49

1.7K 259 9
                                    

Akhirnya Thor balikkk...

.
.
.
.

Setelah hilang beberapa saat.

Thor lama ya hilangnya???

.
.
.
Maafkeun Good Reader.. 
Sedang dalam menyusun ide2 yang sempet mampet..  Hehehe..
.
.
.

Happy reading, Good Reader^^
.
.
.
.

Setelah pertengkaran semalam, keluarga Kim menjadi canggung. Namjoon seharian menutup diri dikamarnya sedangkan ayah dan Ibu Kim seperti biasa,  bekerja.

Setidaknya ada hal untuk tuan dan nyonya Kim melarikan diri dari rasa gundah yang tengah keluarga mereka rasakan.

Apa salahnya untuk mempertahankan apa yang dipunya? Tuan dan nyonya tetaplah sama seperti orangtua pada umumnya. Demi anaknya,  demi apa yang mereka sebut 'berharga'  harus mereka pertahankan. Taehyung darah dagingnya.  Tuan dan nyonya Kim tahu betul jika pemuda yang mereka temui di rumah sakit Jeju itu adalah anaknya, putranya yang hilang.

Lalu apa salahnya meminta kembali anak mereka?  Darah daging mereka?

Orangtua mana yang rela membiarkan anaknya dimiliki orangtua lain?  Tuan Kim tak ingin hal itu dan nyonya Kim tak rela.

Tapi apa yang Namjoon katakan semalam? Dia justru membujuk sang ayah untuk merelakan putranya. Tentu tuan Kim menolak. Sangat menolak.

Ayah Kim sudah tahu ia bersalah dan saatnya untuk menebus kesalahan yang sudah mereka lakukan.  Tapi apakah semuanya sudah terlambat?

Apa keluarga Kim terlalu berjalan lambat sampai tak mampu menggapai Taehyung? Apa yang Namjoon katakan harus mereka lakukan?

.
.
.

Hari ini Hoseok tak berangkat kerja. Katanya ingin bersantai dan bermain dengan Victor. Karena pagi ini ia sudah diperbolehkan untuk pulang.

Victor senang sekali. Bahkan Jimin dan Jungkook saja sampai malu melihatnya.

Kali ini mereka hanya dirumah sendirian. Duo J sedang sekolah sedangkan ayah dan Ibu Jung sedang pergi ke luar kota menghadiri pernikahan kolega.

"Hyung, kenapa Hoseok hyung belum punya pacar? "

"Uhuk.. Uhuk.. a-apa...yang..uhuk!" Hoseok tersedak saat mencoba meminum jus jeruknya. Victor masih menatap sang hyung dengan wajah polosnya.

"Hoseok hyung tak berniat untuk menikah? " tanya Victor lagi yang membuat Hoseok tak jadi meminum jus nya untuk kedua kali.

" Vi, hyung masih sibuk dengan pekerjaan di kantor. Hyung juga masih harus merawatmu dan kebun bunga kita. Hyung tak punya waktu. " ujarnya lembut pada sang adik.

" Jadi hyung tak laku ya? " Hoseok menepuk jidatnya pelan.

'Ini bocah siapa yang ngajarin sih?? ' gumamnya.

" Jimin saja sudah punya pacar. Pacarnya cantik loh hyung. Hyung tak mau? " Hoseok tersenyum canggung mendengar tuturan Victor yang sedikit berlebihan itu.

" Emm..  Begini Victorku, kalau hyung punya pacar dan menikah nanti hyung tak punya waktu bermain dengan Victor.  Lalu kalau hyung punya anak pasti yang diberi perhatian anak hyung.  Victor mau sayangnya hyung dibagi-bagi? "

Victor dengan muka polosnya mencoba berpikir lalu menggeleng pelan. Hoseok terkekeh pelan.

" Belum saatnya hyung memikirkan itu Vi. Adik hyung ini yang lebih penting, untuk sekarang. " dikecupnya pelan pucuk kepala Victor.

" Oh iya, hyung kemarin ada yang jenguk Victor. Titip salam juga buat Hoseok hyung. Katanya teman baiknya hyung" Hoseok mengernyit pelan, mencoba berpikir siapa teman atau koleganya yang menjenguk sang adik.

"Namanya Namjoon hyung. Dia orangnya baik hyung.  Kemarin bawa buku dan makanan banyak-banyak.  Terus Victor bagi-bagi sama Jimin dan Jungkook. Pokoknya enak. Kami juga bermain ditaman. " Victor bercerita dengan cukup semangat.

Hoseok yang melihatnya hanya bisa mengelus surai adiknya pelan. Dia juga tak bisa melarang Namjoon selaku hyung kandunhnya untuk menjenguk sang adik.

Selama Namjoon masih berada pada batasnya. Hoseok akan mempermasalahkannya. Lagi pula dia tengah diberi tugas untuk meyakinkan keluarga Kim atas kesalahan mereka.

Tapi yang paling membuat Hoseok khawatir yaitu ingatan Victor atau Taehyung masih belum kembali. Itulah mengapa Hoseok masih belum memberitahukan kebenaran yang justru akan membuat adiknya syok dan berakhir di rumah sakit lagi.

"Apa kau menyukai teman hyung itu,  Vi? " Victor mengangguk pelan.

" Syukurlah. "

.
.
.
.
.

.

.

Good Reader harus sabar ya..
Laptop Thor sedang di rumah sakit, jadi ngetik nya pake ponsel dulu.. ^^

I want (Complete)Where stories live. Discover now