📯Untung kamu📯

54 7 2
                                    

Keep reading guys 😘

***

Derra baru saja keluar dari supermarket setelah memborong beberapa snack dan makanan ringan untuk persediaan di rumah.

Ia berjalan dengan santai nya seraya menenteng kantong plastik besar. Gadis itu memang sengaja tidak membawa kendaraan karena rumahnya hanya tinggal beberapa meter saja dari ia berdiri sekarang.

Langkahnya berhenti begitu sesuatu dalam saku sweater nya bergetar. Ia pun merogoh sakunya dan benda pipih itu menampilkan nama seseorang yang bahkan ingin gadis itu celupkan ke air mineral.

Dengan setengah hati Derra mengangkat panggilan itu dan seperti biasa ia hanya mendengarkan peraturan dan ancaman yang kakak kelas itu bicarakan.

"Halo," sapanya.

"Lo ngapain baru ngangkat telpon gue, hah? Mau kabur? Lari dari tanggung jawab? Iya?" balas suara di seberang sana.

"Maaf, kak. Aku baru pegang hape," balas Derra.

"Alasan lo basi banget tau nggak!"

"Maaf," ucapnya.

"Gimana? Lo udah lanjut apa belom sama Arvan?"

"Iya udah. Arvan nembak aku tadi, dan aku belum ngasih tau aku bakal terima apa enggak," ucap Derra.

Selama beberapa detik gadis itu tak mendengar suara apapun di seberang sana, padahal panggilan itu masih tersambung. Derra heran, kenapa kakak kelasnya ini terdiam? Ia mencebikkan bibirnya masa bodo.

"Lo terima aja, jalanin sesuai perjanjian,"

"Tapi gimana kalo nanti Arvan sakit hati?" tanya Derra sedikit khawatir.

"Lah ya itu masalah dia dong, kok lo yang repot! Lagian gue juga berniat emang bikin tuh cowok songong sakit hati,"

Derra melongo dan tak habis pikir dengan kakak kelas kejam nya ini. Sebenarnya apa yang dilakukan Arvan hingga kakak kelasnya ini sangat membencinya?

"Sebenernya salah Arvan sama kakak itu apa sih?" tanya Derra penasaran.

"Bukan urusan lo,"

"Aku bisa jaga rahasia kok, kak" ujarnya meyakinkan.

"Lo kok kepo banget sih sama urusan gue, hah?"

"Bukan kepo sebenernya. Siapa tau aku bisa bantu," ucapnya.

"Fokus aja sama tantangan lo. Tapi inget satu hal! Jangan sampai lo suka beneran sama Arvan. Kalo sampai lo ketauan suka sama dia, lo bakalan habis di tangan gue hari itu juga. NGERTI LO???"

"Gimana kalo perjanjian nya sampai aku lulus aja, kak?" tawar Derra.

"MAKSUD LO APA, BITCH? LO BENERAN SUKA SAMA ARVAN, HAH?"

"Nggak gitu, kak. Tapi aku takut kalo Arvan marah dan ngapa-ngapain aku," ucap Derra.

"Lo jangan seenaknya ngomong kek gitu. Besok gue mau kita bicara. Gue tunggu di taman jam 9 pagi. Jangan telat dan jangan buat gue nunggu,"

BIIPP..!

Sambungan telepon terputus padahal Derra hendak mengatakan sesuatu. Ia menggeram kesal dan memaki-maki nya.

"Sialan dasar lo kakak kelas gila. Beraninya cuma nindas adek kelas imut kek gue. Awas aja lo kalo gue punya pacar entar, gue panggang muka lo yang kek cabe itu. Ih kesel lama-lama," umpat gadis itu seraya menatap ponselnya bak orang gila.

"Derra? Lo ngapain malem-malem gini ngoceh sendirian?" tanya seseorang yang membuat gadis itu terkejut bukan main.

Ia menoleh cepat dan memukul tubuh orang di depannya bertubi-tubi tanpa ampun.

Kulkas VS Es Krim [TAMAT] ✓Where stories live. Discover now