Repeated;21

78 15 2
                                    

LavenderWriters Project III Present

Repeated © Group 3

Part — Created by MandaVire

▪︎▪︎▪

"Bukannya Azka mau nembak lo?"

Kata-kata Dalvin kemarin terus terngiang di otak Jihan, bahkan keesokan harinya, Jihan masih memikirkan hal tersebut. Jihan melamun dikamar, memeluk bantal berwarna ungu dipangkuan. Memegang kepala yang terasa akan pecah.

"Azka mau nembak gue?" gumam Jihan.

"Seriusan?"

"Tapi, masa tiba-tiba gitu, sih??"

"Apa karena itu Azka kemarin meluk gue?"

"Tapi masa iya, sih? Mustahil banget tuh cowok mau nembak gue."

"ARGH! KEPALA GUE PUYENG!"

Jihan berteriak dan menghempaskan badannya ke kasur.

"JIHAN! KAMU GAK DIRASUKI SETAN, KAN DISANA?" Teriakan sang Mama dilantai bawah terdengar memenuhi relung telinga Jihan, membuat Jihan menghentikan kekesalannya.

"NGGAK, MA! SETANNYA TAKUT SAMA JIJI!" balasnya erteriak.

"WAJAR, SIH, KAMU KAN RATUNYA SETAN!"

Bagai disampar petir di malam bolong, Jihan merotasikan matanya mendengar penuturan sang Mama.

Dasar Mama nyebelin. Tukaran Mama, yuk?

***

"Jihan berangkat dulu, ya? Dada Mama Papaku sayaang," pamit Jihan, mencium pipi mereka dan beranjak keluar membawa kunci mobil.

"Mau kemana kamu?" tanya Papa Jihan menghentikan langkah kakinya.

"Malam mingguan, dong. Jalan-jalan," balas Jihan memutar badannya menatap sang Papa.

"Sendiri?" tanya Reza.

Jihan merotasikan mata keatas mendengar perkataan Papanya yang menyebalkan. "Kalo iya kenapa? Kalo gak kenapa?"

"Kasian deh, kamu. Malam mingguan main sama kawan bukan pacar. Dasar Jomblo," seru Reza membuat Jihan kaget.

"Emang kenapa kalo aku jomblo? Papa mau cariin jodoh?" tanya Jihan kesal melipat kedua tangan didada.

"Ngapain dicari? Tuh jodohnya di belakang kamu." Seru Bela.

Deg.

Apa?

Jihan langsung memutar badan dan melihat seorang cowok berdiri dibelakangnya. Ia melongo menatap siempu. Memastikan apa benar dia yang ada di sana.

'Sejak kapan tuh, orang masuk?' batin Jihan bertanya.

"Assalamualaikum, Om, Tan," sapa Azka seraya tersenyum ramah, membuat kedua orang tua Jihan berdiri dan menyambutnya.

"Jihan lagi cari jodoh, tuh, Ka. Pas banget kamu datang, sekalian ajakin dia main biar gak nampak jomblonya. Malu om liat dia jomblo," canda Reza membuat Azka tertawa menatap Jihan dan Papanya ganti-gantian.

"Azka cuma mau ngantarin titipan Mama aja, Om," balas Azka menyerahkan sebungkus makanan yang diambil Bela.

"Wah! Blackvelvet kesukaan Mama! Aduh, terbaik!" seru Bela semangat.

Azka hanya tersenyum mendengarnya sementara Jihan masih pada posisinya melongo tak percaya.

Azka gila.

03;Repeated✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt