25. Cemburu

71 10 7
                                    

Say Hi Ailee cans😂
Jangan silent readers dong
Vote + komen and share ~
Follow akun ini sebelum membaca!

Warning!

Zona baper, untuk jiwa-jiwa lemah harap bersabar. 🌚🌚🌚

--o0o--

Pagi. di pekarangan sekolah terlihat Dirga, Aska Jojo dan Leon yang baru saja sampai, mereka masih asyik duduk di atas motornya masing-masing sambil bercanda ria.

Hari ini, Dirga sudah kembali pulih, sangat amat pulih. Sepulang dari mengantar Alya semalam, kerjaannya hanya semyum-senyum sendiri. Bahkan saat ia dan Sarah makan malam, Dirga hanya mengaduk-aduk makanannya sambil terus tersenyum.

Sorot mata Dirga menangkap seorang gadis yang baru saja masuk ke pekarangan sekolah, Alya. Cewek itu tersenyum pada siapa saja yang menyapanya, walau senyumnya sedikit canggung dan lucunya Dirga suka itu.

Dirga mengembuskan napasnya, merapikan seragamnya walaupun tidak masuk ke dalam celana. Senyumnya sudah tercetak di wajah tampannya itu, membuat beberapa siswi yang melihat itu jejeritan tidak jelas. Siapa sih yang tidak mengenal anak guru yang tampannya paripurna, ya walaupun anak guru, kelakuannya tetap saja tidak sebaik ekspentasi, jangan berharap!

Dirga baru saja akan menghampiri Alya, tetapi Verro sudah lebih dulu sampai di tempat gadis itu. Mereka jalan berdampingan dengan Verro yang selalu saja berusaha mengajak Alya untuk bicara.

"Widih, kalah cepat lo, Ga," sambar Leon yang menyadari sorot mata Dirga. Leon sengaja memanas-manasi Dirga, mau lihat seberapa gregetnya Dirga terhadap Verro yang suka pada Alya.

"Jangan mau kalah saing sama Verro," imbuh Jojo yang sedang main game online di ponselnya. Cowok pakboi itu pun ikut-ikutan memanas-manasi Dirga yang memang sudah panas tanpa dipanas-panasi.

Aska geleng kepala melihat kelakuan kedua temannya, memang di antara mereka berempat Aska lah yang paling normal dan waras.

"Samperin bego!" Leon memukul pundak Dirga cukup keras, membuat Dirga mendengus dan beranjak dari tempatnya untuk menghampiri Alya dan Verro yang sudah berjalan di koridor.

"Lya ...." Alya berhenti, ia menoleh ke belakang ketika mendengar panggilan itu. Benar saja, di sana ada Dirga yang tersenyum padanya. Dirga benar-benar memanggil Alya dengan panggilan yang ia berikan sendiri, catatan tambahannya hanya Dirga yang boleh memanggilnya dengan panggilan itu, yang lain jangan harap.

Alya membalas senyumnya Dirga. "Iya," jawabnya seperti biasa. Ya seperti biasa, memangnya harus bagaimana lagi?

"Panggilan itu, cuma gue yang boleh make," kata Dirga sembari melirik Verro dengan mata tidak suka. Verro mendengus melihat itu.

Dirga mendekat, berdiri di sebelah kiri Alya. Posisi mereka saat ini menepatkan Alya di tengah-tengah.

Dirga meraih tangan Alya. "Mau ke kelas bareng?" tanya Dirga.

Verro memperhatikan tangan Dirga yang menggengam tangan Alya, ada rasa tidak terima ketika Alya diperlakukan oleh cowok lain seperti itu. Mengingat kemarin, ketika Verro menyatakan cintanya pada Alya secara terang-terangan tetapi, gadis itu menolaknya secara langsung tanpa pikir panjang dan di depan banyak orang.

Seandainya orang lain yang di posisi Alya saat ini, pasti mereka akan menjerit dalam hati, jika tidak maka akan langsung pingsan. Kenapa? Ya tentu saja karena di kelilingi orang-orang tampan di sekolah itu merupakan kebanggan tersendiri. Namun, tidak berlaku untuk Alya.

Garis Takdir [END]Where stories live. Discover now