chap 4

696 68 8
                                    

..

Baekhyun mencoba memejamkan matanya, namun nihil. Ia sama sekali tidak merasa mengantuk.

Ia menunduk dan mengelus perutnya yang baru ia sadari memang lebih menonjol walau samar. Mungkin karena efek bekerja yang berlebihan ia tak menyadarinya. Dan sekarang ia harus istirahat total selama 3 hari atas usul -perintah- Yoora. Ia bahkan tak di ijinkan untuk keluar dari apartemen mewah ini apalagi untuk bekerja.

Dengan alasan calon keponakannya. Yoora mengatur semua kebutuhan Baekhyun dan tidak memberi Baekhyun celah untuk menolak. Namun rasa sungkan dan tak enak itu sudah memenuhi Baekhyun sejak ia terbaring di ranjang luas ini. Entah Baekhyun harus menangis atau tertawa karena sikap Yoora ini.

"Nak, tumbuhlah dengan sehat. Aku akan merawatmu dan bekerja keras. Aku akan memberimu seluruh cintaku, dan hidupku untukmu"
Air mata Baekhyun kembali mengalir. Perasaannya masih kacau, tetapi ia memiliki sebuah alasan untuk bangkit, calon anaknya. Dan untuk pertama kalinya senyum tulusnya kembali. Walaupun derai air mata menghiasi wajahnya.

.

Yoora menatap ruang operasi dengan perasaan campur aduk. Di dalam sana Baekhyun tengah di operasi caesar guna melahirkan bayi kembarnya.

Berkali - kali ia menatap smartphone-nya dengan tatapan gamang. Ia rasanya ingin memanggil Chanyeol dan menyeretnya kesini saat ini juga.

Tetapi ia ingat reaksi Baekhyun dan juga masalah kesalahpahaman yang namja mungil itu alami dengan keluarga Park karena kelakuan adik iparnya.

Mata Yoora berkilat dingin saat seorang dokter dengan masker menutupi setengah wajahnya memasuki ruang operasi.

"Roseanne, kau sudah terlalu jauh"
Smartphone di genggamannya berbunyi 'krak' dengan lumayan keras.

Yoora menatap Smartphonenya dan tanpa ragu membuangnya ke tempat sampah.

Lampu ruang operasi padam, Yoora langsung beranjak berdiri saat pintu ganda itu terbuka dengan dua orang suster menggendong dua bayi lucu di lengan masing - masing.

"Dokter Kim, keponakan anda keduanya laki - laki dan sangat sehat"
Salah satu suster yang menggendong si bungsu menyapa Yoora setelah dokter cantik itu mendekat.

"Syukurlah"
Yoora tersenyum lega sementara ujung matanya berkilat menatap sesuatu.

"Mereka memiliki tan-"
Belum sempat suster itu mengatakan sesuatu, Yoora memberi kode lewat lirikan matanya untuk berhenti.

"Terimakasih"

"Kalau begitu kami akan membawa mereka ke ruang inkubator"

"Baiklah"

Yoora berjalan mengikuti saat Baekhyun di pindahkan ke ruang rawat biasa.

.

Yoora menatap bayi tampan yang kini ia gendong. Matanya sarat akan emosi dan kesedihan yang hampir tak mampu ia tahan. Sementara Baekhyun masih menutup matanya walaupun sudah 10 hari pasca operasi.

"Maafkan aku"
Hanya kata itu yang mampu ia ucapkan pada keduanya.


.

Tepat sebulan kemudian akhirnya Baekhyun membuka matanya. Luka bekas operasinya juga hampir sembuh. Pertama hal yang ia lihat adalah ruangan putih dengan aroma obat yang kuat.

Lalu perlahan ia menoleh dan mendapati Yoora tengan tertidur dengan posisi duduk sambil memeluk sebuah buntalan mungil. Baekhyun mengerjab, seolah ia ingat sesuatu ia langsung memanggil Yoora walaupun suaranya serak.

"Nun..na.."

Yoora yang memang tidak tidur nyenyak segera terbangun.

"Baek!?"
Yoora tanpa sadar menaikkan volume suaranya saat melihat Baekhyun membuka matanya.

"Waaa.. Waaa.."
Seolah tersadar oleh tangisan keras itu Yoora segera bangkit dan menepuk - nepuk buntalan mungil itu pelan.

"Maafkan aku baby-ah.."

Yoora lalu mendekati ranjang Baekhyun, setelah tangisan bayi itu berhenti ia perlahan meletakkan buntalan mungil itu disisi Baekhyun. Baekhyun tak mampu mengalihkan tatapannya pada bayi mungil yang tampak menggeliat dan menggerakkan bibir mungilnya.

"Minumlah dulu"
Yoora menyodorkan botol minum yang sudah ia buka dan ia beri sedotan. Baekhyun tanpa ragu meminumnya.

"Terima kasih Nunna"
Di rasa tenggorokannya lebih baik, Baekhyun tampak mengedarkan tatapannya.

"Dimana anakku satunya Nunna?"

Yoora terdiam cukup lama. Ia menatap Baekhyun dengan tatapan bersalah.

"Kediaman Park bersama Roseanne"

Satu kalimat itu telah menjawab puluhan pertanyaan yang berputar di kepala Baekhyun.

Ia fikir ia sudah berhasil menjauh dari mereka. Tetapi tampaknya takdir tidak mau melepaskannya. Putranya tetap saja di ambil.

Ia hanya mampu memejamkan matanya dan air matanya kembali mengalir.

Yoora hanya mampu diam dan mengepalkan tanggannya erat. Ia bertekad akan membongkar semuanya jika ada kesempatan.

.

Tanpa terasa sudah lima tahun berlalu. Baekhyun tetap di London bersama putra kecilnya yang ia beri nama Jesper. Sementara Yoora saat ini berada di Mansion Park bersama suaminya guna menghadiri acara Ulang Tahun pernikahan orang tuanya.

Baekhyun menatap layar ponselnya lama. Disana tampak foto putranya yang lain yang tengah duduk sendiri di sudut dengan ponsel pintar di tangannya. Ia tampak fokus dan tidak memperdulikan sekitarnya.

Setelah lima tahun, ia akhirnya mampu melihat rupa putra sulungnya.

"Jakson.."
Gumamnya seraya menahan tangis.

"MOPAAAA"
Teriakan cempreng itu membuat Baekhyun seolah tersadar.

"MOPA segera datang pangeran Njes"
Baekhyun mengantongi ponselnya lalu membawa pancake dan segelas susu ke ruang makan tepat dimana Pangeran kecilnya tengah menunggunya dengan bibir mencebil kesal.

"Mopa lama"
Bibir mungil itu semakin mencebil.

"I'm sorry Ma Prince"
Baekhyun berkedip imut ke arah Jesper.

"Kiss me then"
Jesper menunjuk pipinya bergantian

"With my pleasure"
Baekhyun sedikit membungkuk lalu menghujani wajah copy-an dirinya dengan ciuman di seluruh wajah. Sementara Jesper tergelak senang dan balas menciumi wajah Baekhyun.

Ini adalah penyemangat Baekhyun untuk menjalani harinya, melanjutkan hidupnya yang telah membuatnya banyak mengeluarkan air mata. Tetapi ia masih bisa tertawa, karena ia memiliki Jasper di sampingnya, juga Jackson.

Baekhyun memeluk erat tubuh mungil Jesper lalu menyuapinya makan.

"Mopa, let's goo!"
Jesper mengangkat tangannya semangat setelah memakai ransel mini bergambar strawberry kesukaannya.

"Baiklah, ayo kita bersenang - senang"
Baekhyun tersenyum lebar sambil menggandeng tangan mungil Jesper dan berjalan keluar dari apartemen minimalis miliknya.

Dalam hati ia berharap suatu saat bukan hanya dengan Jesper ia bisa pergi ke taman bermain, tetapi bersama dengan Jakson juga.




..
TBC

see you next😉

280620 22.11

[DROPPED] Child [chanbaek]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن