49. Bucinnya Reyhan.

6.2K 324 65
                                    


Jumlah part nya udah hampir setengah abad nih readers,hehe...
Gimana nih??????
Mau sampai berapa kalian request nya?
1 part lagi  biar genap setengah abad trus END atau digenapi satu abad sekalian? wkwkwk...
Vote & komentar nya jgn lupaaaa!!!
HAPPY READING😉
Awass!!!! Baper😅
.
.
.
.
.

Dokter Burhan terpaksa menyuntikkan obat tidur pada Zahra agar dia bisa segera beristirahat.
Karena sejak sadar ia masih terus merengek minta pulang, dan minta dilepas infusnya.
Padahal keadaannya belum memungkinkan.
Bujukan dan pelukan dari sang kakek pun tidak bisa membuatnya berhenti berontak, malah mereka semua khawatir jika malah infusnya akan terlepas.
Pun keadaannya saat ini memang mengharuskannya beristirahat secara total.

"Zahra udah tidur. Sekarang, Kakek biar diantar Om Burhan pulang ya kek, Reza yang bakalan jagain Zahra disini. Kamu juga Han,pulang sana!" Ucap Reza.

"Kakek disini aja Za, mau jagain Zahra." Bantah sang Kakek.

"Ayah jangan keras kepala! Ini sudah malam,dan Ayah harus istirahat. Jangan sampai malah nanti Ayah yang nge-drop. Atau kalau masih nolak Burhan antar pulang, Ayah bakalan Burhan bius juga kayak Zahra dan Burhan gendong ke mobil trus kita pulang! Gimana?" Omel Dokter Burhan pada mertua adiknya itu.

"Hahahaha.... Ya sudah, Kakek pulang dulu. Kamu  jaga Zahra baik-baik ya Za, nanti kalo ada apa-apa langsung aja hubungi Kakek." Ucap Sang kakek sambil terkekeh.

"Siyappp kek!!" Balas Reza.

"Aku juga pulang dulu ya Za," Ucap Reyhan dibalas anggukan dan ucapan hati-hati di jalan.

Reyhan, kakek dan Omnya itu segera keluar ruangan dan pulang kerumah.

.......................

Pukul 22.00 Ayah dan Bundanya datang ke ruang rawat Zahra.
Reza sendari tadi memang belum tidur, dikarenakan sedang chatingan dengan seseorang diseberang sana.
Kedua orang tuanya yang baru datang jelas mencemaskan dan menanyakan perihal keadaan Zahra dan kejadian yang terjadi sebelumnya.
Reza pun menjelaskan detail pada keduanya.

"Kamu pulang aja Kak, biar Ayah sama Bunda yang jagain adek. Kamu juga pasti capek kan? Kamu istirahat dirumah dan biar malam ini kami menginap disini. Bunda sama Ayah juga udah bawa perlengkapan dan untuk perlengkapannya Zahra juga udah bunda bawain kog." Ucap Bunda pada Reza sambil mengelus rambut hitam putranya itu.

"Padahal harusnya Ayah sama Bunda yang capek, bukan Reza. Tapi yaudah, Reza nurut apa kata orang tua aja,hehe" jawab Reza.

"Bilang aja pengen pulang  biar bisa chatingan sama si Alysa tanpa ada yang gangguin kan! Inget jangan sampai kemalaman tidurnya. " Ejek sang Ayah.

"Hehehehe" Reza hanya bisa tersenyum mendengar ucapan sang ayah.

"Ga baik kalo digantung lama-lama, kalo emang mau serius, segera aja...
Ingat! Niatkan segala sesuatu yang baik karena Allah,agar selalu diberikan kemudahan juga oleh-Nya" nasehat sang ayah.

"Iyaa yah, in syaa Allah,, ini masih nunggu momen yang tepat yah" jawab Reza.

........................

Pagi Harinya Zahra terbangun saat mendengar kumandang adzan subuh dari masjid RS.
Ia sudah tidak melihat keempat orang yang semalam membawanya ke RS, Malah menemukan sang Ayah dan bundanya tidur diruang rawatnya dengan beralaskan kasur lipat.
Ia juga melihat ada 1 tas besar disofa, pasti berisi keperluannya selama opname.
Sontak melihat tas itu membuat nya semakin kesal.
Ia ingin segera pulang tapi malah dibawakan kebutuhannya di RS.
Menyebalkan!
Padahal ia juga ingin ikut serta membantu mempersiapkan acara resepsi sang kakak.

Zahra Khumaira Al-FarisiWhere stories live. Discover now