1. Cocktail

588 55 84
                                    

Mino dan perempuan misterius itu sekarang sudah berada di sebuah bar dengan nuansa gelap, memang ini bar jadi wajar bukan jika gelap Mino tau itu tapi suasana di bar ini agak berbeda, berbeda dari bar yang selalu Mino datangi.

Mata Mino sibuk menatap sekeliling bar, seorang bartender sibuk mengelap gelas yang akan di gunakan untuk menuangkan minuman pada pelanggan.

Pelanggan?

Di dalam bar ini tidak ada orang lain selain perempuan yang ada di hadapan Mino. Dan sekarang perempuan misterius yang duduk di hadapan Mino menatap Mino dengan tatapan yang tajam.

Perempuan itu menatap Mino dengan posisi duduk menumpang kaki, kedua tangan di lipat dan di simpan di depan dadanya.

"Ini bar bukan tempat mafia, wae apa kau berharap seorang mafia membunuhmu?" tanya perempuan itu geram, geram karena tindakan Mino saat di jembatan beberapa jam yang lalu, jika perempuan itu telat 1 menit saja mungkin Mino sudah loncat, pria bodoh.

Mino hanya menghela nafasnya berat tidak menjawab ucapan si perempuan misterius yang mencegahnya untuk bunuh diri.

"Ini bukan akhir dari segalanya"

Mino tesenyum kecut "Tau apa kau tentang hidupku"

"Aku tau" jawab perempuan itu tegas

"Kau tidak tau tentang hidupku, kau tidak tau apa yang telah aku lalui"

"AKU TAU AKU MENGERTI" kata perempuan itu menaikan nada suaranya sedikit membentak "Tapi dengan cara bunuh diri bukan jalan satu-satunya" sambungnya

"Siapa kau tau tentang hidupku"

"Aku---" perempuan itu menggantungkan perkataan nya menarik nafasnya singkat

Perempuan itu merubah posisi duduknya "Aku hanya seorang penolong yang mencegahmu untuk melakukan tindakan bodoh"

"Kau harus tau jika hidupmu itu sangat berharaga" sambung perempuan itu memberikan alasan pada Mino untuk tetap berfikiran positif

Mino menatap perempuan itu, hatinya merasa hangat dengan ucapan nya.

"Kau tidak mengerti rasanya di posisiku, perasaan aneh ini sungguh menyiksa diriku sampai rasanya aku ingin mati"

"Aku.....aku......aku seperti merindukan seseorang yang aku sendiri tidak tau itu siapa, dan itu sangat menyakitkan dan juga menderita"

"Setiap malam aku menangis merindukan nya, sampai dadaku sakit dan sulit bernafas"

"Sampai keinginanku sangat besar untuk bunuh diri"

Ucap Mino menjelaskan dengan panjang lebar.





Aku tidak tau jika itu akan membuat dirimu menderita, dan membuatmu ingin bunuh diri, maafkan aku. Kata si wanita dalam hatinya





Si bartender tampan yang sibuk mengelap beberapa gelas menatap percakapan antara Mino dan perempuan yang si bartender itu kenali.

Bartender memberi tanda pada perempuan itu agar terus berbicara dengan Mino tanpa menatapnya.

"Aku tidak tau jika itu sangat membunuhmu tapi kau tak harus bunuh diri"

"Fikirkan tentang adikmu, hanya kau yang dia punya, jika kau mati dia tidak punya siapa-siapa lagi"

"Jika aku mati, aku tidak akan menjadi beban baginya"





Keras kepala, sifat itu masih tetap ada pada dirimu. Kata si perempuan bicara dalam hatinya lagi





serendipity [END]Where stories live. Discover now