(31) Pantai Lagi

26.7K 1.8K 59
                                    

Terkadang saking sudah terlalu lama bersama jadi tidak paham membedakan mana rasa sayang karena sudah terbiasa dan mana rasa cinta.

***...***...***

Pukul 3 sore rumah kediaman Karin dan Satya tampak ramai. Ada Elsa, Steven, Dion, serta Arya. Mereka berencana pergi kepantai bersama merayakan ulang tahun Karin sekaligus liburan sejenak. Berhubung memang mereka juga sedang libur semesteran.

Steven mengangkat tikar biru kedalam mobil Arya. Sedangkan Dion mengangkat 1 dus air mineral gelas ke dalam mobilnya sendiri.

Arya pun sibuk membantu Steven merapikan barang-barang dimobilnya.

"Udah selesai," ujar Arya.

"Oke... berangkat," sahut Satya.

"Lo ikut siapa, Rin?" tanya Elsa.

Karin tidak langsung menjawab matanya beralih kearah mobil Dion dan Arya.

"Ikut gue," sahut Arya tanpa melihat kearah Karin.

Karin langsung menggeleng.

"Gue ikut Kak Dion," ujar Karin.

Arya langsung menoleh pada Karin, padahal tadi dia hampir masuk kedalam mobil. Wajah Arya sudah menunjukkan ketidaksukaan pada keputusan Karin barusan, tetapi cewek itu tidak peduli sama sekali.

"Yaudah, gue juga dimobil Kak Dion, deh," ujar Elsa menuju mobil Dion.

Arya menatap Dion yang ternyata sudah menatap kearahnya. Cowok itu seakan tengah menyombongkan diri karena Karin lebih memilih ikut dengannya membuat Arya semakin kesal.

"Gue juga," Steven ikut melangkah kemobil Dion.

Namun, belum berapa langkah Satya sudah menangkap topi hoodie coklat Steven membuat cowok itu kembali tertarik mundur.

"Lo ikut kita bedua," ujar Satya memupuskan harapan Steven.

Tapi, karena tidak berani melawan akhirnya Steven menurut. Cowok itu masuk kedalam mobil Arya dikursi penumpang belakang, sedangkan Satya duduk disamping Arya didepan.

Mata Arya masih tidak lepas dari Karin yang saat ini sudah duduk disamping Dion. Mereka berseberangan dengan kaca mobil Dion yang transparan.

"Yin," panggil Arya masih tidak terima.

Tapi, belum sempat berkata apapun Dion sudah menjalankan mobilnya lebih dulu didepan mereka. Mau tidak mau Arya juga mulai melajukan mobilnya.

"Sialan," umpat cowok itu kesal.

Satya yang berada disamping Arya hanya bisa menggeleng tidak percaya. Cowok itu semakin yakin kalau sahabatnya sebenarnya mencintai adiknya, tapi tidak sadar sama sekali. Terlebih sekarang adiknya sudah tidak lagi mengejar Arya.

Satya berdecak.

"Selamat berjuang, deh," ucap Satya membuat kerutan di dahi Steven.

"Berjuang buat apa, Kak?"

"Buat dapetin kembali orang yang udah pergi," jawab Satya yang malah mendapat tatapan tajam dari Arya.

"Emang siapa yang pergi?"

"Ada. Orang didepan," sahut Satya lagi melirik Arya dengan pandangan meledek.

"Kok gitu? Kenapa bisa pergi?"

"Stev, mending lo diem deh. Daripada gue turunin lo disini," ujar Arya kesal dengan pertanyaan-pertanyaan Steven.

Satya hanya terkekeh sementara Steven langsung mengatup mulutnya kembali. Tahu gini mending dia bawa mobil sendiri tadi.

Kau Anggap Aku Apa (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang