Day 2

226 40 11
                                    


Keesokan harinya, kali ini Jeno ditemani Jaemin kembali memerhatikan rumah tersebut dari balkon rumah. Haechan belum pulang dari kuliah siangnya, jadi hanya ada mereka berdua dirumah sekarang. Perbincangan mereka kemarin mencapai hasil yang kurang memuaskan, karena mereka bertiga sama-sama tidak tau kapan waktu yang jelas rumah itu selesai.

"Dih? Emang sehari doang ya?" Tanya Haechan heran, Jaemin ikut mengangguk mengiyakan, sama-sama heran.

"Masa kalian gak ngeh sih? Tapi taukan, itu rumah baru ada kemaren?" Keduanya mengangguk.

"Nah, itu baru dibangun kemarennya lagi, aku inget banget soalnya waktu itu tukangnya sempet nanya dimana warung yang deket sama aku yang baru mau berangkat kuliah kemaren lusa.."

"Kemaren pas pertama kali liat Renjun, menurutku mukanya pucet gitu, Haechan juga bilang kayak gitu," Jeno memulai topik.

"Kalau yang satu lagi itu juga gak, Na?" Jaemin yang ditanya menengok kemudian berpikir sejenak.

"Aku kayaknya gak merhatiin banget waktu itu, kita cuman kenalan bentar. Ya taulah aku orangnya kayak gimana, tapi dia kesannya cuek banget. Mana ekspresinya juga datar banget lagi," jelas si marga Na itu.

"Berarti gak jauh beda sama Renjun," gumam Jeno yang masih bisa didengar Jaemin.

"Tar dulu deh, ini kita kenapa jadi penasaran amat sih ama mereka?" Tanya Jaemin heran.

"Ya gara-gara rumahnya lah, pinter. Udah dibilang masa sehari doang jadinya?"

"Kan aku gak liat jadi aku gak terlalu percaya."

"Kamu gak percaya sama aku?"

Jaemin menggeleng. "Muka kamu baik tapi kadang jahat kayak Haechan," Sedangkan yang dibersangkutan memasang wajah datar, geli sebenarnya.

Jeno sebenarnya memiliki tanggapan lain yang ia simpan dipikirannya, belum ingin dia suarakan. Rumah ini saat ia lihat di siang hari, nampak kurang jelas, padahal matahari sedang panas-panasnya. Tentu seharusnya rumah tersebut akan dengan sangat jelas terlihat. Sedangkan saat kemarin melihat bersama Haechan juga Jaemin, rumah tersebut terlihat jelas karena saat itu sore yang mendung.

"Jen, tapi bisa aja tau selesai dalam satu hari! Rumahnya gak gede, sama gak rumit-rumit amat deh," ujar Jaemin setelah ia memandangi rumah didepannya itu.

"Tetep aja gak mungkin tau, Na. Semennya gak bisa secepet itu kering," Jeno menggeleng tanda tidak setuju.

Jaemin juga menggeleng. "Kan kalau panas cepet keringnya!"

"Catnya juga gak bisa kering gitu aja, mungkin semennya kering, tapi pasti butuh waktu, begitu juga catnya, minimal besoknya semen kering trus dicat," sergah Jeno lagi.

Yang lebih muda mengerucutkan bibirnya, tanda ia masih tidak setuju dengan ucapan Jeno. Namun itu dengan cepat berganti ketika matanya melihat seseorang keluar dari rumah tersebut, Jaemin langsung menarik lengan Jeno.

"Itu Yangyang," Jeno mengikuti arah tunjuk Jaemin, keduanya memerhatikan dengan serius.

Yangyang―kata Jaemin―nampak keluar dari rumah, dengan hoodie yang menutupi tubuh serta kepalanya, hingga wajahnya tidak terlalu terlihat. Tapi Jeno masih bisa melihat sorot mata tajam juga bibirnya yang hanya membentuk garis lurus. Tidak tersenyum juga tidak cemberut. Yangyang sepertinya tidak mengetahui kalau ada yang memerhatikannya dari atas, dia hanya berlalu hingga menghilang dari pandangan Jeno juga Jaemin.

"Mukanya ketutup," keluh Jaemin.

"Tadi aku liat matanya, sorotnya tajem banget kayak pisau ibu dirumah," ujar Jeno.

Jaemin sempat menengok heran, untuk apa ibu Lee dibawa-bawa? Tapi kemudian dia menghiraukannya.

"Kira-kira dia mau kemana ya?"

Jeno mengangkat bahunya. "Kemarin sih Renjun ke warung," ucapnya.

Seketika itu juga, Jeno diam mematung.

"Renjun kemarin ke warung.." Jaemin menengok, menunggu si Lee berbicara lanjut.

"Dia pergi gak lama sebelum kamu dateng, dan kita masih disini sampe mau malem.."

Jaemin kemudian seakan mengerti arah ucapan Jeno, membuatnya memegang lengan Jeno lebih erat juga tatapannya yang lebih serius.

"Dia belum balik juga sampe saat itu, dan itu udah tiga jam lebih.."









t̴̨̡̘̮͖̏͠h̷̜̻̺͕̦̾͝a̷̛̙̥̯̟̱̣̙̋̿̑͋̒̋͘t̷͔͍͓̭̙̂̌̆̆͗̊̓͂̋̕ ̵̨̘̹̙͉̞̘̰̝̀͠ͅh̶̪̗̟̪̭͍͎͈̗͂ͅó̷̢̜̤͚̞͕͔̖̌̀͊͋ų̶̨̢͇̮̱̩̜͖̃͋̄̇͐ͅs̶̛̟̐̔̋̽͌̿̏͐͜ẻ̶̢̛͍̠͕̩̥̯͍̓̈́̑̌̑͝͝


[ ; ] punten gan, mungkin injun gantiin ibu-ibu warungnya jualan:") daily update ya gais!

That House [NCT/WayV]✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ