La Rèussite - 17

271 25 4
                                    

Aku dan Sebastian, berada di sekolah yang berbeda. Awalnya aku daftar di sekolah yang sama dengan Sebastian. Sekolah itu terkenal dengan muridnya yang pintar-pintar dari asal sekolah lain. Aku merasa ragu untuk daftar disana dan benar saja, aku enggak keterima. Dan berakhir di SMA aku yang sekarang, SMA 3 Garuda.

"Bas, kamu beli bukunya banget banget. Untuk apa?"

"Untuk belajar."

"..."

Aku diam. Ya, memang untuk belajar. Aku tahu. Tapi bukan itu yang mau aku dengar sebagai jawaban kamu, Bas.

Sebastian mengacak rambutku gemas. "Nanti aku ceritain. Ayo, pilih buku apa yang mau kamu beli."

"Aku mau beli novel.."

"Shakilla?"

"Aku mau beli novel, Bas." Aku merajuk padanya

"3 buku. 1 novel, dan 2 bukunya harus buat belajar."

Aku tersenyum senang dan langsung mengambil novel dan juga buku matematika dan IPA. Dan langsung membayarnya bersama Sebastian. Setelahnya aku dan Bas pergi ke rumahku, kami akan belajar disana.

"Bas, kamu beli bukunya banyak banget." Kata aku kepada Bas yang sekarang sedang berkutat dengan buku tebal. Reading Skill dan Writting Skill. "Buat apa? Jangan jawab buat belajar, aku tau."

Sebastian tersenyum kepadaku. Senyumnya, manis. "Emang untuk belajar, Killa. Aku udah punya rencana untuk kedepannya. Setelah aku lulus S1."

"Bas, yang bener aja?"

Sebastian mengangguk. "Selama kuliah nanti, aku akan mengejar beasiswa. Aku ingin kuliah di MIT atau Harvard. Makannya aku belajar bahasa Inggris dari sekarang, karena Inggris sedikit sulit dipahami."

"Kamu mau ninggalin aku sendiri?"

"Enggak, sayang." Sebastian menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kamu udah punya rencana? Kamu harus buat rencana kamu sendiri, Shakilla. Kamu enggak bisa ikutin aku terus. Kalau aku mati, kamu mau ikut aku mati?"

"Bas, aku enggak suka kamu ngomong gitu."

"Aku serius, tau. Kamu harus buat rencana kamu sendiri, jangan lakuin sesuatu karena aku. Tapi karena kemauan kamu. Kejar cita-cita kamu."

"Cita-cita aku.. bisa sama kamu selamanya."

"Itu bukan cita-cita,"

"Itu cinta," Jawabku

"Aku mau ambil Arsitek di Jepang dan lanjut ke S2, setelah lulus aku akan cari pekerjaan. Setelah aku mapan dan udah pantes buat nikahin kamu. Kamu pasti nikahin kamu."

"Nikah sekarang juga enggak papa, lho."

"Ngomong apa kamu, Shakilla. Ngaco."

"Antara Harvard dan MIT, kamu lebih pingin masuk kemana?"

"MIT." Jawab Sebastian. "Massachusetts Institute of Technology." Lanjutunya

...

Sudah dua hari aku bolos sekolah. Kamis dan Jumat. Aku sudah meminta izin kepada wali kelasku, karena aku tidak masuk. Aku ingin disini, aku ingin disini lebih lama bersama Sebastian. Aku berkeliling di sekitar hotel tempatku menginap. Di sekitarnya banyak toko yang menjual berbagai macam, sangat ramai. Beruntungnya cuaca hari ini sangat bersahabat, tidak ada terik matahari.

Aku berhenti disebuah kedai dan memesan minum. Memandang orang-orang yang berlalu lalang di depan sana dengan berbagai ekspresi. Setelah habis, aku memutuskan untuk pergi mengunjungi Sebastian.

La RèussiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang