sɪsɪ ʟᴀɪɴ ʏᴜʀɪ

59 14 1
                                    

Saat ini kelas Yuri sangat berisik. Pasalnya sekarang jam kosong karna semua guru sedang mengadakan rapat penting. Yuri yang tidak suka dengan suara kelas yang makin ribut akhirnya mengajak Chaewon dan Yena ke kantin.

"Eh, kalian duluan aja ya? Gue kebelet." kata Yuri langsung lari ke arah toilet.

Setelah selesai dengan urusan di toilet Yuri langsung ke kantin dan duduk di sebelah Yena.

"Dyo kemana? Tumben gak bareng?" tanya Chaewon yang hanya mendapatkan endikan bahu acuh dari Yuri.

"Kalian marahan ya?" tebak Yena asal. Yuri memutatkan bola matanya malas.

"Ngga. Cuman kesel gara-gara Dyo dari semalem gak bales pesan gue." ucap Yuri dengan lesu. Tidak biasanya Dyo bersikap seperti itu.

"Yaudah lah, putus aja lo sama Dyo. Lagian nanti ada anak baru di kelas kita, cowok, ganteng lagi."

Yuri menggeleng, menolak ucapan Yena. "Gue sayangnya sama Dyo, bukan cowok lain. Cowok yang gue sayang cuman Dyo, ayah sama bang Suho."

"Yaudah lah. Semua keputusan ada di lo. Tapi kalo Dyo nyakitin lo, gue yang bakalan turun tangan!" ucap Chaewon dengan menggebu-gebu.

Yuri mengangguk lalu tersenyum. "Thanks ya."

"Kita itu sahabat, gak ada yang namanya makasih apa lagi maaf." ucap Yena yang langsung memeluk Yuri dan Chaewon.

•••

Jam istirahat pertama sudah berlalu sejak lima menit yang lalu. Dan sekarang Yuri, Yena dan Chaewon sedang menunggu pesanan mereka.

"Udah ketemu sama Dyo, Yur?" tanya Yena yang mendapat gelengan pelan dari Yuri.

"Ngajak ribut banget sih tuh anak! Bisanya bikin sahabat gue sedih aja!" kesal Chaewon sambil menggebrak meja dengan pelan.

Dari arah kejauhan Yuri melihat Chaeyeon yang berlari kearah mereka.

"Ada apa, kak? Kenapa lari-larian?" tanya Yuri bingung.

"I-itu..hah..a-anu.."

"Duduk dulu, kak." Yena menuntun Chaeyeon supaya duduk di sebelah Yuri dan memberi botol air mineral yang memang tersedia di meja kantin.

Chaeyeon meminumnya lalu menghadap Yuri. "Pacar lo, si Dyo itu tauran sama anak sekolah sebelah! JHS!"

"JHS?" beo Yuri. Lalu sedetik kemudia Yuri berlalu keluar kantin dan langsung ke kelas Suho di gedung nomor dua.

"Lo liat abang gue gak? Suho namanya." tanya Yuri kepada salah satu murid berambut pendek yang ia ketahui bernama Nayeon itu.

"Suho? Oh, dia gak masuk sekolah."

Yuri langsung berlari menuju parkiran. Tanpa sadar kedua sahabatnya itu mengejarnya.

"Yuri!! Tunggu woi!!" teriak Yena yang berhasil menyamakan langkah Yuri dan menarik pergelangan tangan Yuri.

"Lo mau kesana? Gak usah nekat! Lo bisa kenapa-kenapa dan itu bisa bikin Dyo khawatir sama lo! Mendingan pulang sekolah nanti kita ke caffe om Sooman buat ketemu sama mereka. Gue yakin mereka disana." ucap Yena yang mendapatkan anggukan dari Chaewon.

Yuri hanya diam, perasaanya khawatir sekarang. Tetapi apa yang dikatakan oleh Yena ada benarnya. Mau tidak mau ia kembali ke kelas.

•••

Beberapa anak SHS yang masuk kedalam group motor rajawali yang dipimpin oleh Suho sedang meringis sakit di rooftop caffe milik om Sooman. Kecuali Dyo

Dyo hanya diam dan memasang raut wajah yang dingin. Mereka semua tidak heran dengan sifat Dyo yang seperti itu. Karna mereka tahu penyebabnya.

"Duh, sakit pisan euy! Teu aya obat? Perih ini teh." ucap Baekhyun dengan bahasa sunda yang kurang lancar.

"Nih, bang." ucap Mark lalu melempar obat merah ke Baekhyun.

"Nuhun kasep." ucap Baekhyun sambil menyengir.

"Chan, pakein dong." manjanya yang mendapat delikan tajam dari Chanyeol.

"Lo cewek apa cowok si, Baek? Manja bener jadi cowok."

"Cowok atuh. Kan gue juga manusia jadi gak apa-apa manja juga. Sebelum manja di larang." elak Baekhyun yang mendapat jitakan dari Chanyeol.

"Obatin sendiri!"

Baekhyun mempoutkan bibirnya, membuat beberapa orang yang melihatnya mendelik jijik.

"Dyo!"

Seluruh pasang mata langsung menatap Yuri, begitu pun dengan Dyo.

"Mampus gue." gumam Dyo yang berubah tegang saat melihat kehadiran Yuri.

Yuri menghampiri Dyo dan langsung duduk di sebelah Dyo.

"Kamu kok gak ngabarin aku?! Sengaja ya biar bisa tauran?! Apa bagusnya tauran sih?! Mau nyamperin maut ya?! Gak usah macem-macem deh!!" murka Yuri yang langsung mendapat tatapan takut dari Dyo.

"G-gak gitu sayang." ucap Dyo yang nyalinya menciut.

Yuri mendengus kesal mendengar elakan Dyo. "Udah! Sini! Luka kamu aku obatin." final Yuri lalu mengambil kotak P3K yang selalu ada di dalam tasnya.

Dyo hanya pasrah, ia tidak mau Yuri marah sampai seminggu karna kelakuanya.

"Sshh, pelan-pelan sayang." ringis Dyo sakit. Ia memegang tangan Yuri supaya berhenti.

"Biarin! Siapa suruh kamu tauran?!" kesal Yuri laku menekan luka di sudut bibir Dyo dengan sengaja.

Anak rajawali yang lain tertawa karna melihat kelakuan Yuri dan Dyo. Sudah seperti pasangan suami dan istri.

"Makan tuh omelan adek gue." ucap Suho meledek

"Lo juga! Gue bilangin ayah bunda biar mobil sama perusahaan lo di tarik lagi!" marah Yuri yang membuat Suho langsung diam.

Kini anak Rajawali menertawakan Suho yang seketika bungkam oleh adiknya.

"Dan lo semua..." ucap Yuri menggantung sambil mengedarkan pandanganya keseluruh anak Rajawali "Gak ada traktiran abang gue selama sebulan!" final Yuri yang langsung menarik tangan Dyo untuk pergi dari caffe.

Dan kini mereka susah payah menelan ludah karna sifat lain Yuri yang belum pernah ditunjukan.

TBC
To Be Countinue
T o  B e  C o u n t i n u e

21 Juni 2020

Harus votment! Biar gw semangat lanjutin ceritnya!!

Black & White [#1 RAJAWALI]✔Where stories live. Discover now