[Twenty Six.]

538 48 35
                                    

Vote Before Reading
And Leave the Comment Please

Enjoy~

‍‍‍‍‍" Ta, ke mesjid dulu

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

‍‍‍‍‍" Ta, ke mesjid dulu.. Ashar " Gue turut melirik jam dinding yang menunjukan pukul 3 kurang 10 menit. Tara beranjak dari duduk menuju kamarnya. Gue ditinggal berdua sama Mama Tara yang asik nyemil kue di samping gue.

Gak lama Tara keluar dengan setelan sarung cingkrang juga baju koko warna putih, rambut yang klimis karena air wudhu, jidatnya yang lapang waktu dikibas sama kopeah.

Mengucap salam dan keluar rumah. Gak lama Adzan Ashar berkumandang, gue dan Mama Tara mengucap hamdalah sesaat.

" Diandra sholat? "
" Enggak Ma "
" Adis juga enggak, Adis! Ajak teteh nya ngobrol, Mama mau sholat "
" Siap! "

Sepeninggalan Mama Tara, Adis keluar dari kamar dan menarik tangan gue yang membuat gue terlonjak dan langsung berdiri.

" Kita ke kamar a Tata "
" Eh? "
" Gak apa-apa, rapi kok gak berantakan.. Gak ada privasi "

Mengikuti arah langkah Adis menuju kamar Tara, ukiran di pintu sama seperti ukiran di pintu kamar Adis.

-Tara Adhanta Pratama.-

Tunggu-

Adhanta, Adhistia.. Pinter ya orang tua Tara merencanakan nama Anak. Lucu-lucu namanya.

Masuk ke dalam kamar Tara, wangi lavender menyeruak dari pengharum ruangan otomatis.

Biar gue deskripsikan kamar Tara, Satu ranjang dengan bedcover berwarna putih, satu meja kerja terdapat komputer di samping ranjang, satu buku catatan dengan nama lengkap Tara di cover nya, satu bingkai foto di samping komputer menampakan Tara dengan ijazah yang diangkat dan Toga yang di gigitnya, bisa gue lihat di sudut foto tersebut terdapat tulisan

'Tara Adhanta Pratama S.Farm' kok gue terharu ya liatnya. Satu lemari besar di depan ranjang, lemari putih dengan satu sisi pintu lemari dari kaca. Ternyata Tara rapi banget.

Adis duduk di kursi di hadapan meja kerja Tara dan memainkan game di komputer Tara. Gue duduk di tepi ranjang dengan hati-hati, khawatir bedcover nya berantakan karena ulah gue.

" Kalo jadi istri a Tata enak teh, mau apapun di kasih, wifi ada, kuota pribadi dibeliin.. Enak "
" Tara kan udah punya pacar, udah dikenalin ke kamu belum? "
" Siapa pacar a Tata? Adis kalo denger a Tata curhat sama Mama, cuma nama teteh yang disebut.. "
" Oh iya? Curhat apa? "
" Ya apa aja, semalem sih Adis denger a Tata cerita katanya teh Diandra itu lagi marah karena a Tata, jadi tadi a Tata ke rumah teteh karena merasa gak enak.. Kalian pacaran ya? "
" Enggak, gak pacaran.. "
" a Tata juga nyebut nama Yuda.. "
" hm? "
" Siapa Yuda? Pacar teteh ya? "
" Bukan, satu tempat kerja aja.. " Ya gue memang gak bisa menghakimi bahwa dokter Yuda adalah pacar gue, ya karena memang gue dan dokter Yuda kan gak pernah meresmikan hubungan.

Behind the Light_Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ