Tiga

81 35 9
                                    

Terima kasih sudah mampir ...
🌹🌹🌹
Silahkan beritau jika menemukan typo
Enjoy❤


ooOOOoo

Akhirnya Zahraa terbebas dari pakaian yang menyiksanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Akhirnya Zahraa terbebas dari pakaian yang menyiksanya. Tubuhnya pun sudah bersih juga harum berkat wewangian yang diberikan pelayan. Zahraa bahkan sudah dipijat oleh Ozza--salah satu pelayannya dan mendengarkan cerita kocak Hadya--pelayan Zahraa yang lain--tentang Tuan Hamdan yang kembali tidak diacuhkan Nyonya Badeea. Kepala pelayan dapur istana itu memang naksir berat dengan Nyonya Badeea.

"Yang Mulia, kumohon jangan beritahu siapapun tentang kejadian memalukan itu. Jika tidak Tuan Hamdan pasti akan melarangku memasuki dapur untuk selamanya," kata Hadya gusar.

Padahal saat menceritakan kesialan yang dialami Tuan Hamdan tadi siang dia begitu semangat.

"Kau pikir aku tukang gosip yang suka menyebarkan keburukan orang lain?" seloroh Zahraa merasa tersinggung mendengar perkataan Hadya.

"Bu-bukan begitu Yang Mulia ... a-aku hanya takut jika orang--"

Kemudian tawa Zahraa pecah. Kedua pelayan itu dibuat melongo.

"Maafkan aku, astaga ...," Zahraa menahan diri agar tidak kembali tertawa.

"Kau tau ini bukan pertama kalinya kau bercerita tentang  kesialan yang sering dialami Tuan Hamdan bukan? Dan semuanya baik-baik saja sampai sekarang, lalu kenapa kali ini kau harus khawatir, hm?"

"Apa Yang Mulia lupa jika tidak ada yang tau tentang kesialan kali ini?"

Zahraa menepuk dahinya teringat sesuatu. "Astaga kau benar." Kemudian menatap Ozza dan Hadya bergantian.

"Yang tau kan hanya kau, Ozza, aku ...."

"... dan pria tampan itu."

"Astaga mengapa aku merasa akan bertemu dengannya sebentar lagiiii," lanjut Ozza sambil tersenyum sumringah.

Zahraa dan Hadya menatap horor pada Ozza yang senyum-senyum sendiri. Mungkin Ozza sedang membayangkan ketampanan pria yang ikut menyaksikan kesialan Tuan Hamdan.

"Bukankah kau bilang belum pernah melihat pria itu sebelumnya. Apa mungkin dia mata-mata pihak kerajaan?" tebak Ozza.

"Atau seorang pangeran yang sedang menyamar menjadi orang biasa? Bukankah zaman sekarang sering ada yang seperti itu?"

Hadya menautkan alisnya. Dia kemudian maju ke depan meraih lengan Ozza dengan gemas.

"Kurasa ini karena sudah lewat jam tidurmu jadi kau mengigau dalam keadaan sadar."

Zahraa tertawa mendengarnya. Dia memeluk guling kemudian menyandarkan punggung pada kasur besar dibelakangnya.

Ozza dan Hadya adalah pelayannya sejak kecil. Sejak Zahraa berusia dua belas dan mereka tujuh belas. Ketiganya kemudian menjadi sangat dekat layaknya teman.

Revenge of The Queen (A Tale of Exotic Romance) [ON HOLD]Where stories live. Discover now