Terlihat Shikamaru dan Sai sedang berlari di lorong istana mencoba menemukan ruangan tempat Hanabi berada. Sai yang menyadari banyak sekali ruangan di Istana ini segera mengeluarkan gulungannya dan menggambar hewan tikus di gulungannya setelah selesai dengan gambarnya Sai lalu membentuk sebuah segel tangan.
"Ninpo : Choju Giga"
Segera setelah Sai melakukan segel tangan gambar gambar tikus mulai keluar dari gulungannya dan berlari ke semua penjuru Istana untuk mencari keberadaan Hanabi. Setelah sekitar lima menit mencari salah satu tikus Sai telah menemukan ruangan tempat Hanabi berada dan langsung segera memberitahu Sai lokasi keberadaan Hanabi. Sai yang telah mengetahui tempat keberadaan Hanabi segera memberitahu Shikamaru untuk mengikutinya. Namun saat Sai melihat ke Shikamaru terlihat Shikamaru hanya diam berdiri dengan ekpresi terkejut melihat ke arah telapak tangannya.
"Ada apa Shikamaru?!"
"Jamnya berhenti berdetak!"
"Maksudmu bulan?"
"Ya, bulan berhenti bergerak"
"Baguslah, aku juga baru saja menemukan Hanabi"
"Dimana?"
"Ikut aku"Segera setelah itu Sai berlari ke ujung Lorong dan Shikamaru mengikutinya dari belakang. Sampailah mereka berdua di sebuah pintu yang terbuka dan segera masuk ke dalam ruangan yang ada di dalamnya. Mereka segera melihat Hanabi sedang terbaring di sebuah kasur dengan perban di matanya membuat Shikamaru dan Sai terkejut melihatnya.
"Kejam sekali! Toneri melakukan ini pada Hanabi?"
"Tapi untuk apa Toneri mengambil mata Hanabi?"
"Aku juga tidak tahu tapi mungkin ini ada kaitannya dengan hal Tenseigan yang diceritakan Naruto tadi"
"Mungkin kau benar"
"Sai buatlah sebuah burung kita akan membawa Hanabi pergi dari sini"
"Hai"
"Cih apa maksudnya ini?"
"Ada apa Shikamaru?"
"Tadinya jam di telapak tanganku berhenti berdetak tapi sekarang berdetak lagi"
"Berarti.."
"Ya seseorang kembali menggerakan bulan ke arah bumi"Tiba tiba dua orang itu dikagetkan dengan getaran hebat di sekitar Istana dan arah getarannya berasal dari timur Istana. Membuat Shikamaru dan Sai terkejut karena di tempat itulah Sasuke dan Karin berada.
"Cih Sai buatlah dua burung segera, satunya untuk membawa Hanabi ketempat yang lebih aman dan kita akan pergi ke arah timur untuk melihat apa yang terjadi"
"Okai"Segera setelah itu muncul dua burung besar di depan Shikamaru. Shikamaru lalu menggendong Hanabi dan menaruhnya diatas salah satu burung yang langsung terbang melewati jendela besar yang sudah terlebih dahulu dibuka oleh Sai. Setelah merasa keselamatan Hanabi terjamin Shikamaru dan Sai segera menaiki burung yang ada di depan mereka dan terbang menuju ke arah timur istana. Sedangkan di timur istana tempat dimana Sasuke dan Karin berada. Karin dan Sasuke terlihat sedang berdiri di depan seseorang yang sedang duduk di sebuah singgasana. Melihat kedatangan Sasuke dan Karin membuat sosok itu berdiri dari singgasananya dan membuat penampakannya semakin jelas dimata Sasuke dan Karin, sekarang terlihat jelas siapa sosok yang berada di depan mereka yang tidak lain adalah Tomura Otsutsuki. Sasuke segera menyadari bahwa mata Tomura sangat mirip dengan mata Toneri pada malam hari itu.
"Siapa kau? dan sepertinya aku pernah melihat mata itu!"
"Salam kenal Uchiha Sasuke namaku Tomura Otsutsuki dan Mata yang kau lihat ini disebut dengan Tenseigan"
"Tenseigan?!"
"Ya dojutsu terkuat dari klan Otsutsuki sama seperti rinnegan milikmu"
"Ohh jadi kau tau banyak ya tentangku"
"Aku tau banyak tentangmu Uchiha Sasuke termasuk dirimu yang-"Sebelum Tomura menyelesaikan perkataannya dirinya sudah diserang terlebih dahulu oleh Sasuke menggunakan Chidori namun sebelum serangan Sasuke berhasil ditangkis oleh Tomura. Sasuke segera menukar posisi dirinya dengan singgasana yang berada di belakang Tomura menggunakan rinnegannya. Saat Sasuke akan melancarkan serangannya dari belakang, Tomura sudah menyadari keberadaan Sasuke dan Segera memalingkan wajahnya kepada Sasuke dan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto Story : Love, Decision, and Hatred
FanfictionPerang sudah berakhir, dunia memulai fase perdamaiannya, Uzumaki Naruto seorang shinobi dengan segudang prestasi dan pencapaian terus melangkah maju, menuju cita-citanya. Lalu bagaimana dengan kisah hidupnya yang lain? cinta? apa Naruto sudah merasa...