💫Prolog💫

4.6K 261 154
                                    

Hallo guys ketemu lagi sama author amatirrrr ini wkwk
Kali ini aku bawa cerita kedua ku setelah yang Love Of Friendship nih guys
Semoga kalian suka ya
Jangan lupa follow author sebelum membaca
Vote dan komenya juga di tunggu ya hehe
So, happy reading...💟

"Ersya!" panggil Mahendra. Sontak membuat Ersya terkejut dan tersedak air yang sedang dia teguk di dapur.

"Uhukuhuk..."

"Lohh pelan-pelan dong," ucap Mahen menepuk-nepuk punggung putrinya.

"Dad-Daddy? Daddy udah pulang?" tanya Ersya kaget sampai tersedak air putih yang sedang ia teguk di dapur.

"Iya, baru aja Daddy nyampe. Gavin mana?"

Mampus...

"Ersya? Mana Gavin?" tanyanya lagi.

"Eumm i-itu kak Gavin ada di kamarnya, iya, di kamarnya," balas Ersya bingung.

"Tadi Daddy sudah cek di kamarnya, dia gak ada,"

"Eumm mungkin lagi di kamar mandi, kak Gavin sakit perut kali," cengir Ersya.

"Kamu ini ada-ada saja, yasudah bilang sama Gavin suruh keruang kerja Daddy," titahnya kemudian pergi meninggalkan Ersya.

"I-iya Dad,"

"Huh... untung aja Daddy percaya," gumam Ersya bernafas lega.

Call...

Kak lo dimana sih? Daddy udah pulang, dia nanyain lo nyuruh lo buat keruangan kerja Daddy.

Lo serius Daddy udah pulang? Aduh mampus gue...

Kak buruan deh pulang, lo mau Daddy ngamuk lagi.

Iya, iya ini gue otw gue abis dari base camp.

Yaudah, eh, kak mending lo pulang lewat belakang aja takutnya entar lo ketahuan sama Daddy.

Oke, oke lo bantuin gue lewat belakang ya

Iya buruan balik

Tut...

Pukul 21:05

Ersya masih menunggu Gavin di ruangan tengah, berharap dia segera pulang. Untung saja lampu sudah mati, itu tandanya Daddy sudah tidur. Tapi, tidak menutup kemungkinan bahwa besok mereka akan kena amuk jika tahu Gavin tidak ada di rumah dan pulang malam lagi.

Mesage:
Sya, gue udah di gerbang belakang nih, buruan bukain

Dengan segera Ersya beranjak menuju gerbang belakang untuk membantu Gavin masuk kedalam rumah.

"Pelan-pelan jangan berisik nanti ketahuan," bisik Ersya.

"Daddy udah tidur?" tanya Gavin was-was.

"Kayaknya sih udah, soalnya lampu kamar Daddy udah mati,"

"Yaudah ayo buruan,"

Mereka masuk sambil mengendap-ngendap seperti maling. Lucu sekali padahal ini rumahnya sendiri. Mereka membuka pintu belakang dengan sangat perlahan agar tidak menimbulkan suara sedikitpun.

Mereka bernafas lega saat mereka sudah berhasil masuk dan sepertinya Daddy sudah benar-benar tidur. Namun, baru saja mereka melangkah menaiki tangga untuk masuk ke kamarnya masing-masing, suara deheman seseorang membuat mereka mematung seketika.

"Khemm,"

Mereka berdua berbalik dan turun kembali menghampiri sang Daddy yang sepertinya sudah siap untuk mengamuk.

ERSYA [END]Where stories live. Discover now