Chapter II

7.3K 67 0
                                    

    Setelah Bryan tertangkap oleh seorang polisi dikarenakan melakukan keributan di area umum , untuk sementara Bryan Menginap di sel penjara untuk sehari agar memberikan pelajaran kepadanya dan tidak akan mengulanginya lagi.

Ayah Brian pun segera menuju ke kantor polisi untuk mengambil anaknya dengan kasus tertangkap melakukan keributan di area umum dengan sangat memohon kepada Pak Polisi akhirnya Bryan pun terbebas.

Sesampainya di rumah tanpa basa-basi Ayah Bryan pun memukul Bryan dengan keras ,  karena telah mempermalukan  ayahnya didepan polisi.

" Kamu ini punya anak nggak ada rasa bersyukurnya , dikasih enak malah nakal. Kamu ini maunya apasih jadi anak?!! " ucap Ayah Bryan dengan nada cukup tinggi.

" Haaah , mau Bryan pa? Bryan cuman minta Papa sama Mama itu balikan lagi. Papa sama Mama itu bisa serumah lagi sama Bryan , Bryan ini cuman butuh kasih sayang pah , papah nggak pernah ngerasain apa pah jadi Bryan. Lagian tuh Bryan kayak gini cuman mau nyari perhatian papa mama aja " ucap Bryan mengeluarkan air mata.

" Kamu itu masih kecil nggak usah ikut campur urusan Papa sama Mama , Kamu cukup sekolah yang bener tinggal sama Bibi di rumah gausah ngurusin Papah sama Mamah " Ayah Bryan membentak Bryan.

" Walaupun Bryan masih kecil pah , Bryan tuh pengen pah kayak teman teman Bryan. Keluarga mereka lengkap pah , sedangkan Bryan kaya gini!! Bryan iri pah sama mereka " Bryan mencoba memohon kepada ayahnya untuk kembali bersama ibunya.

" Udah papah mau pergi , papah ada urusan. Sekali lagi kamu ketangkep polisi , papah udah tidak mau mengurus kamu , biar di urus ibumu!! " ujar Ayah Bryan meninggalkan Bryan.

Ternyata selama ini kenakalan Bryan bukanlah tanpa sebab , Bryan menjadi beringas bukan semata mata untuk menjadi yang paling hebat melainkan untuk melampiaskan kekesalannya kepada keluarganya.

Setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama ternyata orang tua Bryan berpisah masalah perselingkuhan dari situ Bryan pun mulai sedih , oleh sebab itu Bryan mencari sekolah yang benar-benar terkenal dengan kenakalannya melampiaskan semua yang terjadi kepada dirinya.

Dari awal memasuki sekolah  Bryan menerima didikan yang begitu keras atau kurang mengenakkan oleh seniornya , di sekolah tiadahari Bryan tanpa dipukul oleh seniornya. Oleh sebab itu mulai menerima semuanya yang telah terjadi kepada dirinya dan dia berpikir bahwa ketika ia menjadi senior , dia akan perlakukan juniornya seperti itu kembali. Karena untuk melampiaskan dendamnya kepada keluarganya dan seniornya dimassa lampau.

Seseorang berubah sifat bukan karena ia mempunyai sifat yang begitu pendendam terkadang sifat jahat terlahir dari keadaan di lingkungan mereka , entah itu dari lingkungkan keluarga maupun lingkungan pertemanan.

Menjadi sesosok anak yang brokenhome bukanlah perihal hal yang mudah , terkadang ada perasaan iri melihat kerukunan keluarga di lingkungan sekitar oleh karena itu kita harus bisa menerima sifat sifat seseorang yang mengalami brokenhome setidaknya kita harus bisa berfikir untuk tidak menjahati ataupun menjauhi mereka , anak dengan keadaan tersebut bisa membuat dia menjadi depresi mungkin lebih mengerikan daripada itu.

Keesokan harinya pun Brian kembali memperlanjut sekolahnya , seperti biasa Bryan terbangun kesiangan dan membuatnya terlambat kembali. Padahal di rumah tersebut ada sesosok Bibi atau pembantu yang sering membangunkan dia setiap pagi karena sifat malasnya mungkin Bryan setelah dibangunkan oleh sang Bibi dia tertidur kembali , Bryan pun bergegas menuju kamar mandi untuk segera membersihkan diri dari tempat tidurnya bergegas menuju kamar mandi untuk segera mandi , setelah selesai mandi Bryan pun seperti biasa menuju sekolahnya.

Hari itu menurut dia begitu sangat lega dikarenakan tidak ada guru yang menghukumnya karena terlambat , seperti biasa Bryan mengikuti pelajaran karena merasa bosan Bryan pun izin keluar dengan alasan ada ke perluan ke pada penjaga sekolah tersebut.

Tanpa meminta izin Bryan pun pasti diperbolehkan keluar oleh pejaga tersebut karena mereka sudah begitu akrab.

" Pak mau keluar dulu ya mau ngerokok asem banget nih mulut " ucap Bryan kepada pejaga sekolah.

" Yaudah Bryan jangan lama-lama ya nanti kalau ketahuan guru malah saya yang dimarahin " ucap pejaga sekolah memohon kepada Bryan.

" Makasih ya pak , nanti saya balik lagi bapak mau nitip apa nih " ucap Brian ingin memberi sesuatu karena telah di izinkan udah keluar sekolah.

" saya nitip kopi aja sama nitip kamu jangan lama-lama nanti malah ketahuan " ucap pejaga sekolahan memperingati Bryan sekali lagi.

Bryan pun keluar sekolahan untuk merokok kewarung dimana biasa mereka berkumpul untuk melakukan rencana rencana perang ataupun untuk sekedar berkumpul.

Tidak disangka ternyata di sana ada Rey , Bella , Ramadhan padahal Bryan sebelumnya tidak berjanji untuk bertemu mereka.

" Bryan... sinii" ucap Bella memanggil Bryan yang berjalan menuju warung tersebut.

" Lu kemarin kenapa kok bisa ketangkep sih? Padahal kita orang kan udah lari" ujar Ramadhan kepada Bryan.

" Pas lagi berantem gua ngeliat ada cewek yang pernah nampar gua waktu itu loh ,  gue nggak fokus hampir aja gua mau kena tebas sama musuh , tiba-tiba ada polisi ya karena gua telat kabur ketangkap deh gue " Jawab Bryan mencoba menjelaskan kejadian tersebut.

" Untung aja kita udah menang , baru deh polisi dateng jadi berarti kita udah menang dari dia " ujar Ramadhan.

" Ram itu tangan lu kenapa? Kok lu ke bacok gitu sih " ucap Bryan bertanya kepada Ramadhan.

" Gapapa Yan , luka sedikit doang " Ramadhan mencoba menenangkan Bryan.

" Eleh pura-pura enggak apa-apa lu " Rey mencoba menjelaskan kepada Bryan.

" Emang dia kenapa Rey bisa luka gitu apa kena bacok sama musuh "

" jadi begini Yan , kemarin kan si Bella jatuh pas berantem waktu lu posisinya sebelah kiri dan bella di sebelah kanan sama Ramadhan , pas Bella jatuh dibacok tuh sama musuh Akhirnya Ramadhan meluk Bella. Bella bangun diajak lari sama Ramadhan akhirnya kita orang langsung ngelawan tuh musuh dan bantuin Bella sama Ramdhan Begitu ceritanya " ucap Rey menjelaskan semuanya.

" Iya Bryan , aku dibantuin sama Ramdhan kalo engga mah udah gatau deh aku paling sekarang di rumah sakit. Makasih ya Ramadhan " Ucap Bella menjelaskan kronologis kejadian.

" Kayanya ada yang rela berkorban nih tapi nggak pernah dianggap " Bryan mencoba meledek Ramadhan.

" Ih apaansiiii kitakan cuman sahabat aja ya Ram " ucap Bella.

" Iya kok , kita cuman SAHABAT aja ya bella , lagi pula massa iya gua biarin bella kenapa-kenapa si Yan , ya gila aja kita kan saling membantu dikala teman kita terjatuh. Percuma kalo kita menang kalo temen kita ada yang terluka " ucap Ramadhan.

" Iya Ram , gua percaya itu "

Setelah selesai merokok dan bercerita cerita mereka pun kembali menuju sekolahan.

LIAR (21+)Where stories live. Discover now