Secangkir Rasa Untukku Yang Mati Rasa

166 23 5
                                    

Kaupandangi aku dari sudutmu. Entah karena apa kamu tersenyum, aku tidak mengerti. Untuk yang kesekian kalinya kamu bilang, "Kamu cantik."

Aku cantik.

Selain tersenyum, sepertinya stok tanggapanku mulai menipis. Aku tak lagi mengatakannya seperti pertama kali kita bermalam di satu atap. Kala itu rasanya terlalu menggebu, merinding saking menggilanya kita. Aku ingat saat menjawab pujianmu itu,

"Iya, Kamu juga cantik, sangat sangat cantik. Aku sampai tidak percaya ada manusia seindah kamu." kataku dulu sekali.

Aku rindu saat-saat seperti itu, dimana tak kutemukan diriku yang lelah menunggu tiap kamu pulang larut malam, menghabiskan makan malam yang sudah dingin, sendirian.

Kamu mengangkat jemari lentikmu, mendarat di pelipisku, menyentuh tiap-tiap anak rambut yang jatuh menutupi wajah yang kaubilang cantik ini. Hangat, candu, aku berharap jam di kamar kita rusak atau baterainya habis agar kamu tidak pergi. Aku ingin lama-lama kamu peluk, tidak masalah sebau apa kamu jika belum mandi.

"Kamu tunggu sini ya, jangan kemana-mana." Aku takut itu akan lama tapi aku hanya diam setelah mengangguk. Kuperhatikan kamu yang beranjak seraya memungut kaus putih yang terserak di lantai, memakainya lagi lalu hilang di balik pintu.

Detik itu aku tak kuasa membendung tangis yang sedari tadi kutahan saat bersamamu. Sakit. Iya, sakit. Aku dicekik kebenaran, mereka tidak memperbolehkan aku mengambil napas barang sedetik. Seolah terjatuh dari ketinggian namun tak kunjung bertemu tanah, jantungku berdetak lebih keras setiap detik tanpa ada kamu. Aku terbangun, kebenaran mengizinkan aku hirup udara lagi, tapi sesaknya belum hilang. Napasku terengah, takut, gelisah. Kusadari sisi ranjangku kosong, tidak ada kamu yang sebelumnya belai wajahku, tidak ada kamu yang minta aku tunggu, kamu tidak kembali.

Aku lupa kapan terakhir kali dengar suaramu yang memujiku kala terbangun dari buai mimpi, kamu pamit dan pergi. Lama sekali.

jσuskα.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang