| chapt 1 ; tawuran

333 22 0
                                    

"Akh.. jen, tolongin gue!" Jisung kembali ke persembunyian dengan terhuyung akibat lengannya yang terkena bacok.

Bahkan lengan kanannya sudah dibanjiri darah dengan wajah yang memar pucat pasi. Jisung ambruk tepat di pelukan Chenle.

"Aish! Ya! Bedebah sialan!"

Chenle yang sudah terbakar amarah semakin buas menyerang dengan tongkat baseball berpakunya dibantu Jeno dengan tangan kosongnya.

Pertarungan sengit antar dua kubu anak-anak SMA itu tak terelakkan ketika duo Jeno dan Chenle menumpaskan mereka semua dengan mudah, tapi tidak lama mereka balik di pukuli habis-habisan.

"Sekarang mau apa lo brengsek? Hah!" Seorang anak dari kubu sebelah berhasil mencekik Chenle dan mengacungkan celuritnya.

"Ga secepat itu babi!"

Satu bogeman mentah mendarat di pipi anak itu.

"J-jaehyunie-hyung?"

Seorang Jung Jaehyun melempar senyum tampannya kepada Chenle.

Tetiba ada yang membekap mulut Chenle, yang membuatnya memberontak dan melawan namun ketika melihat siapa gerangan ini,

"Sttt.. ini gue Taeyong, le. Jangan berisik nanti diorang denger."

"Tunggu.. klo Taeyong-hyung sama Jaehyun-hyung ada disini.. 127 SQUAD?!"

Dan bener aja pas Chenle nengok ke depan tujuh orang lainnya lagi ngebantuin Jeno dkk ngehabisin kubu sebelah.

"Tapi.. kenapa hyung..?"

"Ga mungkin gue ninggalin kalian sendiri, well. Good luck!" Taeyong mengambil suntikan beracunnya dan ikut menyerang juga.

Jangan di remehkan, sudah banyak yang kritis akibat suntikan beracunnya itu bahkan tidak sedikit yang meninggal.

Dream squad ga heran lagi memang suka tawuran begini, tapi jarang-jarang ada kemunculan 127 squad yang dimana mantan veteran dulu. Terutama Mark Lee.

Jeno dan Chenle yang sudah dibanjiri keringat dan darah itupun menarik kubu mereka kembali.

"Hey pecundang! Siapa bilang ini semua sudah berakhir? Semuanya, serang!!"

Tiba-tiba saja kubu sebelah bermunculan dari berbagai arah menyergap Jeno dan Chenle, dan pertarungan kembali terjadi pada siang terik itu.

"Hey! Ayo mana semangat darah muda kalian? We got this!" Seru anggota 127 squad bernama Nakamoto Yuta itu.

"Jeno! Chenle! Sudah mundur! Jisung di sandra!!" Seru Haechan yang sudah babak belur terkapar di lapangan tkp itu.

Tetapi Jeno dan Chenle tidak bisa menjawab karena mereka juga tertangkap dan di pukuli habis-habisan.

"Woy! Mundur ada guru, anjing!"

"Loh ketua! Mereka ini gimana??"

"Kita dapat ketuanya, bung! Hahah! Ingat ini belum berakhir pecundang!"

Kubu sebelah itu pun membiarkan Jeno dkk yang sudah babak belur dengan membawa Jisung bersama mereka.

"Yaish!! Winwin! Jhonny! Kejar mereka!" Seru Taeil yang sekarat karena perutnya tertusuk belati.

Namun, belum sempat mereka mengejar kubu sialan itu, para guru sudah memergoki mereka duluan.

"Jaehyun.. ibu tidak menyangka, kamu salah satu murid kebanggaan ibu nak."

Jaehyun memutar bola matanya malas, gaada yang ngerti gimana capeknya jdi Jaehyun. Selalu menjadi primadona dan dituntut untuk selalu perfect.

"Gw bukan boneka yang selalunya perfect sialan." -jjy.

Nak░Kota (ロ唄ゕ) | nomin.Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt