3: kesalahan

3.7K 537 82
                                    


"Pertama-tama potong wortel, kentang, dan beberapa bahan lain yang sudah disiapkan sebelumnya."

Manik kucing Hyunjin menatap begitu serius siaran televisi yang menampilkan acara masak memasak di siang itu. Di pandu seorang pria dengan senyum ramah yang sering memanggil pemirsanya dengan panggilan 'sahabat', menu kali ini adalah sup ayam.

Terlihat begitu mudah, om itu hanya memotong-motong sayuran dan kemudian memasukkannya kedalam panci yang mendidih, lalu menuangkan satu sachet bumbu kemasan berwarna merah dengan logo ayam yang lucu.

Hyunjin jadi ingin membuat sup juga untuk Jisung, sebab sudah satu minggu ini hybrid itu terus merepotkan sang pria virgo tanpa memberikan balasan apapun. Sebenarnya sih Jisung sudah bilang;

"Kalau tidak bisa membantuku mengerjakan skripsi, lebih baik kau duduk manis dan tunggu aku memberikanmu makanan."

Tapi tetap saja rasanya tidak enak. Kerjaannya hanya makan dan tidur, bahkan dia bisa merasakan lipatan lemak mulai menggantung di perutnya (padahal perutnya masih sangat ramping).

"Apa Sungie akan marah kalau Hyunie pakai dapurnya?" Dia bermonolog sendirian.

Mengabaikan gelas berisi susu vanilla yang masih tersisa setengah, Hyunjin memberanikan diri menuju dapur. Kalau di apartement Chris, Hyunjin akan selalu dilarang menginjak area itu. Berbahaya katanya. Padahal kan dapur adalah tempat yang menyimpan banyak makanan. Apa sebenarnya Chris hanya tidak ingin Hyunjin menghabiskan stok makanan milik Chris?

"Apa Sungie punya sayur kuning panjang itu?"

Hyunjin membuka kulkas berpintu dua di hadapannya. Dia mengulas senyum lebar kala menemukan sekantung wortel dan kentang pada rak bagian bawah kulkas.

"Oh, dan ini! Yang seperti bola tapi berwarna hijau." Sebuah kol utuh dia dekap di dada dengan sedikit kesulitan, kemudian diletakkannya di pantry dapur bersamaan dengan bahan-bahan yang lain.

"Bumbu gambar ayamnya dimana?"

Isi kulkas sudah berhasil Hyunjin obrak abrik, namun dia tidak menemukan bumbu sachet apapun disana kecuali botol berisi kecap dan saus. Dia ambil kedua benda itu dan ditatapinya lamat-lamat kemasannyaㅡpadahal Hyunjin tidak bisa membaca.

"Ganti pakai ini tidak masalah kan?"

Hyunjin mengedikkan bahu. Yang penting nanti kuahnya memiliki rasa, begitu pikirnya.

Beruntung sekali Jisung sedang keluar (seperti biasa, mengejar-ngejar dosen pembimbing untuk berkonsultasi). Jika pria itu ada di rumah mungkin Hyunjin akan kena semprot lagi.

"Ini adalah yang tersulit, aku pernah melihat tuan Chris melakukannya." gumam Hyunjin tak senang.

Beberapa butir kentang dia keluarkan dari plastik dan diambilnya satu. Dengan gaya yang begitu amatir serta sedikit kesusahan dalam memegang pisau, tangannya bergerak hati-hati mengupas kulit kentang di atas pantry tanpa menggunakan tatakan. Hyunjin hanya memanfaatkan ingatan saat om koki yang ada di TV dengan lihai mengolah semua bahan mentah itu agar siap dimasak.

"Susah sekali sih!" cicitnya kesal.

Baru satu tapi rasanya seperti bertahun-tahun. Kenapa Hyunjin merasa kulit kentang itu seakan tidak ingin lepas dari tempatnya?
(tentu saja, dia menggunakan pisaunya secara terbalik).

"Apa caranya salah ya? Tidak mungkin kan pisau ini sudah tumpul?" batinnya. Lalu Hyunjin membalik pisau berukuran medium dalam genggamannya dan kembali mengaplikasikannya pada kentang yang dia pegang.

kitten | hyunsung ✔️Where stories live. Discover now