.
.
"Apakah aneh kalau aku menjawab, aku merindukanmu?"
Jaena tercenggang, tak menajwab. Ia seperti salah mendengar. "Ne?"
Telinga lelaki itu sepenuhnya merah, kini ronanya mulai ke pipinya. Jaehyun benar-benar dengan gamblang mengatakan bahwa merindukan gadis itu. Sekarang lelaki itu benar-benar ingin mencekik lehernya sendiri.
"Maksudku, aku merindukanmu di berbagai penampilan NCT, di fansign, konser juga." Alasan yang bisa masuk akal dari manusia seribu akal.
Jaena menghembuskan nafas lega, meluruskan pikirannya. "Maafkan aku, setelah keputusanku nanti, aku akan sering-sering mendukung kalian."
"Keputusan apa?"
"Tidak debut menjadi girl grup."
Jaehyun sedikit lega, entah ada apa merasa pikirannya menguar tidak terbebani masa depan Jaena yang ia takutkan akan banyak yang mencerca.
"Lalu?"
"Aku diminta Solo."
Jaehyun semakin terkejut, permintaan solo adalah hal istimewa yang artinya ia memiliki skill yang sangat mumpuni di bandingkan trainee lainnya, bahkan dia diminta untuk debut Solo, menjadi penerus BoA yang tentu saja Jaehyun tahu adalah ratu di Agensi ini. Jaehyun tidak pernah tahu seberapa besar skill Jaena, Jaehyun semakin mengagumi sosok dihadapannya.
"Semangat. Aku tahu kau pasti bisa Jaena. Ayo sama-sama berproses di sini, dan mencetak banyak hal bersama." Jaehyun tanpa sadar berbicara seperti ingin mengajaknya menikah, Jaehyun menyadari pipi Jaena semakin bersemu merah.
"Ah.. ne.." Jaena mulai merasa kepalanya berasap, ia menginginkan hal ini. Berkembang bersama dengan Jaehyun, mencetak dan mengenang hal-hal baik bersama Jaehyun. Jaena memantapkan hatinya, ia mendapat segala motivasinya kembali. Jung Jaehyun memang benar-benar yang ia butuhkan.
Jaehyun berdiri, berjalan mendekatinya. Jaena terdiam, mungkin lelaki ini akan pergi.
Jaehyun berada dekat dengannya, kemudian mengacak rambutnya.
'omo'
Gadis itu semakin serasa ingin meninggal saja, ia merasa seluruh tubuhnya mati rasa. Kenapa Jung Jaehyun sefrontal ini.
"Semangat.. Kalau kau lelah, istirahatlah. Bahagialah Jaena, bahagialah dengan jalan yang kau pilih." Jaehyun tersenyum dari dekat, nampak sangat manis dengan dimple yang tertera di sana. Jaena ingin menangis rasanya. Bebannya selama ini serasa terangkat seluruhnya.
Jaena ingin berhambur memeluk lelaki itu, memeluknya erat dan menangis di dadanya, menceritakan segala hal dari awal hingga akhir tentang jalan yang ia pilih.
"Gomawo."
"Hei jangan menangis.." Jaehyun menahan tangannya untuk tidak menghapus air mata di pipi gadis itu, ia tahu saat itu terjadi Jung Jaehyun tak dapat lagi menahan untuk tidak memeluknya.
Jaena tidak pernah menyesal menjadi fans lelaki di hadapannya ini, ia merasa menjadi fangirl paling beruntung di seluruh dunia. Ia ingin mengetakan banyak hal mengenai rasa terima kasihnya.
"Terima Kasih, kau selalu mengispirasiku. Bahkan aku masuk agensi ini juga karena terinsprasi darimu. Menjadi pengemarmu adalah pilihan yang paling benar dalam hidupku, bahkan di kehidupan selanjutnya aku tetap ingin terinspirasi olehmu, aku bersyukur dapat tumbuh mengenalmu."
Oh tuhan, Jaehyun benar-benar tersentuh sekarang ia ingin sekali memeluk gadis ini. Jaehyun tersenyum. "Sekarang bangunlah, aku berjanji pada Mark tidak akan lama untuk menemuimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Fangirl [NCT Jaehyun] ! Discontinue!
Fanfiction"Apakah menjadi trainee sekaligus fangirl bisa menjadi hal yang menyenangkan?" [!!]Cerita ini dibuat dengan berdasarkan waktu real life, jadi kejadian yang terjadi dipertimbangkan sesuai tanggal dan jadwal NCT. Sehingga alur cerita mengikuti kejadia...