearah dimana Elvan berada.

"Kenapa gue di sini aja ya?" beo Chaca bingung. "Dih kenapa gue nurut sama tuh bocah." Chaca pun langsung menyusul Alres, ia langsung menjewer telinga lelaki itu dan membawanya ke tempat yang jauh dari Elvan.

"Ah lepasin! lepasin!!" Alres mengaduh kesakitan karna Chaca tak kunjung melepaskan tangannya di telinganya. "CHA LEPASIN!" Alres menyingkirkan tangan Chaca dari telinganya membuat Chaca merasa iba dan segera melepas tangannya.

"Gila lo ya." Alres mengusap telinganya yang memerah akibat perempuan kejam di hadapannya.

"Lo yang gila! Udah gila, setres lagi!" cetus Chaca.

Alres tersenyum menyebalkan membuat Chaca mengernyitkan dahinya bingung. "Kenapa lo? Ayan?" tanya Chaca bergidik ngeri.

Alres menganggukkan kepalanya berkali-kali sembari memutari Chaca membuat Chaca bingung atas apa yang di lakukan lelaki itu. "Kasian ya di selingkuhin," ucap Alres dengan nada memelas.

Chaca melotot dengan tangan yang mengepal kuat. "Apaan si lo!" kesal Chaca.

Alres tertawa saat sudah berdiri di hadapan Chaca. "Pacar lo sama cewe lain tuh," katanya dengan nada mengejek.

"Sotau lo!" gertak Chaca.

"Jelek-jelek ko selingkuh. Putusin lah, cowok kaya gitu kok di pertahanin, mending sama gue dijamin bahagia lahir batin," kata Alres menaik turunkan kedua alisnya.

ALRES Место, где живут истории. Откройте их для себя