Ah Masa?

167 20 4
                                    

curhat nih, gara2 wfh sekian bulan akika jadi rada gaguk ma yang namanya office environment. Malah keasikan berlayar ke cerita orang jadi kesesat gitu :3..

Disclimer:

OOC Chara, ga suka ya ora po po...

.

.

.

"Jadi untuk fintech app yang akan di build bertujuan menarik minat orang-orang untuk investasi saham dalam bentuk simpan pinjam antara user dan kumpulan beberapa perusahaan dan target penggunanya ialah kaum milenial. Sebenarnya untuk konsepnya sendiri sudah ada beberapa app dengan konsep, bisa di bilang cukup banyak competitor cuman yang membedakan ialah police and condition serta laba yang di dapat  lebih menjanjikan. Dan aku mau app yang user friendly sehingga dapat menarik banyak peminat" 

"Bukannya aplikasi seperti ini sudah banyak? bagaimana kamu akan bersaing dengan kompetitormu?"

"Itu bukan masalah, dengan adanya government license yang meyakinkan dapat meningkatkan rasa aman dari user itu sendiri. Lagian siapa yang tidak kenal dengan Taka Inc? Salah satu perusahaan multinational terkemuka di Asia"

"Ck ck ck... Sombong kali adek ku ini"

Bisa di lihat dua pria yang sedang bercengkrama(?) di ruangan Sasuke; ntah lah... kalau dilihat dari topiknya tidak begitu. Tapi memang iya mereka akan mengadakan rapat beberapa menit lagi serta menunggu aba-aba dari sekretaris, jadi tidak ada salahnya kan pemanasan terlebih dahulu.

tok tok tok

"Permisi Pak, orang-orang sudah siap di ruang meeting dan bapak-bapak sekalian sudah bisa mulai meetingnya", ucap seorang wanita bersurai blonde yang mengetuk pintu.

"Hn, antar kami keruangan " Kata Sasuke yang dibalas anggukan dari Naruto. Naruto pun langsung melangkah keluar di ikuti dengan Itachi yang berdampingan dengan Sasuke. Ruang meeting terletak 1 lantai di bawah ruangan Sasuke, butuh beberapa menit untuk kesana. Selama perjalanan tidak ada satupun yang bersuara, mereka sepertinya sibuk dengan pikiran masing-masing. Tapi yang paling menarik perhatian author ialah si abang Itachi yang melihat sekretaris kesayangan Itachi dengan intens, membuat orang yang ada di sampingnya jadi buyar dan gagal fokus.

apa apaan tatapannya itu? biasanya klo dia nonton orang mukbang trus ngidam makanan kaya gitu mukanya - batin Sasuke

"Sudah Sampai Pak, Silahkan masuk ke ruangan" kata Naruto yang membuka pintu sambil mempersilahkan dua orang penting ini masuk dengan anggunnya.

"Terimakasih banyak cantik", kata Itachi  dengan pelan tapi masih bisa terdengar dan senyum manis ala tebar pesona. Naruto pun hanya mengangguk dan tertular mengeluarkan senyum menawannya. aihh geulis pisan euyy~ 

apa-apaan itu - alis Sasuke pun mengernyit kurang suka, tapi sepertinya dia tidak mau ambil pusing. Itachi dan Sasuke kemudian duduk di kursi yang disediakan dan Naruto yang menjadi notula menuju mimbar untuk membuka acara rapat. Rapat berlangsung lancar dan berdurasi  sekitar 1 jam dengan diakhiri tanda tangan kontrak dari kedua belah pihak. Satu persatu orang-orang keluar dari ruangan dan tersisa hanyalah Naruto yang sibuk merapikan berkas serta kedua kakak-beradik yang asik melihat Naruto. Setelah berkas tersusun rapi dan mereka keluar ruangan, Itachi pun mendekati berinisiatif mendekati Naruto.

"Naruto-san sebentar lagi jam makan siang, mau lunch bareng ga?" kata Itachi gercep.

"Oh iya juga, tapi saya tidak mengganggu moment kalian berdua? bukannya Pak Itachi baru dari luar negri?" tanya Naruto sedikit bingung.

"Oh ga pa pa malah saya senang, bosan juga liat mukanya lama-lama. Di kantor dan di rumah ga ada bedanya" balas Itachi yang berhasil membuat dekutan di kening si bungsu. 

"Okelah Pak saya letakkan dulu berkas-berkas ini, nanti saya susul" Kata Naruto sambil terkekeh dengan perkataan Itachi tadi.

"Kami langsung ke kantin ya, ayok dek kita cari tempat", kata Itachi kemudian melangkah menuju lift terdekat. Sasuke yang hanya diam saja mengikuti abangnya dari belakang sambil melihat Naruto masuk lift lainnya menuju lantai atas.

" Duh sekretaris kamu manis banget dek, uda taken  blom?" tanya Itachi 

Mana saya tau, saya kan ika- ok skip "Kaga tau, belum kayanya" jawab Sasuke seadanya.

"Wah bisa nih jadi calon", kata Itachi sambil cengar cengir.

"Jangan aneh-aneh, milik perusahaan berharga itu", milik perusahaan ato bijimana tong.

"Ya elah sama abang sendiri, masa kaga percaya", bukannya gimana gimana ya, Sasuke itu tau track record si abang satu ini. Ngakunya kaga player  cuman klo putus ada aja penggantinya. Antara emang banyak yang suka atau backup an dia yang banyak... ga boleh kasih tau, jurus rahasia katanya. Kadang tuh Sasuke suka heran (ato iri) kok si abang bisa gaet cewe gampang amat. Muka mulusan dia kaga ada keriput, imutan sasu kemana mana kali.

"Bukannya uda punya pacar? itu si ame ame" tanya Sasuke heran.

"Heh nama anak orang di plesetin pamali, lagian itu temen abang doang mah" 

"Trus pacar mu yang katanya mo di kenalin?"

"Uda putus bulan lalu, ga terima dia abang punya banyak temen cewe ya udah pisah aja" kata Itachi dengan santainya.

"Cih awas lu macam-macam ama Naruto" kata Sasuke sambil ngancam. kok kesannya  abangnya gimana gitu...

"elah dek, kok gitu sih? Suka ya ma Naru-chan?" kata Itachi menggoda.

"Hn kalau situ aneh-aneh trus dianya malah resign aku yang susah" kata Sasuke dengan muka betenya.

"Bener gitu doang, ga ada rasa nih ma Naru?" tanya Itachi yang mulai tertarik.

ting "Hn terserah "  Jawab Sasuke sambil melangkah keluar lift.

ah masa iya? bakal seru nih

.

.

.

To be Continued / End?




CEO Looking For LoveWhere stories live. Discover now