step 14

741 158 3
                                    

"seungmin!"

pemuda kim menoleh, mencoba menahan dengusan sarkas saat melihat seorang choi yeonjun sedang berjalan ke arahnya. "kenapa, kak?" tanyanya, berusaha senetral mungkin.

meski tadi dia bersikap acuh, aslinya seungmin juga geram pada kakak tingkatnya yang satu ini. "soobin mana?" tanya yeonjun.

baiklah, seungmin gak tahan lagi. "nyari soobin? ngapain? mau ngehancurin hatinya lagi?"

yeonjun mengernyit heran. "lo ngomong apa sih? kapan gue hancurin hati soobin?"

"oh, jadi meluk cewek yang minta tanggung jawab disamping gedung kampus itu bukan menghancurkan, ya?"

yeonjun tertegun, otaknya berputar mencari adegan serupa. lalu dia teringat. pertemuannya dengan yeji tadi pagi.

tanpa kata-kata lain, yeonjun berlari meninggalkan seungmin. pemuda kim menatap kepergian si senior. "semoga cepet baikan," gumamnya.

yeonjun terus mencari soobin. ia sudah keliling kampus. mulai dari kantin sampai kamar mandi ia telusuri. "soobin, lo dimana sih?" desis yeonjun frustasi. pertemuannya dengan yeji memang harusnya tidak di kampus, tapi...

yeji sudah kelewatan.

setelah berlarian seperti orang kesetanan mengelilingi kampus, yeonjun menemukannya. choi soobin, sedang asik dengan ponselnya. untuk sejenak rasanya yeonjun dihipnotis.

choi soobin dengan background langit jingga, menciptakan outline sinar senja yang mengelilingi pemuda kesukaannya. terlihat sangat tenang, sangat damai.

perlahan, yeonjun mendekati soobin. semoga saja dia tidak kabur.

"soobin?"

ah, terlambat. soobin sudah berusaha kabur. dengan cekatan, yeonjun meraih tangannya, menarik si pemuda kelinci mendekat.

"soobin dengerin aku dulu."

"gak."

"soobinㅡ"

"apa lagi yang mau lo jelasin? udah jelas apa lo lakuin ke cewek itu."

"hah? ngomong apa lo?"

soobin tersenyum remeh. "lo ngehamilin dia kan? makanya dia minta tanggung jawab kan? udah tau gue, gausah jelasin lagiㅡ"

"CHOI SOOBIN!"

"APA?!"

keduanya terdiam, napas tersenggal dan beradu pandang. "gue gak nyangka lo mikirnya gitu," gumam yeonjun. soobin mendengus, menepis kasar cengkraman tangan yeonjun.

"urusin cewek lo. kalo udah, baru minta maaf ke gue."

air matanya tak terbendung lagi. sambil matian-matian menahan getaran pundaknya, soobin melenggang pergi.

yeonjun hanya dapat menatap nanar. hatinya sakit, rasanya seperti ditusuk berulang kali menggunakan pisau.

"maaf, soobin."

{♧}

maafin bunda karena membuatmu menderita soobin sayang ㅠㅠ

©voleenyaw

kodok kertas || yeonbinWhere stories live. Discover now