~31

1.1K 135 6
                                    

Eric menatap pantulan dirinya di depan cermin besar di hadapannya. Ia tersenyum senang, sebelumnya dia benar-benar tidak pernah menyangka kisah cintanya berakhir seperti ini.

Setelah satu minggu kemarin, saat Jeno mulai memaafkan Juyeon. Saat itu pula sang ayah menanyakan Juyeon kapan melamar Eric.

Awalnya mereka terkejut, apalagi Juyeon yang sama sekali belum memikirkan itu. Beruntung dang ibu mengusul agar mereka pergi ke tempat Juyeon untuk bertemu orang tua Juyeon.

"Aaaaa~" Eric menepuk pipinya yang mulai memanas.

"Eric cepetann!!" suara teriakan Jaemin membuat Eric tersentak lalu berjalan meninggalkan kamarnya sembari menyeret koper besar miliknya.

Dia menuruni anak tangga dengan susah payah karena membawa koper yang besar. Setelah bersusah payah, akhirnya dia sudah berdiri di anak tangga terakhir dan kembali berlari ke luar rumah.

"Udah semua?" tanya sang ibu sembari mengambil koper besar milik Eric lalu dimasukan ke bagasi mobil.

Eric mengangguk, "udah"

"Ayo buruan, satu jam lagi pesawat berangkat" ucap ayahnya sembari masuk ke dalam mobil.



**


"Kak!"

Orang yang dipanggil itu menoleh, mandapati Eric yang melambaikan tangannya berjalan mendekati dirinya.

"Ga ada yang ketinggalan kan?" tanya Juyeon saat Eric sudah berdiri di hadapannya.

Eric mengangguk menanggapi, sebelum dirinya membuka suara ada suara lain yang menyahut.

"Udah bilang orang tua kamu, Juy?" sepasang suami-istri menghampiri mereka berdua, di belakangnya juga ada Jeno dan Jaemin.

"Udah, om"

"Panggil papa aja"

"Eum, iya pah"

"Gimana reaksi mama kamu?" tanya sang ibu penasaran.

"Awalnya ga percaya, mah. Terus pas udah percaya excited katanya pengen cepet-cepet ketemu"

Kedua orang tua itu tertawa. Tak lama suara penggumuman menginterupsi. Mereka berenam langsung menuju pesawat yang akan membawa mereka ke tempat yang dituju.






**






"Kak, kapan sampe?" tanya Eric ke Juyeon.

Juyeon mengalihkan pandangannya dari kaca jendela pesawat ke arah Eric. "Masih lama lah, ini aja baru take off" jawab Juyeon sembari mengusak rambut Eric gemas.

"Lama ya"

"Tidur gih, nanti cepet" ucap Juyeon.

Eric menggeleng, "Ga ngantuk"

Juyeon merangkul bahu Eric lalu menariknya agar bersandar di bahunya. Eric sendiri tidak protes ia hanya diam menikmati usapan lembut dari tangan Juyeon di kepalanya.

"Kecil banget" ucap Juyeon saat memainkan tangan Eric yang tampak kecil digenggamannya.

"Tangannya kakak aja yang kegedean"

Juyeon mengeluarkan hpnya dan memfoto telapak tangan mereka berdua yang terlihat jelas berbeda ukuran.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jy.eon_lee <3

Comments are turned off.








**







Setelah menempuh waktu belasan jam berada di udara. Akhirnya pesawat mendarat selamat di tempat tujuan.

Turun dari pesawat, Juyeon memilih berpisah dari mereka. Pemuda itu langsung pulang menuju rumahnya. Begitu pun dengan mereka berlima. Hari pun sudah semakin larut membuat mereka segera ingin merasakan kasur yang empuk.

Rose [Juyeon x Eric] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang