°12°Resah

360 102 19
                                    

"Dev, nanti pulang sekolah nginep kerumah mama ya. Semenjak nikah, kita belum kesana sama sekali" pinta Lexa saat selesai menali sepatunya. Ya, saat ini mereka akan berangkat ke sekolah.

"iya, nanti kita kesana. Kita naik mobil ya, aku mau manasin mobilnya dulu" ucap Devano langsung berjalan kearah garasinya.

Tiiin...
Devan membunyikan klaksonnya supaya Lexa segera masuk ke mobilnya. Sesudah Lexa masuk ke mobil, akhirnya Devan melajukan mobilnya menuju ke sekolah.

Sesampainya mereka di parkiran sekolah, Devano langsung memakirkan mobilnya. Setelah itu Devano turun dan membukakan pintu untuk Lexa.

"makasih" ucap Lexa saat Devano membukakan pintu untuknya. Padahal ia baru saja akan membukanya sendiri.

"apapun untuk tuan putri" balas Devano sambil membungkukkan badannya seperti pengawal. Sedangkan Lexa hanya geleng geleng kepala, ada ada saja kelakuan suaminya yang satu ini.

Kemudian mereka berjalan menuju ke kelas dengan bergandengan dan tentunya juga menjadi sorotan para murid di sekitarnya. Tentu saja ada yang sirik ketika melihat berdua, terutama Ratna yang sedang mengepalkan tangan sedari tadi bersama dayangnya. 'masih berani ternyata' batin Ratna bersmirk.

"besok kita beri pelajaran sebenarnya pada tuh anak gatau diri" ucap Ratna Mika dan Risma.

"kenapa gak sekarang aja sih Rat. Gue enek lama lama liat mereka jadi sorotan. Kan masih cakepan elu" kata Risma.

"iya Rat, kenapa gak sekarang aja?" tanya Mika.

"gue gak mau kalau rencana kita ketahuan. Gue punya rencana" jawab Ratna, kemudian membisikkan rencananya pada mereka berdua.

"oke setuju" kata Mika dan Risma bersamaan.

🌻🌻🌻

Kring kring kring...
Bunyi bel yang menandakan kelas akan segera dimulai. Setelah Devano mengantarkan Lexa sampai depan kelas, tiba tiba terdengar pemberitahuan 'dimohon untuk seluruh pengurus osis segera berkumpul di lapangan. Sekali lagi, dimohon untuk seluruh pengurus osis segera berkumpul di lapangan. Terima kasih'

"ck, baru juga mau bolos" guman Devano.

Kalau kalian pikir Devano adalah ketua osis teladan, maka kalian salah besar. Sebenarnya Devano hanya dipaksa oleh guru dan teman temannya untuk menggantikan jabatan ketua osis yang dulu karena dia mengalami kecelakaan hingga tragis sampai meninggal dunia. Mungkin karna Devano keturunan anak yang cukup pintar? Heii, dia bukan cukup pintar. Tapi sangat pintar meskipun jarang belajar. Tapi itulah Devano.

Akhirnya Devano melangkahkan kakinya menuju lapangan dengan malas.

Skip lapangan
Semua osis pun satu persatu mulai berkumpul di lapangan. "oke karna semua sudah berkumpul, bapak akan memberikan pengumuman penting" ucap pak Bambang sang kepala sekolah.

Semua osis pun mendadak hening, terutama Devan yang bersungguh sungguh mendengarkan apa yang di ucapkan pak Bambang "jadi sekolah kita khususnya kelas 10 dan 11 akan mengadakan camping pada hari sabtu. Masih ada waktu tiga hari untuk menyiapkan ini semua. Untuk ketua osis, ini catatan yang harus dibawa saat camping. Mohon kerja samanya terima kasih" lanjut pak Bambang kemudian menyerahkan secarik kertas folio kepada Devan.

"saya akan menyiapkannya dengan sebaik mungkin" ucap Devano bersungguh sungguh

Akhirnya semua anggota osis pun berunding untuk mempersiapkan acara camping. Saat semua sudah mendapatkan tugas masing masing, tiba tiba Ratna menghampiri Devan yang sedang duduk di kursinya. "Dev, nanti kita beli bahan buat camping bareng ya" pinta Ratna memelas. Asal kalian tau ya, Ratna disini juga berperan sebagai sekretaris osis yang selalu membantu Devan saat mengerjakan tugas osis. So, kalian jangan heran kalau Ratna dari dulu menempelinya.

Arranged Marriage Senior (hiatus) Where stories live. Discover now