Part 20

67 15 0
                                    

Ruangan ber-AC yang jelas terlihat meja bertuliskan CEO Aland Geraldi Barisson itu tampak hening. Lelaki dengan pakaian casual itu menatap langit gelap dan rintik hujan dibalik kaca besar diruangannya itu. Ia menatap sendu rintik hujan yang mengingatkan akan kenangan masa lalu yang menyakitkan.

Suara ketukan pintu membuat Aland menoleh. Ternyata itu Vano. Ia terlihat panik entah apa yang membuatnya seperti itu.

"Shea kenapa?" Tanya Vano to the point. Aland menaikan sebelah alisnya sok tidak mengerti. Jelas-jelas pria itu menyimpan sebuah rahasia besar yang hanya Rayon dan Aland yang tau. Oh serta beberapa teman kepercayaannya.

"Emang Shea kenapa?"

"Farel cerita gue kalo dia abis keserempet. Untungnya dia berhasil narik Shea. Siapa yang nyerempet adek gue?"

Aland mengangguk mengerti, ia mencoba menenangkan Vano yang begitu khawatir. "Yah dia tadi mau hampiri gue tanpa liat jalanan mungkin? Tiba-tiba ada motor yang melaju cepat. I don't know who is he?"

"Udah Lo tenang aja Van, gue suruh Mr. Jo buat nyelidiki siapa yang berani-beraninya nyerempet tunangan gue."

"Excuse me sir? Tunangan? Since when?"

"Today dong!"

"Wtf Shea kagak ada cerita ke gue."

"Yah Lo sibuk sih."

"Mon Maap nih yah pak, kan situ yang kasih pekerjaan setumpuk kayak begitu, udah kayak zombie ini saya lembur terus."

"Kan gaji Lo gue naikin 2x lipat Van."

Vano mengumpati bosnya dengan lirih. Salahnya juga dia mau aja ditawari Aland waktu itu. "Untung Lo bos gue!" Gerutu Vano pelan.

"Gimana Van?"

"Gak ga ada. Dah gue mau pulang, capek gue abis dari Surabaya kesini lagi buat rapat."

"Tenang kalo urusan cabang yang di Surabaya selesai gue kasih lo jatah libur serius." Vano tentu saja terkejut dengan ucapan bos nya ini. Baru kali ini Aland memberikan jatah cuti untuknya setelah sekian lama.

"Mantap!! bos gue yang terbaik sih emang lo. Kalo gitu gue pulang dulu land." Pamit Vano. Ia pun berbalik untuk meninggalkan ruangan Aland. Namun cowok itu memanggilnya kembali.

Entah ini keputusan yang benar atau tidak. Memberitahu Vano yang sebenarnya. Tapi lambat laun Vano akan mengetahuinya.

"Gue mohon jagain Shea. Tiga hari lagi gue flight ke Amsterdam. Ada urusan disana dan gak bisa gue tunda."

"Land? Suddenly? Urusan apalagi sekarang?"

Aland terdiam sejenak mengambil nafas pelan. "Bisnis. Bworld lagi kacau. Kita hampir kena tipu dan gue harus kesana."

"Kenapa ga besok? Lebih cepat lebih baik." Kata Vano heran.

Nyatanya keadaan bisnis Aland di Indonesia masih terbilang stabil, bahkan terjadi kenaikan saham bulan ini. Aland mengurusnya begitu baik dan menaikkan sahamnya setelah turun beberapa bulan lalu. Itulah alasan cowok itu kembali ke Indonesia selain menemui Shea.

About TimeWhere stories live. Discover now