7 ; Will You Accept My Heart?

192 48 8
                                    

SONG:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SONG:

GIVE YOU MY HEART IU


⊰᯽⊱┈──╌❊╌──┈⊰᯽⊱

Seminggu.

Sudah seminggu berlalu. Wooyoung telah berjumpa dengan pakar psikiatri dan kesihatan mentalnya semakin membaik dari hari ke hari.

Hyewon juga agak terkejut pada mulanya. Kesihatan Wooyoung membaik dengan agak cepat jika dibandingkan dengan penderita anoreksia lain yang biasanya memakan masa bertahun untuk pulih.

" Wooyoung-ah. "

Wooyoung yang sedang membaca buku di atas katil itu terus mengalihkan pandangannya ke arah Hyewon.

" Nae, noona. "

Hyewon menghadiahkan senyuman buatnya.

" How's your day? "

" I feel great today. " Wooyoung membalas dengan nada ceria.

" That's good. Urm... boleh tak noona nak try something? "

Wooyoung mengerutkan dahinya. Dia berasa curiga, tetapi dia hanya bersetuju saja.

" Sure. What is it? "

Dengan berhati-hati Hyewon mengeluarkan sekotak banana milk dan pudding strawberry. Dia meletakkannya di atas meja.

Senyuman Wooyoung mati. Dia merenung pencuci mulut itu melalui ekor matanya. Dia tahu apa yang doktor itu mahu dia lakukan.

Namun dia tidak pasti. Sudah berbulan-bulan dia tidak menjamah makanan manis akibat anoreksianya. Jadi dia tidak pasti sama ada dia boleh menelan makanan itu tanpa memuntahkannya semula atau tidak.

Wooyoung yang hanya merenung makanan yang dikeluarkannya tadi tanpa berkata apa-apa itu membuatkan Hyewon risau.

" It's okay if you can't do this. I– "

" I'll do it. "

Jawab Wooyoung. Dia mencucuk straw ke penutup aluminium yang berada di botol susu pisang itu.

Hyewon agak terkejut dengan keputusannya.

" Tak apa ke? Jangan paksa diri. "

Wooyoung menggeleng perlahan.

" It's okay. I want to do this. "

Serentak dengan kata-kata itu, Wooyoung mencicip sedikit banana milk itu.

Hyewon yang berada di sebelah hanya memerhati remaja itu melalui ekor matanya sambil bermain-main dengan jarinya.

" Are you okay? Or you need to throw up? Tell me. "

Soal Hyewon panik apabila Wooyoung tidak berkata apa-apa setelah menelan cecair manis itu. Wooyoung menggelengkan kepalanya lalu mengukirkan senyum.

" No, I'm fine. I think I can drink this. "

Hyewon menghembus nafasnya dengan lega sebaik sahaja Wooyoung berkata begitu. Kepala lelaki itu diusapnya lembut.

" You did a goodjob today, Wooyoung. I'm so proud of you. "

Hyewon menayangkan senyumannya lalu menurunkan tangannya.

Wooyoung tercengang sebelum dia turut tersenyum. Dia suka. Suka dengan sentuhan dan kata-kata semangat daripada wanita yang berpangkat doktor itu.

" I like it when you do that. "

Hyewon menaikkan sudut keningnya dengan hairan.

" Do what? "

" This. "

Wooyoung mengambil tangan kanan Hyewon lalu diletakkan ke atas kepalanya semula.

" I like it when you pat my head like this. I feel loved. " Ujarnya dengan jujur.

Hyewon tersenyum lagi. Kali ini lebih lebar sehingga menampakkan barisan gigi putihnya yang tersusun rapi. Dia mengusap kepala remaja itu buat kali terakhir sebelum melepaskannya.

" That's because, I love you. You're like my little brother. " Jawab Hyewon.


You're like my little brother.


Kata-kata itu bagaikan sembilu yang menusuk hatinya.

Sakit sangat.

Entah kenapa pernyataan itu benar-benar mengganggu diri Wooyoung. Dia berasa... agak kecewa. Kecewa kerana wanita itu hanya menganggapnya sebagai adik lelaki. Tidak lebih.

Dia sudah suka akan doktor itu?

Ah, entahlah. Dia juga keliru dengan perasaannya sendiri.

Tetapi jika benar dia menyukainya, adakah Hyewon turut merasakan benda yang sama?



If I give you my heart, will you accept it?









《C》ENDING SCENE : OUR ENCOUNTER | 정우영Where stories live. Discover now