07-Game

975 112 2
                                    

Nanon menganga tidak percaya jika ia sedang duduk di dalam satu lingkaran yang sama dengan pangeran mahkota dari kerajaan terbesar di Rodinia, kerajaan Flamboyan. Ia masih gugup dan setia menundukkan wajahnya karena sempat takut dengan kesan pertama mereka bertemu.

"Putra kedua dari raja Tawan?" Nanon mengangkat wajahnya seketika karena nama ayahnya disebut "Ya? Saya, pange..."

"Di Kauriyakul, kita semua sama, kan?" Nanon mengangguk kaku, "Harusnya lo panggil gue kakak, dong!"

Eh?

Omega manis dari kerajaan Nuna itu kebingungan, "Ma-maksudnya, pangeran?"

Pangeran itu menghela napas, ia melirik Arthit di sebelahnya kemudian kembali pada Nanon, "Gue masih kakak kelas kalian, lho! Cuma beda kawasan asrama aja, gue kelas sepuluh High school," ucap sang pangeran, "Panggil gue kak Kongpob"

"Ma-maaf, kak Kongpob?" Beo Nanon, ya Tuhan, semua orang disana terlalu gemas pada Nanon sehingga ingin rasanya Namtan memukul tengkuk adik kelasnya itu, namun ia tahan karena ada Kongpob dan Arthit yang sangat menjunjung tinggi kesopanan di tempat umum, meskipun bahasa mereka tidak formal.

Kongpob terkekeh, "Kaku banget, masih takut sama gue, ya?" Tanyanya, "Padahal, Nanon yang gue tau, itu anaknya gak kaku, dan pinter, aktif di kelas jawab pertanyaan guru..."

Kok dia tau?! Siapa yang ngasih tau dia?!-batin Nanon panik "Err... kak, maaf kakak tau dari mana soal aku di kelas?" sela Nanon sedikit tidak nyaman.

Yang paling tua tertawa, "Lo beneran bego, atau gak peka, atau gak nyadar, sih?" Tanya Kongpob, kini tak hanya Nanon, bahkan Namtan dan Arthit juga mengerutkan keningnya mendengar penuturan sang pangeran.

Kongpob meminum susu kedelainya sebelum membuka suaranya lagi, "Lo tau marga keluarga gue?"

"Sutthilak?"

"Marga lama ratu kerajaan Moana?"

Otak Nanon berpikir keras, ia baru saja mendapatkan materi tentang itu di kelas kerajaan dua minggu lalu.

Nanon menatap Kongpob ragu, "Er... kayanya... Su..."

"Sutthilak! Eh?" Namtan menengahi dan menyadari sesuatu "Bang, marganya sama, Flamboyan sama Moana..."

Kini giliran Arthit yang menjawab, "Kerajaan Flamboyan sama kerajaan Moana emang deket sejak enam abad yang lalu. Kalo kata sejarah, dua kerajaan itu udah nikahin dua generasinya satu sama lain" jelas Arthit.

Kedua omega yang lebih muda itu masih tidak mengerti, "Gimana kak?"

"Maksudnya, salah satu kakek nenek buyut pangeran Kongpob nikah sama pangeran atau putri dari Moana di jaman dulu, terus di generasi yang lain yaitu generasi tantenya Kongpob sekarang, dia juga nikah sama raja Moana, paham?" Jelas Arthit berusaha berhati-hati.

Namtan menggeleng bingung, "Gue gak paham" ucapnya yang disetui Nanon, "Terlalu rumit"

Kongpob menengahi, "Jadi intinya, gue sama crush lo sepupuan, dia cerita terus tentang lo, dia juga suka sama lo!" papar Kongpob menyingkatkan ceritanya, "Udah yuk pulang, udah mau abis waktu perizinan kita," ajak Kongpob.

💎💎💎

Jadi intinya, gue sama crush lo sepupuan!

Sudah beberapa hari sejak pertemuannya dengan pangeran mahkota penerus tahta kerajaan terbesar di Tanah Rodinia, Nanon tidak bisa berhenti memikirkan 'siapa yang menyukainya diam-diam?' Topik itu terus saja membuat otak Nanon sedikit mengepul jika digambarkan dalam animasi.

"Nanon! Your turn! (Giliranmu!)"

Si punya Nama mendongak, ia langsung saja menerima bola basket dari kawannya dan berlari estafet sambil men-dribble bolanya semampu tubuhnya.

Agenda minggu kedua dan ke tiga di asrama KMS adalah minggu olagraga yang dilaksanakan di tiga asrama, omega, beta laki-laki, dan beta perempuan. Asrama omega untuk kelas dua, asrama beta perempuan untuk kelas tiga, dan asrama beta laki-laki untuk lomba kelas satu. Untuk tahun ini, para pembina memutuskan untuk memisahkan kategori berdasarkan tingkat bukan gender. Jadi disini baik alpha, beta, dan omega tidak berpisah.

Nanon melambatkan langkahnya seiringan dengan jantungnya yang berdegup tak beraturan melihat teman satu timnya.

Ini kenapa tiba-tiba belakang gue Pawat? Bukannya harusnya Prom?-batin Nanon menelisik.

Sementara itu Ohm tengah panik menunggu Nanon yang berjalan lambat, "Buruan! Kita hampir kalah!" Serunya pada Nanon hingga remaja itu mengesampingkan pemikirannya dan langsung melemparkan bolanya pada Ohm.

Permainan pagi ini adalah estafet basket, siswa kelas tujuh dibagi menjadi beberapa kelompok dan saling berlomba kecepatan dan kekompakan. Anggota kelompok terdiri dari alpha, beta, dan omega. Dan Nanon sendiri tidak menyadari jika dirinya berada dalam kelompok yang sama dengan Ohm.

Peraturannya, siswa akan bergantian men-dribble bola basket secara estafet mundar-mandir satu kali, setelah sampai, orang yang berdiri di belakang orang pertama menerima operan bola basket dan melakukan hal yang sama dengan orang pertama.  Permainan di beri waktu selama tiga menit, pemenang ditentukan dari banyaknya putaran yang dilakukan selama tiga menit.

"Ohm's team is loser!"

"YAAAAHHH"

Mendengar hasil pertandingan mereka, Nanon merasa bersalah karena dirinya yang terus melamun, ia menatap teman satu timnya, "Sorry guys, my bad (maaf temen-temen, ini salahku)" ujar Nanon lesu, namun Sally menepuk bahu Nanon, "Gapapa, bukan salah kamu, lain kali kita bisa menang, kok!" Tenang Sally yang diangguki teman-teman Nanon yang lainnya, tetapi tidak dengan Ohm, ia menatap Nanon dengan tatapan yang tidak bisa di tebak. Yang pasti Nanon makin menciut dengan tatapan itu.

"Gapapa, ini kan buat ngelatih tingkat fokus kalian aja, let's have fun!" Ujar pembina dari asrama alpha.

⛅⛅⛅

Setelah pertandingan yang dilaksanakan dua minggu lamanya, minggu terakhir adalah kegiatan kerajaan dan pentas seni, dimana para siswa di KMS akan dipertemukan dengan siswa dari KHS (Kauriyakul High School) di lapangan Kauriyakul yang mempunyai atap bongkar pasang.

Jadi, selama satu minggu terakhir, para siswa baik di KMS maupun KHS akan disibukkan dengan persiapan latihan. Para pembina juga tengah mempersiapkan sesuatu yang spesial untuk puncak acara di kegiatan kerajaan tersebut.

Setiap kamar di asrama juga diminta untuk mengirimkan perwakilan minimal dua orang untuk menampilkan persembahan di hadapan para tamu kehormatan; Para raja dan ratu di seluruh dunia juga akan datang ke acara tersebut. Jadi ini bukan acara biasa.

"Nanon jago nyanyi, Sunny juga jago main gitar, kalian aja yang tampil!" Tunjuk Dunk selaku ketua kamar O-2.

Nanon menggeleng, "No, i can't, pak Krist sama pak Singto udah nunjuk gue buat ngelakuin sesuatu," tolak Nanon, kemudian ia melirik Dunk, "Lo juga jago main gitar, Chimon aja suruh nyanyi! Atau gak Dunk beatbox terus Chii nge-rapp," usul Nanon.

Ketua kamar O-2 itu juga menggeleng, "Miss Alice has booked me to host the show, gue jadi MC disuruh Miss Alice" seluruh penghuni kamar O-2 itu menghela napas.

Kemudian Champ tersenyum cerah, "How about dancing? Kita kan udah dikit karena banyak yang ditunjuk pembina, kalo sisa dari kita dance, di panggung juga gak kepenuhan dan kita gak akan malu-malu amat" Champ memaparkan pemikirannya, "Setuju?"

"Setuju!"






Bersambung

Fall In Denial (OhmNanon)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ