01

5.9K 331 3
                                    

Disc. © Tokoh beserta semua yang ada di dalam cerita ini adalah kepunyaan JK Rowling. Semua kecuali cerita ini, karena cerita ini murni kepunyaan saya. Sekian, terima cinta Regulus Black :)

.

.

Chapter 1 PROLOG
Enjoy!

Jika ada pertanyaan seberapa bahagiakah aku selama empatpuluh tahun ia hidup dari skala satu sampai sepuluh, tentunya angka yang akan kuberikan adalah lima

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika ada pertanyaan seberapa bahagiakah aku selama empatpuluh tahun ia hidup dari skala satu sampai sepuluh, tentunya angka yang akan kuberikan adalah lima.

Aku tidak tahu kenapa Aku akan memberikan angka lima.

Padahal menurut sebagian orang normal, memiliki hidup seperti seorang Malfoy—sepertiku ini—adalah hal yang patut disyukuri dan dibanggakan. Mengingat hidupku yang bisa dibilang sangat bergelimang harta, memilliki wajah tampan yang tidak bisa dimakan oleh usia, keturunan darah murni yang berasal dari keluarga bangsawan kelas atas, memilikir putra yang cerdas dan seorang istri yang rupawan.

Tapi herannya, Aku, sendiri pun masih tidak tahu kenapa Aku malah memilih angka lima.

Maksudku, dimana angka enam sampai sepuluhnya?! Dengan hidup yang seperti itu bukankah harusnya Aku memilih angka sembilan sebagai standard minimalnya? Tapi tidak, pria sepertiku ini tetap bersikeras memilih angka lima sebagai jawabannya.

Aku menggelengkan kepala, mendesah pusing.

Iris kelabu kebiruanku yang semula memandang tumpukan perkamen, berkas, dan map di meja kerjaku segera kualihkan memandang pigura kecil di sudut meja yang menampakkan potret diriku dengan pemuda pirang platina, saling berangkulan.

Melihat ini, Aku tersenyum samar. Dadaku yang semula terasa hampa dan kosong mulai menghangat. Aku kembali memikirkan angka lima yang merupakan kebahagiaan di hidupku.

Kebahagiaan dalam hidupku adalah putraku sendiri, batinku.

Sejenak, pikiranku melayang ke peristiwa beberapa bulan yang lalu, saat dimana Aku benar-benar merasakan kehampaan dan kesedihan—melebihi rasa sedihku saat kehilangan istriku setahun yang lalu.

Saat itu adalah saat dimana putraku menghilang dari Hogwarts Express bersamaan dengan sahabat Potter-nya, berkelana dengan Pembalik Waktu yang dicurinya di Kantor Granger—si menteri sihir, dan hampir tewas karena ulah putri Pangeran Kegelapan.

Putri Pangeran Kegelapan, Aku bergidik saat memikirkannya.

Mengenaskan sekali rasanya saat tahu bahwa putri Pangeran Kegelapan itu adalah sepupuku sendiri—anak dari Bibiku, Bellatrix Lestrange neé Black, yang mana adalah kakak sulung Ibuku. Dan sepupunya itu hampir membunuh anaknya, putra semata wayangnya.

Mengingat hal ini, Aku mengepalkan tanganku dengan erat.

Jujur, Aku benar-benar bersyukur saat anakku—bersama dengan sahabatnya, Albus Potter—berhasil kembali dengan utuh, hidup, dan selamat. Aku tidak ingat apa saat itu aku menangis atau tidak, yang pasti saat aku memeluk putraku yang sudah berumur remaja untuk yang pertama kalinya, aku merasa sangat bersyukur.

Entahlah aku sadar atau tidak, sejak kejadian itu, aku dan Scorpius Malfoy—anakku, mulai lebih terbuka dan hidupku jauh lebih bewarna dari yang sebelum-sebelumnya.

Saat memikirkan ini, lagi-lagi aku merasakan perasaan hangat yang membuncah di dada. Aku mengulurkan tangan, mengusap potret wajah putra tunggalku dengan penuh sayang.

Pandanganku beralih pada pirgura yang berada di sebelahnya. Pigura yang menampakkan diriku yang masih remaja, berdiri berdampingan dengan seorang pria yang memiliki rupa yang persis sepertiku, dan seorang wanita yang memiliki manik biru kelabu yang sama denganku.

Orangtuaku juga, batinku seraya melebarkan senyumku.

Lucius Malfoy dan Narcissa Malfoy jelas merupakan kedua orang yang sangat berarti di hidupku setelah Scorpius saat ini. Merekalah yang membesarkanku dengan beribu pelajaran, tata krama, dan segala prasangka yang membuatku menjadi pribadi yang jauh lebih baik seperti ini.

Mereka mungkin bukanlah orang yang cukup baik bagi kebanyakan orang, mengingat kebanyakan keluarga darah murni sangat rasis terhadap muggleborn dan lagi, dulunya Ayahku adalah seorang Pelahap Maut.

Tapi ketahuilah, sejak perang besar beberapa tahun silam, Ayahku benar-benar berubah. Dan kami, Aku dan Ibuku sangat bangga dengan hal itu.

Aku menggelengkan kepalaku, mencoba kembali fokus. Lima. Dua untuk Orangtuaku dan Tiga untuk Scorpius, batinku kembali mengulas senyum kecil.

Aku pun segera bangkit dari duduk dan berjalan menghampiri jendela kantorku yang kini tengah menampilkan pemandangan langit biru dan pepohonan hijau. Aku kembali mengulas senyum saat melihat pohon hijau yang rindang itu.

Sejujurnya, Aku sendiri tidak mengerti mengapa dadaku selalu menghangat saat melihat sesuatu yang berwarna hijau.

Entah itu pakaianku, atau tanaman dan pepohonan yang kulihat dengan mataku, atau kamarku, atau bahkan ruang rekreasi asramaku dulu, atau jubah Slytherin kebangaanku, atau manik cemerlangnya Potter...

Aku mengerjap.

Manik cemerlangnya Potter...

Aku mengerjap lagi dan kali ini aku langsung menggeleng. Mengabaikan perasaan hangat yang kali ini menjalar dengan cepat di dadaku.

I mean, yeah, perasaan ini hangat. Tapi tidak seperti saat aku memikirkan putraku, hanya saja... Ini aneh.

Potter...

Untuk yang kesekian kalinya, Aku menggelengkan kepalaku, kembali memandangi pemandangan di balik jendela kantorku.

Lagi-lagi pikiranku kembali melayang...

.

.

I don't see you
You're not in every window I look through

.

.

to be continued

[K/N — 5 Juni 2020] hihihihihi, birthday fic untuk yangbeb Draco

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[K/N — 5 Juni 2020] hihihihihi, birthday fic untuk yangbeb Draco. happy birthday Drake, moga yang disemogakan cepat tersemogakan. aamin.

anyway, ini ide yang udah Khe pikirin sejak lamaaaaaaa banget. sequel dari Rewrite the Stars, first fict Drarry yang ku-publish Oktober tahun lalu. moga kalian yang baca suka ya hehehe.

[K/N — 7 Juni 2020] hello ges, jadi yak, ini tuh fict yg udah khe publish di platform sebelah. moga suka yak.

oiya, kalau suka jangan lupa tinggalin jejak! bole berupa vote, kritik-saran-komentar, sabila wkwkw. thanks pal!💜

[✔] Empty Space || drarryWhere stories live. Discover now