Repeated;35

66 8 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

Repeated © Group 3

Part 35 — Created by AnggiMlani5

▪︎▪︎▪


"Eh guys, ada kabar gembira, nih!" seru Dalvin heboh dengan muka berseri-seri.


"Alah, paling berita gak berfaedah," sahut Rey dan langsung diangguki Azka.

"Ye, Sembarangan! Ini tuh berita paling fenomenal tau," jawab Dalvin sewot. Mengerti dengan tatapan temannya yang datar Dalvin hanya menyengir.

"Jadi, sekarang tuh ...," Hampir saja Dalvin tertawa karena melihat wajah teman-temannya. Bilangnya sih, gak mau dengerin. Eh, kepo juga ternyata.

"Lanjutin gak, ya?" tanya Dalvin dengan menaik-turunkan alisnya membuat kedua temannya ingin sekali menampilkan muka yang terlihat menyebalkan.

"Cepetan, elah!"

"Tiga ...,"

"Tiga ..."

"Tiga loli milkita itu setara dengan segelas susu." Setelah mengucapkan kata tersebut. Dalvin langsung tertawa terbahak bahak.

"Astaga muka kalian." Davin tak habis pikir ternyata membodohi Azka dan Rey itu mudah.

Yang tadinya penasaran dengan Dalvin sekarang ingin rasanya menceburkan Dalvin ke kolam buaya.

"Lo kenal orang ini Rey?" tanya Azka sambil menunjuk Dalvin.

"Gak, keturunan alien mungkin tuh orang." Dalvin yang tertawa langsung berhenti dan menatap Rey dengan tatapan sengit.

"Heh! Sembarangan, masa orang ganteng disamain alien," ucap Dalvin tidak terima. Wajah alien saja Dalvin tidak tau bagaimana bisa disamakan. Tapi Dalvin yakin pasti alien akan minder dengan kegantengannya.

"Emang gimana bent—"

"Hai."

Baru saja Dalvin ingin berbicara mengenai bentuk alien, tiba-tiba ucapannya terpotong oleh sapaan gadis yang entah darimana datangnya. Azka dan Rey yang tadinya memperhatikan Dalvin seketika menoleh ke arah gadis tersebut. Azka mengernyit, ia seperti mengenali gadis itu tapi dimana.

Setelah berdiam cukup lama Rey membuka suara. "Ada apa?" Gadis yang ditanya itupun hanya menatapnya dengan muka yang dibuat melas.

"Aku duduk disini boleh?"

Rey terdiam. Ia tau sebenarnya ada yang tidak beres dengan gadis ini.

"Semua bangku penuh cuma disini yang kosong," imbuhnya. Sebenarnya masih ada bangku kosong di deretan agak pojok. Memang Salsa sengaja berkata demikian agar bisa dekat dengan Azka.

"Oke, silahkan."

"Heh! Dugong, tumben lo diem," teriak Dalvin pada Rey.

Dalvin menoleh memberikan isyarat dari tatapan untuk menatap salsa. "Lo ngerasa gak sih, ada yang aneh dari tu cewek," bisiknya yang dibalas dengan anggukan oleh Rey.

"Kenapa kalian bisik-bisik?" tanya Salsa dengan muka Bingung.

"Nggak, ini si Rey lagi rindu gue makanya bisik-bisik," jawab Dalvin asal. Sementara Rey yang dijadikan korban hanya diam.

03;Repeated✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang