7. A Good Brother

547 36 8
                                    

***

Pagi telah tiba, seluruh murid Castellar Highschool telah selesai membereskan kepentingan pensi kemarin. Kini mereka semua sudah siap untuk pulang ke rumah masing-masing. Natasha berjalan dengan riang menuju mobil berwarna hitam yang ada didepannya, bahagia karena pensi sudah berjalan dengan lancar, dan juga bahagia karena pacarnya menjemput dirinya.

“Sha, tunggu!” teriak seseorang dari belakang Natasha. Seketika wajah Chase yang tersenyum langsung berubah masam.

Natasha berbalik dan menatap datar Geo yang sedang berdiri di hadapannya.
“Apa?”

“Jaket gue balikin, Natasha” ucap Geo dengan nada yang super dingin, padahal dalam hatinya, ia tertawa keras karena Natasha masih saja tidak sadar, padahal gadis itu menggunakan jaket milik Geo sejak tadi malam.

Natasha terdiam lalu segera menatap jaket yang ia gunakan. Malu.
Udah gue jutekin, ternyata gue yang salah, mampus gue” batin Natasha sambil melepaskan jaket milik Geo secepat mungkin.

“Nih” Natasha menyodorkan jaket tersebut dan Geo segera menerimanya.

“Sama-sama” sindir Geo, lalu ia segera menghilang dari hadapan Natasha. Matanya terasa panas setelah melihat Chase dan Natasha barusan.

Natasha segera masuk ke dalam mobil milik Chase sambil merutuki dirinya sendiri.
“Malu gue, malu” ujar Natasha di dalam mobil, sedangkan Chase nampak tidak peduli.

Natasha yang merasa dicuekin pun bingung, padahal mereka masih baik-baik saja saat pensi kemarin.

“Kamu kenapa?” tanya Natasha hati-hati sambil memegang bahu Chase. Chase hanya menggelengkan kepalanya dan tidak berniat untuk menatap Natasha, jalanan di hadapannya terlihat lebih menarik kali ini.

Natasha pun hanya bisa diam hingga mereka berdua sampai di depan rumah Natasha.
“Gajadi ke cafe?” tanya Natasha sambil menunduk dan dengan suara pelan.

“Gak dulu deh, lain kali ya”
Ucapan tersebut menusuk di hati Natasha dan dengan segera ia turun dari mobil Chase. Tetapi ia belum menutup pintunya, seakan tak rela Chase-nya berubah dan mengusirnya.

“Apa? Masuk gih” ucap Chase sambil menatap Natasha yang masih berdiam di depan pintu mobil.

“Kamu kenapa? Aku ada salah apa?” tanya Natasha kebingungan.

“Tanya aja ama Geo” ucap Chase dingin lalu ia menutup pintu mobilnya, tidak memperdulikan Natasha yang terdiam dan berdiri sendirian di depan rumahnya. Ia juga bingung, mengapa ia harus se-emosi itu, padahal Natasha hanya berbicara sebentar pada Geo.

***

Natasha segera memasuki kamarnya, pikirannya kacau saat ini, ia dicuekin tanpa alasan yang jelas, hidupnya terasa seperti teka-teki.

Geo? Geo kenapa?” batin Natasha sambil merebahkan tubuhnya.

Tiba-tiba sebuah lampu kuning muncul di atas kepala Natasha, “Ooh, cemburu, dasar cowok cemburuan, ga Geo ga Chase sama aja”.

Ia sendiri bingung harus curhat ke siapa, sahabatnya terlalu banyak dan curhat ke banyak orang itu bukan style Natasha. Dan tepat waktu, dering telepon berbunyi dari ponsel Natasha dan ia segera menekan tombol hijau pada layar.

“KAK REVANNN” ucap Natasha dengan senyum palsu yang ia pasang.
Wets, adik gue makin keren aja nih, apa kabar dek? Udah makan blom?”

Berkat ucapan kakaknya, Natasha tersadar bahwa sedaritadi pagi ia belum makan.
“Belum hehe”

Yaudah sana makan dulu

“Tapi Kak, bentar mau curhat boleh ya?”

Iya iya boleh, tapi makan dulu sana

Natasha segera memutuskan telepon dan beranjak menuju dapur, melahap hidangan yang telah disediakan dengan cepat, berjalan kembali ke kamar, lalu menelpon kakaknya lagi. Natasha pun menceritakan seluruh kejadian tadi kepada Kak Revano, dan Kak Revano yang otaknya cukup gesrek seketika berubah menjadi sangat bijak.

Jangan galau ya dek, untuk sekarang lu cuekin balik aja, kalo dia beneran syg ama lu, dia bakalan balik kok”
Ntar kalau gue balik ke Indo, gue jamin dia bakal habis di tangan gue” lanjutnya sambil mengepalkan salah satu tangannya.

“Yah janganlah Kak, kan dia tetap pacarku juga” ucap Natasha.

Yaudah iya, orang kalau lagi sayang-sayangnya emang gapernah ngotak, udah disakitin malah tetep lu belain” sindir Revano.
“Udah dulu ya dek, lu istirahat sana, jangan kebanyakan mikir, lov yu” ucap Revano lalu memutus sambungan telepon.

Natasha pun menurut, ia merebahkan badannya di kasur lalu membuka salah satu media sosialnya, hendak memberi kabar pada Chase.

Seketika ia teringat pesan kakaknya, cuekin balik. Natasha pun menyimpan kembali ponselnya lalu segera beristirahat.

Algerio [COMPLETED]Where stories live. Discover now