7

13.4K 596 44
                                    

Co-translator : bilipako

Chapter 7: Perawat Pribadi

“ooohh Kak Tharn. Apakah kakak mematikan Hp? Aku mencoba meneleponmu tapi tidak tersedia”

“tidak. Tunggu, aku cek dulu…”

Tharn mengerutkan kening seketika ketika teman kantornya datang ke ruangannya dengan suara mengeluh. Membuatknya mengambil hpnya untuk mengecek, dia semakin mengerutkan kening ketika setelah mengetuk hpnya dan menekan tombol on tetap tidak menyala. Hanya layar hitam. Mengindikasikan bahwa baterainya sudah benar-benar habis.

“sepertinya bateraiku habis. Aku lupa mengisinya tadi malam. Ketika sampai kamar aku langsung berbaring dan tertidur”

“pakailah powerbank ku kak. Jadi ketika kami membutuhkanmu, bisa langsung menghubungimu” teman kantornya memberikan powerbank kepada Tharn dan dibalasnya dengan ucapan terima kasih. Tharn mengisi Hpnya seketika dan menunggu untuk menyala. Hal pertama yang dilakukannya ketika Hp nya menyala adalah menggecek ada yang menghubunginya atau tidak. Kemudian dia melihat nomor yang sangat familiar untuknya…

Tanpa ragu-ragu Tharn menghubungi kembali. Bibirnya terangkat sedikit membentuk lengkungan, tidak bisa percaya bahwa orang itu yang menghubungi duluan. Berfikir akan pulang secepatnya dan berbaikan dengannya, hal yang biasa dia lakukan sebelumnya. Tharn mendengarkan nada tersambung. Sangat berharap dan senyumnya akan melebar jika dia mendengar suara berat dan kesal dari pria itu, tapi tidak… orang itu tidak mengangkat telponnya.

“mungkin masih kerja”

Sambungan terputus, dia akan menelepon lagi jika teman kantornya tidak memanggilnya. Jadi Tharn meletakan hpnya di meja, terhubung dengan powerbank. Tidak mengetahui bahwa sekarang orang tercintanya tidak bekerja, tapi tidur. Berbaring di tempat tidur karena demam tinggi dan disana ada seorang anak yang mencoba mencuri cintanya dan mengubahnya menjadi cintanya.

Sekarang, Tharn belum tahu tentang itu, tapi… tidak lama lagi dia akan tahu.



Sementara itu, Fiat sekarang bersiul gembira ketika berjalan keluar dari mobilnya. Membawa satu bungkus bubur dan beberapa jenis obat yang dibelinya. Dia sekarang melihat bangunan tinggi di depannya, merasa puas karena secara kebetulan punya teman di bangunan ini.

Kebetulan yang dibuat olehnya dengan menipu pria mabuk. Waktu itu Fiat mengambil hp orang itu dan menyalin nomornya, juga menanyakan alamat sebelum orang itu tidak sadar walaupun tidak dengan nomor rumahnya. Sekarang, pria muda bernama Fiat itu pergi ke meja informasi, tersenyum lebar, mengetahui dengan sangat baik bahwa tidak ada seorangpun yang dapat menolak pesonanya.

Jika kak Type tua, gendut, botak dan punya perut besar akan susah menemukan nomor rumahnya. Tapi jika yang dia cari itu tampan, punya mata tajam dengan bulu mata yang panjang, bentuk bibir dan hidung yang indah, punya kulit gelap dan badan yang bagus, sudah bisa dipastikan, tidak ada orang yang tidak mengenalnya di gedung ini.

“permisi kak. Kakak tahu pria yang tinggal disini yang punya kulit gelap, dan punya wajah yang tajam? Namanya kak Type. Dia senior di universitas. Aku tahu dia tinggal disini tapi aku tidak tahu nomor rumahnya. Jika mungkin aku hanya ingin mengunjunginya untuk menyapa”

“Type… Type… Ah! Pria tampan itu, yang tinggal bersama dengan bule. Apakah dia yang kamu maksud?”

“…”

Fiat sedikit bingung. Menyimpitkan mata karena dia tahu kak Type punya pacar, tapi tidak tahu bahwa pacarnya orang asing (bule). Dia pikir pacarnya orang Thailand karena dia dengar namanya Tharn, tapi Fiat masih tersenyum begitu lebar dan mengangguk penuh semangat.

“ya benar kak”

“ohhh tentu saja aku tahu. Siapa yang tidak kuketahui? Di….”

Jadi, Fiat mengetahui nomor Tuan Thiwat. Setelah mendapat apa yang diinginkannya, pria muda itu pura-pura mengambil hpnya, melihat layarnya dan berkata dengan nada menyesal “aku akan pergi sekarang kak. Temanku sudah disini. Terima kasih banyak sudah mengobrol denganku”

Setelah mengatakan itu, remaja tinggi itu dengan cepat melesat dan menghilang dari pandangan staf wanita muda itu. Orang yang mengatakan dia harus pergi dan menemui temannya itu sekarang berjalan masuk ke lift. Dua tangan menggenggam tas yang dibawanya dengan erat, hatinya berdetak kencang. Bersemangat seperti orang gila untuk orang yang akan ditemuinya.

Sejujurnya, pada awalnya Fiat menyukai penampilan dari kak Type. Penampilan yang bisa disebut special dan semakin dia melihat orang itu dan gaya bicaranya yang kasar, semakin dia (Fiat) menyukainya. Dia bisa merasakan jika pria itu akan sangat gila di atas tempat tidur sampai… dia ingin mencobanya. Pikirnya dalam hati.

Walaupun dia tahu bahwa pria itu sudah punya pacar, tapi keinginan hatinya untuk mencoba mencicipinya tidak akan pergi. Malah, hanya ada semangat dan tantangan yang tetap membara di dadanya. Keinginan untuk memenangkan hati pria itu. Kesimpulannya, ketika kesempatan seperti ini datang, mengetahui bahwa orang ini sakit… dia tidak ragu untuk secepatnya berada disampingnya dan memenangkan poin sebanyak mungkin.

Dan sekarang dia berdiri di pintu kamar Type. Kemudian Fiat memberitahu dirinya sendiri “kamu juga bagus. Percaya diri Fiat”

Setelah menyemangati diri sendiri. Fiat mengangkat tangannya untuk menekan tombol di pintu dan kemudian menunggu, tapi… tidak ada respon dari balik pintu. Orang yang menekan bel ragu-ragu, tidak yakin jika pria yang sedang sakit ada di kamar atau tidak.

“jika Kak Type tidak disini, aku akan menunggu dia. Tapi jika kak Type ada di kamar, dia mungkin sedang tidur” pikiran dari orang yang mulai menekan bel sekali… dua kali… tiga kali…lagi dan lagi dan lagi…

“satu kali lagi…”

“brengsek! Aku sudah mendengarnya. Apakah rumahmu tidak ada bel pintu makanya kamu menekannya seperti tidak ada besok?”

Fiat berhenti menekan bel pintu setelah mendengar suara berat dari seseorang berteriak dari dalam rumah. Setelah itu, dia mendengar suara gerakan dari dalam. Remaja itu baru akan menempelkan telinganya di pintu saat…

Pemilik rumah membuka pintu sampai remaja yang hendak membungkuk menguping membeku melihat betapa sexy pria didepannya itu.

Fiat hanya bisa menatap kulit gelap orang di depannya yang masih menggunakan celana dari semalam tapi tidak mengenakan apapun di bagian atasnya. Memperlihatkan tetesan keringat membasahi kulitnya. Mulai dari leher, dada dan ke bawah enam kotak otot perut, ketika kak Type hanya berdiri, bersandar pada pintu. Kedua matanya berair karena demam, tapi masih berbahaya, garang dan begitu intens yang membuat hati remaja itu mulai bergetar.

Kemudian pria itu berkata dengan suara serak tapi masih penuh pesona “apa yang kamu lakukan disini?”

“aku datang untuk melihat keadaan kak Type” terlihat kak Type sebenarnya ingin bertanya bagaimana dia bisa tahu nomor rumahnya, tapi dia terlalu sakit untuk berkata lebih banyak, jadi dia hanya berkata.

“aku mau tidur sekarang. Pulanglah”

“kak Type, aku membeli sesuatu untukmu. Apakah kakak sudah makan? Bagaimana dengan obat? Sudahkah kakak minum?” Fiat seketika memperlihatkan tas yang dibawanya. Pada saat yang sama, pria itu mengerutkan kening. Jadi remaja itu segera menambahkan “aku tidak akan mengganggu kak Type lagi. Aku hanya ingin kakak makan makanan yang aku bawa dan meminum obat setelahnya. Kemudian setelah itu aku akan segera pergi”

Jika aku mendorong keberuntunganku lebih dari ini, Kak Type mungkin akan terganggu. Untuk sekarang, ini sudah cukup bagus.

Pria itu terlalu malas berdebat. Entah karena demam atau sakit kepala, pemilik rumah sekarang berbalik dan berjalan masuk, meninggalkan pintu terbuka, mengundang remaja itu yang dengan cepatnya langsung masuk, lalu…


“kak Type!” tiba-tiba remaja itu berteriak memanggil nama orang yang sedikit terhuyung, oleng dan segera memegang meja di dekatnya. Membuat remaja itu bergegas membantu. Sekarang Fiat merasakan kulit terbakar dari pria itu disebabkan oleh demam. Badan yang sekarang bersandar padanya membuatnya…. Merinding.

Sial! badan Kak Type sangat luar biasa!

Remaja itu sekarang sedang menyentuh punggung berkeringat dari orang itu dan meletakan tangan yang lain di bahunya untuk membantunya berdiri dan mata Fiat tertuju pada otot keras, sexy, dan keringat pada pria itu, membuat lengannya bergerak, menyentuh dan merasakan suhu panas dengan telapak tangannya, mulai dari dadanya kemudian turun ke bawah pusar sampai remaja yang menyentuh sembarangan itu menjadi tegang, membuat Fiat menatap kulit gelap dari pria yang sekarang penuh dengan keringat. Sosok yang sekarang memantulkan sinar matahari dari luar sampai remaja itu harus menelan ludahnya sendiri.

Walaupun dengan keringat yang mengalir dari lehernya, namun terlihat sangat sexy sampai membuat Fiat ingin menggunakan lidahnya untuk menjilatnya. Pemandangan saat ini membangkitakan mood Fiat, bersemangat secara sexual hingga Fiat membungkus lengannya pada badan berotot orang itu.

Saat ini, Fiat sadar bahwa pria yang dikejarnya punya banyak pesona.

“kak…kak Type, kakak baik-baik saja?” Fiat ingin menampar dirinya sendiri karena gagap seperti itu. Dia tidak percaya, rasa percaya dirinya tenggelam hanya dengan menyentuh tubuh Type, tapi orang yang sedang sakit tidak sadar apapun karena sekarang Kak Typenya menggerakan tangannya untuk mendorong dan menopang dirinya untuk berdiri.

“maaf, aku hanya sedikit pusing” Type menjawab sambil mencoba untuk berdiri, kemudian Fiat segera menopangnya dengan lengannya.

“biarkan aku membantumu, kak Type. Dimana kamar kakak?”

“tidak perlu. Hanya…biarkan aku duduk”

Hanya dengan mendengar suara serak dari pria itu membuatnya gemetar sampai menelan ludah menjadi sangat susah dilakukan. Terasa seperti mendengar suara Type membuatnya bersemangat.

“di sofa kak Type?”

“ya di sofa” Fiat tidak tahu bagaimana pemikiran atau perasaan Kak Type, karena kak Typenya menunjuk sofa ditengah ruangan sampai Fiat diam-diam menghembuskan nafas menyesal dan perlahan menjatuhkan orang itu di sofa dimana segera setelah duduk langsung bersandar ke sandaran sofa dengan kepala menengadah diatas sandaran sofa.

“sial! kepalaku sakit sekali”

“apakah kakak sudah minum obat?”

“belum”

“kalau begitu tunggu sebentar na Kak Type. Aku akan menyiapkan bubur yang kubeli untuk kakak jadi kak Type bisa minum obat” segera Fiat kembali ke dekat pintu masuk untuk mengambil makanan dan obat yang dia bawa, tapi pria itu berkata.

“tidak perlu kembali kesini, aku akan tidur”

“…”

Si pendengar terdiam seketika. Melihat pria yang telah mengusirnya untuk kali kedua. Terus terang, hatinya hancur berkeping-keping karena tidak ada seorangpun pernah menolaknya sebelumnya. Walaupun Fiat tidak tertarik pada wanita, tapi wanita suka pesonanya, terutama untuk lelaki… dia punya kharisma yang kuat dan menarik sejak kecil.

Bahkan pada tim dimana dia bermain. Banyak senior yang berusaha memikatnya. Memperlihatkan ketertarikan dan secara terbuka menggodanya. Jadi ini pertama kali dia mengalami perasaan seperti ini, perasaan diabaikan. Ini mungkin penghinaan tapi dia tidak ingin mengalah.

Sebaliknya, semakin dia menolaknya, semakin dia ingin memenangkannya.

“apakah aku mengganggu kak Type?”

“sejujurnya… Ya!” orang yang sakit berkata marah sampai Fiat mengepalkan tinjunya, tapi dia dengan cepat menenangkan diri dan melihat kearah orang itu. Membuat ekspresi muka sedih.

“aku hanya khawatir pada Kak Type. Kita bukan orang asing dan aku tidak bermaksud mengganggu. Aku hanya merasa bersalah atas apa yang terjadi semalam. Aku tidak menghentikan kakak minum sampai sakit seperti ini. Ini seperti tanggung jawabku dan jika aku tidak melakukan sesuatu maka aku akan merasa tidak enak. Jadi biarkan aku melakukan ini untukmu Kak, Oke? Ayolah kak Type, na….” Fiat berkata sambal menggigit bibirnya. Menundukkan kepala sedikit, membuat ekspresi tidak enak di muka. Kemudian Type menghela nafas berat.

Fiat tidak tahu apa yang dipikirkan kak Type, tapi dia tersenyum seketika mendengar tanggapan orang itu

“hanya makan ya”

Hari ini dia belajar sesuatu lagi, Kak Type nya berkata blak-blakan tapi baik.

Orang yang mendapat ijin dari Type segera mengambil barangnya yang dia bawa dan langsung ke dapur.

“dimana mangkuknya kak type?”

“di rak paling atas”

Pemilik rumah menjawab kemudian Fiat mendengar gerakan dari ruang tamu. Jadi dia diam-diam mencondongkan badan untuk melihat dan menemukan pria tampan itu berbaring di sofa, meletakan lengannya diatas dahi, membuat Fiat menyunggingkan senyum.

Siapa yang tidak bersemangat ketika kamu bersama dengan orang yang kamu suka.

Pikiran dari orang yang sekarang berada di mood yang bagus ketika membuka cabinet untuk mengambil mangkuk, tapi kemudian…

“apa ini?” Fiat bergumam pada dirinya sendiri. Setelah melihat apa yang ada dalam cabinet. Semua set pasangan.

Mulai piring, gelas, mangkuk sampai matanya menengok ke dekat wastafel dan menemukan sepasang mug kopi, model yang sama tapi berbeda warna, kemudian rasa penasaran Fiat membuatnya segera membuka laci, melihat sepasang set sendok dan garpu. Bahkan sumpit punya warna yang berbeda, sepasang hijau dan sepasang yang lain biru.

Semua menjelaskan banyak hal kepadanya bahwa dua orang yang tinggal disini bukan hanya teman sekamar biasa, tapi dua orang yang tinggal di ruangan ini adalah… pasangan

“apakah kamu menemukannya?”

“iya kak, sudah ketemu”suara dari ruang tamu membuat Fiat kaget. Bergetar dan kemudian segera mengambil mangkuk dari kabinet sebelum menuangkan bubur panas, walaupun dia dengan anehnya tidak suka dengan apa yang dilihatnya.

Kenapa kak Type sudah punya pacar? Aku benar-benar ingin lihat seperti apa muka pacar kak Type.

Fiat berfikir dengan marah. Merengut sedikit, tapi sebelum dia menunjukan dirinya pada orang itu lagi, dia menyesuaikan ekspresinya dulu, menenangkan dirinya. Setelah itu mengambil mangkuk berisi bubur dan berjalan menuju tempat orang itu. Meletakan semangkuk bubur di atas meja.

“ini kak Type”

Lupakan itu. Aku tidak suka pada pacar kak Type, yang aku suka adalah kak Type. Jadi sekarang, mari membuat beberapa poin dulu.

Pikir Fiat, menyentuh orang di sofa. Kemudian Type melihatnya dan perlahan bangun untuk duduk, sampai Fiat buru-buru menopang orang itu, tapi…

“tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri” tanpa berfikir dua kali, Type mengangkat tangan ke anak itu sebagai tanda penolakan. Dari mata kak Type, bisa dilihat dengan jelas kalau orang itu tidak ingin diganggu, bahwa dia bisa makan sendiri. Jadi Fiat hanya bisa duduk di sofa sambal melirik celana orang itu yang telah dipakainya di malam sebelumnya.

“apakah badan kakak terasa lengket? Jika kakak mau, aku bisa membantu menyeka tubuh kakak”

“tidak perlu, terima kasih atas perhatiannya, tapi saat aku menghabiskan bubur yang kamu bawa, kamu bisa langsung pergi. Tidak perlu merasa bersalah dan aku hanya ingin tidur” orang itu berkata secara langsung ketika memakan bubur panas di mangkuknya. Walaupun Fiat tahu dengan jelas bahwa orang itu tidak ingin makan makanan yang dia bawa, tapi kak type masih dengan baiknya menghabiskannya hingga mangkuknya kosong. Setelah itu perawat Fiat kembali ke dapur untuk mengambil air dan obat untuk kakaknya yang demam.

“minum obatmu kak”

Kak Type hanya melihatnya sebentar tapi menerima obat dan meminumnya. Setelah itu, orang itu baru akan membuka mulut untuk mengusirnya lagi, tapi…

“biarkan aku menggunakan toilet na”

“emm, disana” pria yang lebih tua menunjuk lokasi toilet. Fiat mencoba menunda untuk pergi. Melirik pemilih rumah yang sudah selesai makan dan minum obat. Mengistirahatkan punggungnya pada sandaran sofa. Sedangkan pria yang lebih muda berfikir bagaimana agar bisa tinggal lebih lama di ruangan dan jika memungkinkan dia ingin menyeka badan dari orang itu.

Sejujurnya Fiat ingin tahu seberapa besar punya orang itu dibalik celananya.

“berfikir Fiat, pikir. Pikir. Pikir, pikir bagaimana kamu bisa tinggal disini sedikit lebih lama. Berfikir!”

Remaja itu terus berjalan memutar. Menggigit bibirnya ketika berfikir, tapi dia tidak terpikir apapun. Ditambah menggunakan toilet bukan tempat yang tepat untuk berfikir.

Bukan karena toiletnya kotor, tapi barang-barang didalamnya yang mengindikasikan bahwa disana ada dua laki-laki hidup bersama.

Pacar kak Type pasti orang yang rapi.

Setelah bertemu dengan pria muda dari selatan itu, Fiat bisa menebak kalau Kak Type adalah tipe yang tidak masalah dengan apapun. Terlihat simple dan santai. Jadi, sabun muka yang bisa dengan mudah dibeli di supermarket (7/11) pasti miliknya. Tapi barang disisi yang lain yang tertata rapi pasti milik pacarnya. Membuat Fiat terganggu, penasaran dan tertarik seperti apa pacar Kak Type.

Apakah dia bule?

“sial. berhenti berfikir tentang itu!”

Fiat mengumpat pada dirinya sendiri dan menghela nafas berat karena dia tidak bisa berfikir jernih.

Aku pikir lebih baik pulang untuk sekarang…

Akhirnya, Fiat keluar dari kamar mandi dan berjalan ke ruang tamu. Berniat pamit pada orang yang sedang sakit, tapi takdir sepertinya ada di pihaknya sekarang karena…

“Kak Type”

“…”

Orang yang sedang sakit sudah tertidur. Dada yang terbuka lebar dan bernafas sangat damai, membuat pria muda yang hendak pergi tadi mendekat berlutut di samping sofa. Kemudian menarik nafas panjang sebelum menarik tangan besar dari orang itu ke wajahnya. Menata dirinya disamping badan orang itu sebelum… menjelajah dengan matanya.

Muka yang tajam yang terlihat lebih stress dari biasanya. Mungkin karena mengerutkan kening dan mengalami sakit kepala, atau bibir yang mengerut seperti pasien yang mempunyai mood buruk. Atau mungkin karena dagu yang punya rambut tipis. Semuanya tentang dia berantakan tapi tidak berarti orang ini tidak tampan.

Sangat mempesona dan sangat tampan. Pikir orang yang sekarang sedang melihat bibir.

Ini dia Fiat. Kesempatan.

Kesempatan dimana dia bisa merasakan bibir ganas dari orang yang selalu menolak dan mengusirnya. Fiat sangat penasaran, ingin tahu bagaimana rasanya hingga dengan jarinya menyentuh bibir orang itu, tapi… kering

Kak Type sedang sakit Fiat!

Fiat menggelangkan kepala, lalu menghela nafas dalam dan melihat sekali lagi orang yang sekarang sedang tidur di sofa dengan tenang. Dan kemudian Fiat berdiri dan berjalan ke kamar mandi untuk mengambil handuk dan baskom lalu kembali lagi.

“aku akan menyekamu sekarang kak Type” remaja tampan itu meminta ijin kepada sosok yang sedang tidur di depannya sebelum menyeka dada dengan handuk basah. Fiat melirik orang itu lagi, memastikan orang itu tidak akan bangun dan menendangnya keluar dari rumah sebelum melanjutkan apa yang dia lakukan. Tugas yang Fiat dengan sukarela melakukannya untuk pria itu.

Fiat tidak pernah merawat orang sakit sebelumnya, tapi jika pasienku terlihat seperti ini, aku dengan sukarela melakukan tugas seperti ini.

Pikir remaja yang sekarang sedang menyeka leher orang yang basah oleh keringat, turun ke lengan berotot, kira dan kanan dan kemudian mencuci handuk lagi begitu tenang sebelum menyeka dada orang itu lagi.

Walaupun mereka berdua sama-sama main olahraga, tapi badan dari Kak Type terbilang sangat berbeda. Mungkin karena pria ini sudah dewasa.

“aku benar-benar ingin menjilatnya”

Fiat sudah berada di ujung tanduk. Dia hampir tidak bisa menahan diri untuk menjilat kulit cokelat dari orang yang badannya sedang diseka. Terutama salah satu putting yang sudah tegak karena handuk basah, menyekanya lagi dan lagi, tapi Fiat memberitahu dirinya sendiri untuk sabar. Karena jika dia melakukannya sekarang, kak Type akan bangun, kesal dan langsung menendangnya keluar.

Lalu, setelah dia menenangkan dirinya sendiri dengan menghirup nafas dalam-dalam, menstabilkan mood, dia melanjutkan apa yang dia lakukan, tapi semakin dia menyeka badan keatas dan kebawah, semakin hatinya berdetak dengan kencang, sampai tangannya mencapai tepi celana pria itu.

Bagian bawah dimana dia paling penasaran.

Fiat menelan ludah ketika tangannya dengan gemetar melepas kancing celana pria itu. Setelah itu, dia menahan nafas dan dengan lembut memegang tepi celana dan menariknya kebawah dari pinggang, selembut-lembutnya. Takut orang yang sedang sakit terbangun dan…

Brengsek

Walaupun kak type masih mengenakan boxer, tapi dengan hanya mengenakan satu helai pakaian membuat Fiat merasa panas. Melihat hanya bagian menonjol dari orang yang masih tertidur dan hanya dengan melihatnya, dia yakin itu besar, jujur dia ingin melihatnya.

Tidak, aku ingin melahapnya.

Pikiran nakal Fiat yang sekarang meraih tepi boxer berwarna gelap. Orang itu baru akan menariknya untuk memuaskan rasa ingin tahunya ketika…

Kring kring

Telepon berdering entah dimana, membuat Fiat kaget dan melirik orang yang sedang sakit yang sekarang sedikit mengerutkan kening, seperti hendak bangun jadi Fiat dengan cepat mencari dimana asal suara itu untuk mematikannya secepat mungkin karena dia tidak mau kak Type bangun. Beruntung baginya, suara keras itu datang dari hp yang tergeletak di meja samping tempat tidur. Jadi Fiat dengan segera mengambilnya.

Fiat segera mematikan suaranya dan akan bernafas lega jika bukan karena wallpaper di hp itu.

Foto dua orang saling merangkul satu sama lain. Tentu saja itu Kak Type dan orang satunya adalah…

“apakah ini pacar kak Type?”

Tampan, mata pintar yang mempesona, penampakan orang barat. Punya kulit putih, tinggi dan bentuk badan yang mirip dengan orang itu (Type). Tersenyum sedikit di foto ketika lengannya ada di leher Kak Type. Jika ditanya apakah pria itu tampan, ya dia tampan tapi dia masih lebih menyukai Kak Type.

Sebuah foto yang membuat orang yang sedang melihat tidak bisa tidak mematikannya.

Kemudian Fiat belum puas, dia menekan lebih tombol daya sekali lagi sebelum dia dengan sembarangan melemparnya ke Kasur.

“kamu menghancurkan mood” Fiat menyalahkan orang yang ada di foto sebelum menghembuskan nafas panjang. Lalu setelah itu dia mengambil kaos dan celana pendek dari lemari untuk mengganti baju orang yang sedang sakit. Setelah itu dia mengambil selimut dari Kasur dan meletakannya menutupi pria itu. Sebenarnya Fiat ingin tinggal lebih lama, tapi dia tidak tahu kapan pacarnya (Type) akan pulang. Jadi dia pikir lebih baik untuk pulang dulu.

Setidaknya hari ini dia tahu dan melihat banyak hal.

Jika kak Type masih memiliki masalah dengan pacarnya, maka tinggal menunggu waktu aku akan masuk ke hidupnya.

“jika aku datang setiap hari, maka ada kesempatan dia akan tunduk padaku”

Remaja itu membuat keputusan. Siap untuk menakhlukkan hati dan pikran dari pria tampan itu.



“apakah dia marah hingga harus mematikan hp nya?”

Sementara Tharn mencoba menghubungi pacarnya pada waktu senggang, tapi saat membuat panggilan, tidak dijawab. Lalu setelah Tharn menelepon lagi tapi ditolak. Membuat Tharn khawatir karena pacarnya tidak mau menerima telponnya sampai membuatnya bertanya-tanya jika pria itu marah padanya lagi atau bagaimana.

Dia meninggalkan rumah tanpa memberitahu dia ada pekerjaan di provinsi. Meninggalkan hanya catatan pendek, tidak membuat panggilan ataupun pesan kepada pacarnya. Jadi, dengan alasan itu Tharn sadar dia brengsek dengan berperilaku seperti itu.

Merajuk karena alasan pacarnya tidak suka ide menikah.

Tharn bukan ingin menikah untuk mengumumkan pada semua ornag. Hanya merayakan dengan beberapa teman dekat sudah cukup untuknya, tapi sepertinya pacarnya tidak punya pikiran yang sama dengannya. Sekarang, walaupun Type menerima hubungan mereka tidak seperti sebelumnya, tapi dia masih tidak suka memberi tahu orang lain bahwa mereka punya sesuatu, seperti yang telah dia janjikan sebelumnya.

Teman kantor Tharn tahu bahwa dia gay. Mereka sudah tahu dia punya pacar dan dia tidak pernah menyangkal kalau dia sangat mencintai orang itu. Sedangkan Type, dia mungkin memberitahu orang-orang bahwa dia punya pacar dan hanya itu. Banyak orang berfikir bahwa pacarnya adalah perempuan. Dan ketika dia (Tharn) bertanya ‘kenapa kamu tidak mengklarifikasinya’, dia hanya menjawab ‘tidak perlu menceritakan kepada orang-orang kehidupan pribadiku’

Tharn menerimanya, tapi kadang-kadang itu sakit dan mengecewakan.

Ditambah lagi Type semakin menarik setiap harinya. Tidak hanya menarik bagi wanita, tapi juga pria. Sampai pada poin dia tidak bisa tidak cemburu dan menjadi sangat posesif pada orang itu.

Mereka sudah bersama selama 7 tahun, tapi kadang-kadang dia tidak tahu apa yang dipikirkan Type. Tapi Tharn ini tidak bisa hidup tanpanya.

Hidupku tidak berarti tanpa dia dan apakah buruk jika aku ingin mengikat orang itu denganku?

“fiuh”

Kring kring

“Type”

Belum selesai menghembuskan nafas, hp nya bergetar dan dia dengan segera mengambilnya untuk menerima panggilan. Mengangkat telepon dengan gembira tapi suara orang diujung sambungan…

[Tharn, apakah kamu tadi menelepon? Maaf aku tidak tahu kalau telponku mute (tidak bersuara)”

“kamu sakit?”

Si pendengar bertanya. Alis gelapnya mengkerut hampir menyambung. Dia bisa tahu dari suara serak orang diujung sambungansampai orang itu berkata

“tunggu aku akan segera pulang sekarang”

[tidak perlu melakukan itu, lakukan pekerjaanmu. Aku cukup akan tidur dan istirahat, lalu aku akan baik-baik saja. Aku menelepon untuk mengatakan jika aku tidak angkat telponmu, jangan berfikir sesuatu bodoh. Aku hanya sakit dan ingin tidur, mengerti?]

Kapanpun Type sakit, dia akan berbicara dengannya dengan kata perintah sampai membuat Tharn tersenyum lemah.

“aku mengerti. Jadi cepat makan dan jangan lupa minum obat. Setealh itu tidur awal. Jangan menyalakan AC, itu akan membuatnya semakin parah. Kamu yakin kamu akan baik-baik saja? Apakah aku harus menelpon ibu? Lebih baik biarkan ibu merawatmu dan…”

[cukup Tharn, itu keterlaluan dan aku sudah memberitahumu jangan pikirkan aku, aku baik-baik saja, hanya butuh istirahat, Cuma itu. Jadi jangan khawatir dan lakukan pekerjaanmu]

Sebelum pacarnya bisa bertingkah lebih. Type kemudian memotong dan mengatakan dengan nada serius hingga pacar yang khawatir hanya bisa menghela nafas.

“aku hanya khawatir”

[iya aku tahu dan aku menelpon karena aku ingin mengatakan sesuatu]

Tharn mengerutkan kening. Takut orang itu mungkin masih marah padanya, tapi…

[aku sangat merindukanmu]

Dan kemudian Type mengakhiri telponnya. Membuat orang itu tersenyum seperti orang bodoh.

Aku sangat khawatir padanya seperti orang gila dan sekarang gembira seperti orang gila. Bagaimanapun mendengar suaranya untuk waktu yang lama membuatku merindukanmu.

Pikir Tharn yang masih tidak tahu ada seorang anak mencoba masuk ke kehidupan mereka.

[Chapter 7 Selesai]

Jumlah kata: 3853

7 Years: TharnType (Terjemahan Bahasa Indonesia)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora