14. Are you cheating?

1.5K 138 10
                                    


Naeun kesal sendiri karena perintah konyol Jungkook,membeli roti susu pisang dan kinderjoy. Padahal kan banyak pelayan dirumahnya, kenapa tak menyuruh pelayannya saja. Menyebalkan. Tahan Naeun kau tidak boleh emosi, ini pekerjaanmu. Ya anggap saja begitu.

Naeun POV

Aku masuk ke supermarket, mengambil beberapa pesanan Jungkook. Aku menuju kasir. Aku merogoh dompetku di mantel cokelat yang kupakai, berniat membayarnya. Saat aku memastikan isi dompetku, tiba-tiba seseorang menyodorkan pesannanya pada kasir juga.

"Totalkan dengan ini, berapa jadinya?"

Aku mendongak, tertegun beberapa detik memandangi wajah paripurnanya.

"Eunwoo--ssi" mataku berbinar apalagi saat dia tersenyum lembut. Aku tau aku lemah, Eunwoo benar benar tampan.

Eunwoo mengambil kantung kreseknya yang sudah terpisah dengan kantung kresek pesanannku.

"Ini punyamu, aku duluan ya," ucapnya seraya menyodorkan kantung kresekku padaku.

Aku masih saja mematung, ayolah. Aku merindukannya. Benar, Eunwoo sudah beberapa tidak masuk sekolah semenjak keputusannya ke Amerika. aku segera sadar dan menyusul Eunwoo yang keluar dari supermarket.

"Eunwoo makasih ya," ucapku ketika berhasil berjalan disampingnya. Lagi-lagi dia hanya tersenyum lembut. Disenyumin begitu saja aku sudah meleleh, apalagi kalau dia menciumku seperti jungkook. Ah tidak apa yang ada dipikiranmu Park Naeun.

"Kau tidak mengangkat telfonku," kataku dengan terus berjalan disampingnya.

"Nanti ada yang marah lagi, kalau aku angkat."

"Tidak ada, siapa yang akan marah. tidak ada," ucapku semangat sangat semangat tidak terima.

"Itu untuk jungkook ya." Eunwoo melirik kantung kresekku. Aku ikut melirik sebentar, dan tersenyum malas.

"Aku bisa jelaskan, aku dan jungkook tidak seperti itu aku--"

"Tidak usah dijelaskan," katanya dingin dan mempercepat jalannya.

"Eunwoo dengarkan dulu, Jungkook itu aneh, dia hanya mengerjaiku bilang kalau kita berkencan tapi dia seperti ini padaku. Dan aku aku juga sama sekali tidak menganggapnya pacarku . Dia itu menyebalkan, kau tau aku bahkan ingin menendang pantatnya sampai ia tersungkur lalu aku jambak rambutnya itu sampai rontok dan setelah itu aku -----------aku ingin dia lenyap. Aish," aku jadi kesal sendiri kalau bicara jungkook, ku lihat Eunwoo terkekeh.

"Jangan tertawa.. Sungguh ini bukan kencan seperti yang ada dipikiranmu, aku tidak menyukainya," kataku ngotot, entah kenapa aku tidak ingin eunwoo berfikiran aku benar benar senang bersama Jungkook, nyatanya aku sangat membencinya.

Eunwoo menghentikan lamgkahnya, ia berbalik menatapku dalam. Aku gugup sekali.

"Jadi aku masih ada harapan untukmu?" tanyanya itu sukses membuatku berkedip kaget beberapa saat.

****

Author POV

Naeun menunu rumah Jungkook, dua penjaganya sudah mempersilahkan masuk, karena sudah tau jika Naeun temannya. Ya karena Naeun pernah dibawa kesini oleh Jungkook saat dia pingsan karena ulah Jungkook. Naeun sudah kesini tapi memang belum pernah melihat isi rumah Jungkook. Benar-benar besar. Sepuluh kali lipat lebih besar dari rumahnya dikampung, bahkan lebih.

"Heii tikus jelek.. Lama sekali sih,"

Naeun tersentak, yang tadinya sedang melihat lihat isi rumah megahnya, jadi menatap sengit Jungkook

***

Naeun POV

"Aku tau rumahku lebih besar dari rumahmu yang bahkan seperti rumah tikus," ucapnya membuatku melotot ingin menampar mulutnya. tahan Naeun, walaupun kau pinya niatan menendang pun tidak akan terjadi, kau tidak seberani itu. Kesal

"Ini." aku menyodorkan kantung kreseknya.

"Sudah kan, aku mau pulang," kataku yang lalu berbalik tapi tanganku dicegah tangan Jungkook.

"Hei tugasmu belum selesai."

Aku berbalik, mengatur napasku yang sudah tak karuan menahan rasa sabar.

"Apa lagi tuan?"

"Pacar,"

"Kau bilang aku pelayanmu, mana ada aku panggil pacar?"

"Kau lupa aku juga pacarmu," katanya dengan bibir yang sedikit pout itu. Lucu sih, ah tidak buang pikiran itu Naeun.

"Jadi pacar sekaligus pesuruh?" kataku

"Itu pinter," ucapnya yang langsung berjalan menuju sofa dan meletakkan kantung kreseknya di meja bening .

"Sini." Jungkook menyuruhku duduk disampingnya dan menepuk sofa kosong, aku menggeleng.

"Sini duduk sayang," nada Jungkook terdengar seperti rengekan manja karena dibuat-buat. Aku menggeleng.

"Atau mau aku pangku? Ya sudah sini sayang, ayo." jungkook menepuk nepuk pahanya.

Aku mendengus kesal, dan akhirnya aku mengalah duduk di sampingnya. Ku lihat Jungkook tersenyum puas karena aku akhirnya mau menurut padanya.

"Nah gitu dong," katanya setelah aku duduk.

"Kau punya uang juga untuk beli pesananku," jungkook mulai membuka kreseknya.

"Seonbae menyindirku?"

"Tidak.. Ya maaf kalau tersindir,"

Aku memutar bolamataku jengah, menggubris omongannya.

"Hei daripada aku minum susu pisang, mending aku minum susu jenis---" Jungkook yang tadinya sedang memegang susu pisang itu tiba tiba menatapku dengan tatapan menyebalkan, nakal dan mesum. Aku was-was dan memundurkan kepalaku.

"Susu ap--a?" tanyaku terbata-bata

"Punyamu bagaimana?"

"Yakk!! Seonbae--nghhh,"

Sialan wajah Jungkook sudah tenggelam di tengkuk leherku, dan dia bernafas kasar disana. Aku menggigit bibirku karena merasakan desiran aneh di tubuhku.

Jungkook menjauhkan wajahnya, untunglah aku bisa bernapas lega. amAku takut dia berbuat yang macam-macam. Aku menatapnya, dia menatapku dalam. Kali ini kenapa tatapannya sangat menusuk aku sedikit takut dia menjadi Jungkook yang kejam lagi, dan aku tercekat kejut ketika dia berkata.


"Kau baru saja selingkuh dariku?!"



Bersambung

BONUS PICTTT COGAN SEPERTI BIASAAA!!!

BONUS PICTTT COGAN SEPERTI BIASAAA!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HARD ( SUDAH TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang