5 (end): pulang

5.1K 606 133
                                    


"Hyunjin?"

"Hum?" Kepala hybrid itu mendongak. Fokusnya pada tuna goreng di atas piring teralih pada punggung Jisung yang seakan hampir tenggelam di dalam kulkas.

"Persedian bulananku hampir habis. Aku mungkin akan membelinya setelah ini. Kau akan tinggal atau ikut?"

"Hyunie boleh ikut?"

Jisung menutup pintu kulkas seraya menatap malas kearah meja makan, menampilkan Hyunjin yang tengah sibuk menusuk tuna goreng menggunakan garpu, "Kalau tidak boleh lalu untuk apa aku menawarkan?"

Benar juga, Hyunjin merutuk dalam hati. Dia memang tidak sepintar itu untuk mencerna kalimat.

"Okay, Hyunie akan ikut."

"Baik, tapi kali ini kau harus mengenakan celana. Aku tidak mau disangka orang cabul yang memanfaatkan anak-anak."

"Em, cabul itu apa?"

"Sejenis sesuatu yang buruk dan kau tidak perlu tau. Intinya itu punya arti tidak bagus. Sekarang pergi ke kamar, aku akan mencarikanmu pakaian yang layak."

"Tapi tunanya?" Hyunjin menatap nanar ke arah sepotong tuna yang masih tersisa banyak di piring. Rasanya sangat lezat, rugi sekali kalau harus disisakan.

"Baiklah, baiklah." Pria virgo itu menyugar rambutnya ke belakang, "Habiskan makananmu lalu kita berangkat."

"Yeay!"

"Berhenti memekik."

"Uh, m-maaf."

Karena Jisung membutuhkan bahan baku lain yang lebih banyak, maka dia memutuskan untuk berbelanja ke supermarket yang dekat dengan pusat kota

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Karena Jisung membutuhkan bahan baku lain yang lebih banyak, maka dia memutuskan untuk berbelanja ke supermarket yang dekat dengan pusat kota. Disana pilihannya lebih bervariasi, dia juga berniat mampir ke toko buku untuk mencari beberapa referensi skripsinya nanti.

"Apa ini pertama kalinya kau pergi ke supermarket?"

Hyunjin mengangguk. Kedua maniknya yang cantik nampak menatap kagum ke arah deretan rak-rak tinggi yang menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari hingga bahan-bahan mentah nan segar.

"Pantas saja," bisik Jisung. Dia menarik sebuah troli dan mulai mengambil apa saja yang dia butuhkan seperti bumbu instan, mie instan, beberapa minuman bersoda ukuran besar, keju dan susu kotak serta masih banyak lagi. Untuk bahan mentah Jisung memutuskan mencarinya terakhir.

"Sungie! Apakah aku bisa membeli ini?" Hyunjin berlari kecil kearahnya seraya mendekap satu plastik marshmallow rasa melon.

"Kau tahu itu apa?"

"Yup, tuan Chris sering membelikan ini untuk Hyunie."

"Baik, taruh di troli."

"Bisa ambil dua?"

"Gigimu akan rusak dan aku tidak mau mengeluarkan biaya tambahan untuk pergi ke dokter gigi."

"Ugh, ayolahhh.."

kitten | hyunsung ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora