Daegu Appa │ 04

191 35 15
                                    


“Appa, Appa bilang kita harus melindungi perempuan yang kita sayang, kan?”
------

“Sayang sekali Seokjin Appa tidak bisa datang hari ini,” keluh Seokjin disela obrolan dengan para Samchonnya yang lain.

Usai acara potong kue dan makan-makan, semuanya melanjutkan menikmati suasana malam dengan santai. Ibu-ibu membahas mode pakaian terbaru dan kabar selebritis yang sedang hangat. Para balita dan anak-anak bermain di teras halaman bersama Taehyung dan Minchan yang memang selalu suka anak kecil. Sementara sisanya terlibat perbincangan seru dengan beragam pembahasan. Mulai dari sepak bola, politik hingga masalah percintaan.

“Benar juga.” Taejun menambahkan. “Rasanya kurang lengkap tidak ada Papa jimin dan Seokjin Appa, meski tadi sudah face time. Aku rindu menebak Dad’s jokesnya.”

“Padahal kau sering tidak paham maksudnya ya, Chi?” ledek Taera, yang turut bergabung di sana. Dia tidak terlalu paham obrolan ibu-ibu, dan lagi berada di antara para samchon selalu menyenangkan.

“Kau juga kan? Tapi tetap saja lucu.”

“Memangnya kenapa kau mencari Seokjin Appa, Seok?” tanya Hoseok, memangku setoples kacang pedas manis di tangannya.

“Aku mau belajar masak, Appa,” jawab Seokjin antusias. Pemuda itu menyugar sedikit rambutnya yang menghalangi mata.

“Kenapa? Mommy mengusirmu karena kau tidak serius kuliah?” timpal Jungkook.

“Tidak mungkin hal itu terjadi. Aku hanya ingin belajar saja.”

“Tidak mungkin hanya begitu, Hyunf.” Taejun menggoyangkan jarinya tak setuju. “Daddy!”

Namjoon yang sedang berbicara dengan Yoongi menoleh.

“Seokjin Hyung pasti sedang berusaha mendekati seorang gadis!” adu Taejun.

“Memangnya ada yang salah? Aku kan sudah cukup umur! Kau yang masih harus fokuth sekolah, Kimchi!”

“Fokus, Seok fokus.” Hoseok membetulkan dengan menahan tawa. Melihat perdebatan dua keponakannya adalah hiburan tersendiri. Terlebih dia suka jika Seokjin tidak sengaja kelepasan cadel. Meski sudah jadi mahasiswa dan tidak secadel waktu masih balita, kadang lidah Seokjin tetap suka keseleo. Taejun yang merasa dibela menjulurkan lidah mengejek.

“Kalian berdua hanya sibuk berdebat.” Yoongi turut buka suara. “Sementara Namjin sudah berani  membawa gadisnya.”

Semua perhatian lantas beralih ke pintu belakang. Namjin yang tampak keren dengan kemeja hitam baru saja masuk sambil menggandeng seorang gadis cantik. Gadis itu membawa sebuah kotak berukuran sedang yang tampak berisi hadiah. Keduanya menyapa Minchan dan Taehyung lalu menghampiri Yejin.

Seokjin yang turut memperhatikan pun berkomentar. “Setelah lama pacaran akhirnya dia berani membawa Jinri kemari.” Ucapannya menarik perhatian Taera, juga Taejun.

“Lama pacaran?” Taera tidak bermaksud mengutarakan penasarannya. Dia hanya bergumam dan Seokjin yang memang duduk tak jauh darinya mendengar.

“Iya. Jinri dan kami bertemu ketika orientasi. Tidak tahu juga bagaimana ceritanya dia dan Namjin bisa dekat. Tapi sepertinya hubungan mereka memang sudah berjalan lama.”

Membicarakan putranya, Namjoon ikut sumbang cerita. “Kalau tidak salah mereka dekat sejak konser penggalangan dana universitas kalian.”

“Aigoo, aku bahkan masih ingat waktu Namjin kecil tersesat dan menangis karena kesal dengan Seokjin dan Minchan.”

“Sekarang keponakan-keponakan kita sudah dewasa, Kook.”

“Kita sudah jadi bapak-bapak yang sesungguhnya.” Namjoon tertawa karena perkataannya sendiri.

Sementara itu, ada dua orang yang mulai tidak menikmati percakapan ini. Satu di antaranya sudah ingin pergi dari tadi, tapi tidak mungkin. Meski dia tidak suka sama sekali dengan pemandangan yang tersuguh.

Pemandangan Namjin dan teman gadisnya yang tampak disambut ramah oleh Yejin. Tidak dilihat ada di depan mata, dilihat menyakiti hati.

Jadi selama ini Namjin sudah punya pacar ya? Kenapa Taera bisa tidak tahu?

Taejun tiba-tiba bangkit dari duduknya, membuatnya jadi pusat perhatian.

“Mau kemana, Chi?” tanya Hoseok.

Bukannya menjawab Hoseok, Taejun menghadap Yoongi. “Appa, aku izin mengajak Taera pulang lebih dahulu, boleh?”

“Kenapa?”

“Besok kelas Taera ada ujian olahraga, Appa. Dia harus cukup istirahat dan bangun pagi. Iya kan Taera?” Belum sempat Taera menjawab. Taejun sudah mengandeng tangannya, mengajaknya berdiri. “Ayo! Kau ini kenapa bisa lupa, sih!”

Setelah berpamitan dengan yang punya acara, Taejun segera mengajak Taera keluar. Menimbulkan pertanyaan bagi samchon-samchonnya. Bahkan ayahnya sendiri.

“Memang benar Taera ada ujian olahraga besok, Hyung?” tanya Taehyung, ketika menghampiri yang lain.

“Entah. Taera tidak bilang apa-apa.”
Taehyung semakin bingung. Begitu juga Hoseok dan Jungkook.

“Kalau tidak salah ... bukannya besok hari Minggu Hyung?”

---tbc---
14 Juni 2020
---------
Sepertinya yang ini kurang ngefeel iya gak sih?

DAEGU APPA (On Going)Where stories live. Discover now