Prolog

11.4K 655 15
                                    

Happy Reading

Malam itu pertengkaran hebat antara Ibu dan Anak tak terelakkan. Pasalnya sang ibu terus memaksa anak laki-lakinya itu untuk menikahi seorang pengusaha kaya raya Di Kota Navanokarn. Selain memiliki gender yang sama dengan sang putra, pengusaha tersebut masih berstatus sebagai suami dari wanita lain.

Sang putra, Gulf terus mengelak atas perjodohan tersebut. Ia lebih memilih menjadi seorang gelandangan daripada harus menikahi pria beristri. Pasti dia pria bisex hidung belang yang memanfaatkan kekayaannya hanya untuk maksiat.

"Gulf mama mohon, tak ada cara lain untuk mempertahankan perusahaan kita. Dia satu-satunya orang yang bersedia memberi dukungan kepada kita. Mama mohon, perusahaan itu satu-satunya aset peninggalan papa mu. Papa akan sedih jika perusahaan berakhir seperti ini Gulf" Nyonya Ampha terus membujuk anaknya, segala cara ia kerahkan asal sang putra mau menikah.

"Tapi mama, jika seperti ini apa papa akan senang? Demi perusahaan itu mama menjual anak mama sendiri? Menjual anak papa? Mama pikir papa senang?" Gulf berteriak sangat kencang. Bisa-bisanya sang mama membawa nama mendiang papanya yang sangat Gulf cintai dan Gulf banggakan.

Gulf beranjak dari duduknya, kakinya melangkah cepat kearah pintu utama. Ia tak bisa lama-lama berdebat dengan ibunya. Ibunya kerasukan iblis licik human trafficking.

Kakinya melangkah ke halaman belakang, terdapat pintu kecil menuju halaman tetangga sebelahnya. Tak ada lagi yang bisa menjadi sandaran saat ia bermasalah dengan sang mama kecuali Phi Run.

Phi Run merupakan tetangga Gulf sejak pertama ia pindah dari Suratani saat umurnya masih 3 tahun. Umurnya terpaut 3 tahun dengan Gulf sehingga Gulf menemukan sosok kakak pada dirinya.

Ia mengetuk pintu yang terbuat dari kaca yang terhalang gorden di dalamnya. Tak lama gorden terbuka menampakkan sosok yang Gulf cari. Melihat keadaan Gulf, Run langsung menggeser pintu dan membawa Gulf masuk keruangan yang ternyata ruang latihan menarinya.

Run membawa Gulf ke sopa, ia merengkuh tubuh ramping sang adik yang tak berhenti bergetar.

"Stttt.. Guppi kenapa? Ada masalah?" Run tak bisa memaksa Gulf untuk bercerita, keadaan adiknya sangat kacau. Lebih kacau dari terakhir kali terjadi perdebatan antara Ibu dan Anak yang sudah sangat Run hafal.

Gulf menegakkan tubuhnya, menyeka air matanya kasar.

"Kak~ mama keterlaluan, kemarin dia bilang menikahkan Guppi aga hidup Guppi terjamin, tapi sekarang mama membawa nama papa. Apa mama pikir papa senang anaknya dijual ke om om beristri? Apa kalo papa masih ada papa juga akan maksa Guppi untuk menikahi pengusaha itu?" Run tak habis pikir dengan jalan pikiran Nyonya Ampha. Papa Gulf adalah kelemahan untuk Gulf, bagaimana bisa seorang ibu begitu licik mempermainkan anaknya?

Gulf bahkan masih terlalu muda untuk menikah, umurnya baru 20 tahun, seharusnya ia tengah menikmati masa remajanya, belajar di perguruan tinggi, bermain dengan teman nya, menjalani hobby nya, seperti yang dialami Run saat seumur Gulf dulu.

Setidaknya pikirkan masa depan Gulf yang seorang laki-laki jika ia menikahi laki-laki beristri.

"Guppi tenang ajah Phi akan bantu Guppi keluar dari masalah ini. Jangan khawatir naa" Ucap Run sembari mengelus punggung Gulf lembut.

Gulf tenang di pelukan sang kakak. Memang kakaknya ini selalu bisa diandalkan. Walaupun Gulf tak tahu apa yang direncanakan oleh Run.

Next or Not?

Arrangierte Heirat [MewGulf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang