Awal

552 33 7
                                    

Halo, Readers!

Disini Author membawakan cerita baru!

Semoga kalian menyukainya!

Naruto milik Masashi Kishimoto

"Siap!": berbicara

'Apa lagi nih': membatin/berfikir

"Bukan": hewan kuchiyose/bijuu berbicara

'Boros': hewan kuchiyose/bijuu membatin/berfikir

#

Disebuah kantor yang tidak rame alias sepi, nampak seonggok orang dengan berperawakan pirang, suka senyum pepsodent, dan mata bitu saphire sekinclong langit sedang memandang dengan sengit sebuah kertas di depannya. Yup, dia adalah tokoh utama dalam cerita ini. Bernama panjang Naruto Uzumaki anak dari hokage keempat, tampan, periang, agak gak jelas, masih single, dan lumayan populer duduk di sebuah kursi yang disediakan di ruangan penuh tumpukan kertas dan sejenisnya. Siapa sih yang nggak kenal dengan dia? Pahlawan dari perang shinobi ke-4, orang terkuat se dunia ninja, dan calon Hokage yang akan melengserkan pemerintahan Kakashi, kini Naruto sedang serius – seriusnya membaca dokumen. Mengapa seorang Naruto yang notabenenya senang kelayapan keseluruh penjuru dunia sekarang anteng nyaman dan tetram berdiam diri sambil membaca? Ini dikarenakan dia sedang mengahadapi tahapan yang super duper menguji adrenalin yakni dia akan menjadi seorang Hokage!. Ya, Hokage orang nomor satu se antero Konoha dan pemimpin dari beribu – ribu pasukan ninja, pikirkan bagaimana latihan yang akan Naruto hadapi untuk menggapai cita – citanya.

"Aku merasa nyesek pas tahu kalau Kakashi-sensei dipilih jadi Rokudaime, padahal aku ngarep banget"

Dalam batin Naruto masih tidak terima, sang guru yang sukanya membaca novel hentai bisa terpilih menjadi Rokudaime.

"Mungkin si wanita tua itu sudah lelah, jadinya gurumu yang dipaksa ambil jabatan"

Ucap bijuu yang bersemayam di dalam Naruto. Kurama merasa bosan dengan kehidupan Naruto yang mejadi monoton. Padahal dulu sangat seru sampai bikin orang nangis.

"Oh iya, Bachan tambah tua. Tapi kenapa nggak aku saja yang jadi Rokudaime?"

Kurama membayangkan apa jadinya jika Naruto yang pada saat itu masih berumur 17 tahun diangkat menjadi Hokage, bisa – bisa Konoha hancur duluan.

'Untung si nenek masih cerdas permikirannya'

Sedang asik – asiknya Naruto memikirkan tetang apa yang kurang darinya hingga ia tidak terpilih pada saat pemilihan Rokudaime, masuklah seorang laki – laki berambut silver dengan mask menutupi separuh wajahnya. Dialah sang Rokudaime Hokage pemilik sah ruangan ini yang sedang dijadikan tempat latihan Naruto untuk 'fokus'. Kakashi bisa melihat betapa berserakan kertas dan gulungan.

'Nih anak disuruh ngerjain malah melamun'

Kakashi menyaksikan mudridnya santuy menatap awan.

'Jangan – jangan dia tersesat di jalan yang bernama kehidupan lagi'

Astaga, apakah mungkin menjadi Hokage membuat pemikiran pria silver ini jadi gak karuan?. Naruto masih setia menatap langit dengan hamparan awan yang menemaninya hingga akhirnya ia mendengar perkataan maha suci yang ia nanti – nantikan.

"Cukup naruto, kau sudah mantap"

Ucap sang sensei dengan eye smile terpatri di wajahnya. Hampir juga Naruto mengeluarkan shuriken dan melempari si guru dengan itu.

"Akhirnya! Aku jadi Hokage!"

Naruto ia telah menunggu lama saat – saat ini. Ia akan menjadi Hokage!, walaupun tujuannya untuk diakui oleh semua orang telah terlaksanakan, tapi kan nggak greget kalau nggak sekalian menyabet jabatan Hokage. Jadi nih selama beberapa bulan lamanya Kakashi dan Tsunade telah melakukan banyak cara untuk mempersiapkan Naruto menjadi penerus pemimpin Tekad Api. Harus Kakashi akui jika Naruto itu sudah fokus dengan suatu hal pasti akan dikejar terus sampai tuntas.

Mampus!!!!!!Where stories live. Discover now