[Twenty Two.]

459 50 29
                                    

Vote Before Reading
And Leave the Comment Please

Enjoy~

‍‍‍‍‍‍‍‍‍" nanti kalo udah diberesin tolong kunci ya, kunci nya titip di Depo Farmasi aja oke "" Oke bu siap "" Buat jajan " " Makasih bu " Tersenyum setelah memberi sedikit nya tip untuk Cleaning Service yang gue minta bersihin ruangan gue itu un...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‍‍‍‍‍‍‍‍‍" nanti kalo udah diberesin tolong kunci ya, kunci nya titip di Depo Farmasi aja oke "
" Oke bu siap "
" Buat jajan "
" Makasih bu " Tersenyum setelah memberi sedikit nya tip untuk Cleaning Service yang gue minta bersihin ruangan gue itu untuk jajan. Dia masih muda, pernah berbagi cerita katanya dia ikut kuliah kelas karyawan jurusan Ekonomi. Hari ini Rani libur yang membuat gue harus menitip kan ruangan pada Cleaning Service karena perawat yang membantu gue tadi pun dia ada milih untuk bantu dokter lain setelah membantu gue.

Gue bekerja di sini bukan hanya melakukan observasi pada pasien gue saja, tapi juga gue menerima siapa pun yang ingin berbagi cerita dengan gue. Ya contoh nya anak Cleaning Service ini yang usia nya baru akan menginjak 21 tahun. Masih sangat muda tapi berjiwa ambisius untuk dapat lulus sebagai Sarjana di bidang Bisnis.

Berbelok terlebih dahulu ke Kantin, memang terdapat toko roti dan coklat kecil-kecilan di Kantin Rumah Sakit, selain untuk siapa pun yang ingin cemilan, juga untuk orang-orang yang bingung kasih apa ke keluarga pasien. Membeli satu roti tawar juga coklat sebagai cemilan.

" Dor! "
" Hm.. Gausah brengsek ya Tara " Tara cuma cengengesan setelah sukses membuat gue terlonjak, bukan hanya gue yang terlonjak tapi juga penjaga Pantry roti dan coklat di sini. Gak ada akhlak Tara.

" Pulang bareng? Kuy! "
" gak bisa deh, gue harus ke Rumah Sakit lagi "
" sama Yuda? "
" enggak, gue naik ojol dari sini. Ketemu dokter Yuda di sana "
" kenapa sama dia? Emang keluarga dia yang sakit? Kok lo diajak-ajak terus? "
" Tar.. " Menatap Tara dengan tatapan yang mengartikan bahwa Tara gak perlu banyak tanya dan cukup diem.

" iya.. Sorry.. Mau gue anter? "
" gak usah deh gue banyak ngerepotin lo, gapapa gue pake ojol aja.. " Membayar roti dan coklat yang gue beli dan berucap makasih, ternyata Tara gak beli apa-apa.

" kenapa gak jajan? "
" gapapa.. "
" mau ketemu gue ya haha, kasian gak bisa pulang bareng gue " Iseng mencubit gemas pipi Tara meski harus berjinjit, lagipula ngapain Tara ke Kantin kalau gak jajan apa-apa, seenggak nya ya beli Air Mineral aja gitu.

Jadilah gue jalan sama Tara, selalu iseng dengan gue yang mencubiti lengan Tara yang gak berbungkus apa pun. Biasa nya Tara akan pakai jaket tapi sekarang tumben dia gak pakai jaket sama sekali, masuk angin tau rasa.

" Sakit dih cubit-cubit, gemes lo sama gue? "
" iya gemes.. Lo siksa-able abisnya "
" Lo diem aja gue tersiksa "
" oh berarti gue menyiksa lewat batin ya hehe "
" iya emang.. Udah sana lo pergi, gue mau ke parkiran, lari sana ke gerbang nya keburu ujan "
" cie perhatian "
" bukan perhatian, kasian aja sama pasien-pasien lo besok "
" oh gitu, bisa aja nge-les nya ah.. Yaudah dadah "
" hm " Berlari meninggal kan Tara dengan sempat melambai pada Tara yang juga balas melambai. Dari Rumah Sakit ini ke Bandung memang deket, yang jauh itu kalau dari rumah gue. Kalau dari rumah gue ke RS Bandung menghabiskan 45 menit di jalan, maka dari Rumah Sakit ini ke Bandung hanya menghabiskan 20-25 menit.

Behind the Light_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang