01. Sekolah Baru ✔

513 115 50
                                    

[ Bagian 01. Sekolah Baru dan Suasana Baru ]







**


SMA PERWIRA BANDUNG

Tulisan besar tertempel jelas disana-- Ditembok depan sebelum masuk ke gerbang. Sosok pemuda jangkung berhoddie merah menyala berdiri dalam diam disana.

Pangeran mendesah pendek, melangkah santai memasuki gedung sekolah lebih dalam. Kepalanya berputar kesana kemari melihat lihat sekolah barunya.

Murid sekitar memandangi itu, terheran heran saling lirik. Gosipnya memang cucu pemilik yayasan pindahan Jakarta akan kesini. Apakah dia yang dimaksud?

Kalau begitu, murid disana akan keenakan selalu melihat cowok tampan setiap harinya. Spesies seperti ini lah yang menjadi kebanggaan Perwira sampai kapan pun.

Kembali lagi, Pangeran merutuk dalam hati. Kalem .... hari pertama harus jadi cool boy dulu, pencitraan dikit. Jangan dulu tengil, biar semua orang terpana.

Suasana semakin ramai, begitu juga Pangeran menjadi topik hangat sekarang. Apalagi keberadaannya yang mencolok mampu mengalihkan pandangan semua orang ke arahnya.

Tau anjir gua tuh ganteng, tapi ngeliatnya biasa aja dong, kek mau nerkam aja Batin Pangeran menggerutu.

"Eh elo"

Pangeran berbalik badan refleks, mengangkat alis tinggi terheran heran. Melihat tiga pemuda menghampiri nya.

"Anak baru?" Si pemuda ganteng dengan garis wajah kalem bertanya. Penampilan nya rapi dan sempurna. Beda banget sama Pangeran yang udah kek troublemaker.

Pangeran mengangguk, "Hm, lagi nyari ruang kepsek, lo bisa anterin gue?"

"SAMA GUA AJA!" Si cowok berbandana merah menyerobot, memekik begitu saja dengan wajah cengengesan.

"Yeu anjir, anak baru nya cowok bukan cewek, modus bener lu Yo" Pangeran menoleh, melihat pemuda berkulit putih menoyor keras belakang kepala temannya.

"Sans atuh akang, nih--eh lu siapa namanya?" Pangeran mengangkat alis, menjawab singkat, "Pangeran"

"Asikkk Pangeran, cocok banget sama lagaknya, Penguasa" Pangeran diam diam berdecak dalam hati, nih cowok satu banyak bacot, gue sumpel sepatu Daddy mati lo.

"Sia makin sini makin gak jelas, dah dah hayu Pangeran sama gue aja, tuh cowok koslet" Pangeran tertawa kecil, ikut mengekor pada pemuda berkulit putih itu.

"KURANG AJAR! NAPA GUA DITINGGALIN?!"

"Langit, dia satu kelas dengan kamu, jadi bapak tidak perlu mengantarkan kalian ya"

"Iya, Pak"

Pangeran ikut keluar, berjalan santai disisi pemuda yang dipanggil  Langit tadi. "Elo anak prestasi ya?"

Langit menoleh sekilas, "Gua Ketua Osis, wajar lah" Sahutnya kalem tersenyum tipis.

Pangeran manggut manggut, "Oh ya, yang tadi dia cowok geser temen gue. Yang pake bandana namanya Leo, terus yang satu lagi dia Rafael, anak Malaysia" Langit mulai menjelaskan, yang disimak Pangeran dengan baik.

Story Of Pangeran (End) | 🌐 Perwira SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang