step 6

1.1K 240 13
                                    

perjalanan menuju rumah soobin hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit, tapi menurut soobin rasanya hanya lima menit.

"makasih kak, maaf ngerepotin," ujar soobin, senyum kelinci ia tunjukkan. yeonjun balas tersenyum. "nggak kok, eksistensimu gak bakal pernah merepotkan gue."

nah kan, muncul lagi gombalannya. soobin jadi ragu, apakah benar yeonjun hanya menganggap dirinya sebagai matahari? dari kemampuannya menggerakkan hati manusia, sepertinya pujaan yeonjun tidak hanya satu.

"besok gue jemput boleh?" tanya yeonjun dengan ekspresi memelas. soobin mengangkat sebelah alis. "harusnya gue yang tanya dong, emang kakak nggak ada penumpang lain?"

kini giliran yeonjun yang bingung. "penumpang lain? maksudnya?"

"ya... kakak nggak ada cewek atau cowok lain yang mau diantar? pacar gitu misalnya?"

ah, maaf, tapi soobin memang jenis manusia yang blak-blakan. yeonjun terdiam sebentar, lalu kembali tersenyum. "ada sih," ujarnya. entah mengapa, rasanya hati soobin mencelos seketika. apa ini? dia ada saingan?

eh, bentar, emang gue suka kak yeonjun?

"eum... orangnya pasti cakep," itu yang berhasil soobin lontarkan setelah bergelut dengan batinnya yang mengatakan dia suka yeonjun. tentu saja dia tidak suka dalam artian begitu, kan? mereka itu baru bertemu!

yeonjun mengangguk dengan semangat. binar matanya menunjukkan dengan jelas bahwa ia sangat menyukai pacarnya itu. "gue ada fotonya loh, mau lihat?"

berasa tidak ada pilihan lain, soobin mengangguk pasrah. awas saja kalau pacarnya tidak lebih cakep dariku!

yeonjun menggali isi tasnya, mengeluarkan sebuah benda pipih berwarna putih dan membukanya. sepertinya itu sebuah figura kecil. wow enak banget jadi pacar kak yeonjun, foto aja sampai difigura begitu.

dengan senyum jahil, yeonjun menunjukkan foto itu tepat didepan wajah soobin. baru mau menilai kadar kecakepan pacar yeonjun, soobin malah terkejut melihat hal lain.

"cermin?" ujarnya saat mendapati pantulan dirinya sendiri dicermin. yeonjun mengangguk. "siapa yang ada di cermin itu?"

"gue?" jawan soobin ragu. yeonjun kembali mengangguk, kini disertai senyuman lebar.

"itu dia, pacar gue."

"hahㅡ"

"duluan, soobin, jangan begadang ya!"

dengan itu, yeonjun melesat pergi dengan motornya, meninggalkan soobin yang masih terpaku dalam keadaaan yang asdfghjkl.

"astaghfirullah, jantung gue."

{♧}

soobin is me when i see yeonbin moments.

©voleenyaw

kodok kertas || yeonbinWhere stories live. Discover now