Bagian 26

4.7K 319 7
                                    

Tora baru saja keluar dari kamar mandi ruangannya ketika netranya langsung menangkap soksok Gendhis diluar jendela sedang duduk seperti sedang menanti seseorang, siapa lagi kalu bukan Arnesh? Sudah beberapa lama semenjak Arnesh mengajaknya ke Samudera travel, Gendhis selalu datang setiap jam makan siang untuk mengantarkan kotak nasi untuk makan siang Arnesh. Hal yang selalu membuat hati Tora merasa iri dengan Arnesh karena mendaapat perhatian Gendhis yang begitu besar.

"Andai dulu gue nggak gegabah main terima perjodohan itu, mungkin sekarang lo udah bahagia sama gue Ndhis!" monolog Tora.

Tora melirik time-table tak jauh dari meja kerjanya "Loh, bukannya hari ini Arnesh jadi driver city-tour ke kota lama ya!"

Tora kembali memperhatikan Gendhis yang masih celingukan menanti soksok Arnesh segera muncul.

"Kasian kalo sampe Gendhis nunggu kelamaan. Gue samperin aja deh!"

Tora beranjak keluar ruangan dan turun ke pool. Beberapa driver menyapanya dengan hormat hingga dia mencapai tempat duduk yang ditempati Gendhis. Gadis itu melengos, Tora sudah tahu itu akan terjadi.

"Arnesh lagi narik!" ujar Tora.

"Udah tau!" ketus Gendhis.

"Lebih baik lo nunggu di atas!" pinta Tora.

"Nggak perlu! Gue nunggu di sini aja!" tolak Gendhis.

"Nggak enak lo diliatin sama cowok-cowok driver itu!"

"Nggak usah sok peduli!" sergah Gendhis.

"Gue emang selalu peduli sama lo, Ndhis!"

Gendhis menatap Tora sedikit tajam "Lo udah mau nikah. Jadi jangan sok perhatian sama cewek lain. Ntar bikin baper!"

"Lo masih baper sama gue?" selidik Tora.

"Enggak! Gue udah buang jauh-jauh ingatan gue tentang lo!" jawab Gendhis, mungkin sedikit berbohong.

"Tapi gue masih sa...."

"Hai, sayang!"

Seorang wanita cantik menghampiri Tora dan langsung menggandeng posesif lengan pria itu. Dia Reta, wanita yang sudah 5 tahun lebih menjadi tunangan sekaligus calon istri Tora . Melihat kedatangan Reta, Gendhis kembali membuang muka. Dia masih ingat betul wajah Reta meskipun sudah beberapa tahun lamanya dia tidak bertemu dengan wanita itu.

"Makan siang, yuk!" ajak Reta.

"Emmm... Reta, aku lagi sibuk. Kerjaan aku lagi banyak. Lain kali aja ya!" tolak Tora halus.

"Yah, padahal aku mau ajakin kamu ke resto favorit kamu!" cebik Reta.

Atensi Reta beralih pada Gendhis. Sejenak dia mengamati gadis itu dan mengingat-ingat wajah familiar Gendhis.

"Lo.... Gendhis kan?"

Gendhis melirik sekilas Reta kemudian mengangguk singkat "Iya!"

"Lo ngapain di sini? Jangan bilang lo mau nemuin Tora!"

"Reta!" hardik Tora "Kamu ngomong apa sih?!"

Reta beralih menatap Tora "Dia Gendhis anak ingusan yang suka sama kamu dulu kan?"

"Aku nggak suka kamu ngomong kaya gitu, ya!" Tora sedikit meninggikan suaranya.

Reta menatap tajam Gendhis "Heh, anak ingusan! Ngapain sih lo dateng lagi ke kehidupan Tora? Lo mau ngerebut Tora dari gue, hah?!"

"Reta!" bentak Tora "Kamu jangan nuduh orang sembarangan gitu dong!"

Gendhis berdiri sembari membalas tatapan Reta yang tak kalah tajam. Rahangnya sudah mengeras menahan emosi yang sedari tadi ditahannya.

My Perfect Boss [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang